Pagi itu, suasana di kantor Haruno Enterprises lebih hening dari biasanya. Semua eksekutif telah berkumpul di ruang rapat utama, menunggu dengan rasa gugup yang hampir bisa dirasakan di udara.
Sakura Haruno jarang mengumpulkan seluruh jajaran eksekutif di luar jadwal rapat rutin, dan setiap kali itu terjadi, mereka tahu sesuatu yang besar sedang terjadi. Namun, tak ada satu pun yang tahu persis apa yang tengah bergejolak dalam benak pemimpin mereka itu.
Pintu ruangan terbuka dengan suara halus, dan Sakura masuk dengan langkah tegap. Matanya tajam, wajahnya dingin seperti biasa, dan rambut merah mudanya disanggul rapi. Tak ada sisa kemarahan yang terlihat dari semalam, meski semua orang tahu bahwa amarah itu masih ada, di balik ekspresi tenangnya.
Dia berjalan menuju kursi di ujung meja panjang, sementara para eksekutif lainnya menundukkan kepala, menyembunyikan rasa cemas.
"Terima kasih sudah datang pagi ini," Sakura memulai tanpa basa-basi, suaranya rendah namun penuh penekanan.
"Kita menghadapi masalah serius. Seperti yang kalian sudah ketahui, Uchiha Corporation baru saja memenangkan kontrak dengan Saito Group. Itu bukan hanya pukulan besar bagi kita, tapi juga ancaman serius terhadap posisi kita di pasar. Namun..." Sakura berhenti sejenak, menatap setiap orang yang ada di ruangan itu satu per satu.
"Saya tidak berniat membiarkan Uchiha menginjak-injak kita."
Semua orang menahan napas, menunggu instruksi berikutnya. Mereka tahu bahwa Sakura tak pernah mundur dari pertarungan, terutama melawan Sasuke Uchiha. Kali ini pun tidak akan berbeda.
"Kita akan mengambil langkah yang lebih agresif," lanjutnya dengan suara yang semakin dingin.
"Saya sudah menyusun rencana untuk memecah belah klien utama Uchiha Corporation. Kita akan menggali celah-celah yang ada, dan menyerang di saat yang tepat. Kita akan mainkan harga, waktu, dan reputasi kita dengan cara yang belum pernah mereka bayangkan."
Tatapan Sakura memancarkan keyakinan penuh. Dia sudah menyusun strategi yang matang selama semalaman, dan kali ini dia yakin bisa menjatuhkan Sasuke Uchiha dari singgasananya.
Dalam benaknya, langkah ini bukan hanya untuk memenangkan pasar, tetapi juga untuk membuat Sasuke membayar atas semua penghinaan yang telah lelaki itu lakukan selama ini.
..
..Di gedung Uchiha Corporation, Sasuke Uchiha duduk di belakang meja besar dengan tangan yang menyilang di depan dadanya. Mata hitamnya menatap jendela kaca besar di depannya, yang memperlihatkan pemandangan kota Tokyo yang sama sekali tidak menarik perhatiannya. Sebuah berkas tergeletak di meja, terbuka pada halaman tengah, berisi laporan tentang gerakan tak terduga dari Haruno Enterprises.
Sebuah senyuman tipis terbentuk di bibirnya saat dia membaca detail demi detail strategi baru yang dilancarkan Sakura. Dia tahu sejak lama bahwa Sakura takkan tinggal diam setelah kekalahan besar seperti kontrak Saito Group. Namun, dia tidak menyangka bahwa Sakura akan langsung bertindak seagresif ini. Mungkin wanita itu merasa terpojok, mungkin juga dia merasa inilah saatnya untuk balas dendam. Sasuke bisa merasakan semangat pertempuran yang membara di setiap langkah yang diambil Sakura.
"Dia benar-benar berani," gumamnya sambil meletakkan berkas itu kembali ke meja. "Tapi, Haruno... kau belum mengerti cara kerja permainan ini."
Sasuke berdiri dari kursinya. Bagi pria dingin ini, bisnis bukan hanya soal angka atau strategi, ini adalah permainan catur yang rumit, di mana setiap langkah harus dipertimbangkan dengan cermat, setiap gerakan dihitung dengan presisi.
Dan Sakura baru saja melakukan langkah yang salah, menurutnya. Dia terlalu terburu-buru. Langkah agresif itu mungkin memberi kemenangan kecil bagi Haruno Enterprises dalam jangka pendek, tetapi Sasuke sudah merencanakan langkah balasan yang akan menghancurkan mereka dalam waktu singkat.
Pria itu berjalan ke sisi meja, mengambil sebuah ponsel pintar miliknya, lalu menekan sebuah nomor. Tidak butuh waktu lama sebelum suara di seberang menyahut.
"Lakukan yang ku perintahkan," ucapnya dingin. "Rencanakan semuanya dengan hati-hati. Pastikan setiap langkah terlihat alami. Kita akan membuat Haruno jatuh ke dalam jebakan yang dia ciptakan sendiri."
Sasuke menutup teleponnya, lalu kembali duduk di kursi besar di belakang mejanya. Wajahnya tenang, tapi di dalam pikirannya sudah tergambar rencana detail untuk menghancurkan Sakura Haruno sekali lagi. Jika wanita itu berpikir bahwa dia sudah memenangkan permainan ini, dia salah besar. Sasuke bukanlah orang yang mudah dipermainkan, apalagi oleh seseorang seperti Sakura.
Dia tahu betul bahwa Sakura selalu didorong oleh emosiny dan amarahnya pada Sasuke, rasa bencinya pada kekalahan, dan kebenciannya yang mendalam pada kegagalan. Semua itu, menurut Sasuke, adalah kelemahan fatal dalam diri seorang pemimpin. Emosi adalah racun yang lambat, Dan dia akan menggunakan kelemahan itu untuk menghancurkan Haruno.
..
..Sementara itu, di kantor Haruno Enterprises, Sakura duduk di mejanya, tersenyum puas. Rapat tadi berjalan lancar, dan semua eksekutif telah setuju untuk menjalankan rencananya.
Dia telah menginstruksikan timnya untuk mendekati beberapa klien utama Uchiha Corporation secara diam-diam, menawarkan kesepakatan yang lebih baik dengan janji waktu pengiriman yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, dalam beberapa minggu saja, Haruno Enterprises akan mengambil alih beberapa kontrak penting Uchiha.
Dia merasa kemenangan sudah di depan mata. Sasuke mungkin telah mencuri beberapa klien darinya, tapi kali ini, dia akan mengambil semuanya kembali, bahkan lebih. Waktu balas dendam sudah tiba.
Ponselnya berdering, membuyarkan lamunan tentang kemenangannya yang akan datang. Sakura melihat nama di layar: Ayame sekretarisnya di perusahaan itu.
"Nona Haruno kita punya masalah," suara Ayame terdengar tegang dari seberang.
Sakura langsung terdiam, senyum di wajahnya pudar. "Apa yang terjadi?"
"Ada rumor di pasar bahwa beberapa klien utama kita sedang mempertimbangkan untuk menarik diri dari kontrak mereka. Mereka bilang ada informasi bocor tentang keuangan kita, dan mereka khawatir tentang kestabilan perusahaan."
Sakura merasa darahnya berhenti mengalir sejenak. Informasi bocor? Keuangan? Itu mustahil. Keuangan perusahaan mereka sangat rahi, dan tak mungkin ada kebocoran informasi. Hanya ada satu orang yang cukup licik untuk menyebarkan rumor seperti itu. Sasuke Uchiha.
Dia mencengkeram ponsel dengan lebih erat. "Siapa yang menyebarkan rumor itu?"
"Belum ada bukti jelas, tapi sepertinya ini ulah Uchiha Corporation. Beberapa klien kita mengaku mendapatkan peringatan tidak resmi dari orang dalam mereka."
Sakura merasakan amarah membara dalam dirinya lagi. Sasuke. Dia seharusnya tahu pria itu takkan diam saja. Namun kali ini, Sasuke telah melewati batas.
"Biarkan aku yang menangani ini," kata Sakura dengan dingin. "Kita akan melawan api dengan api."
Sakura menutup telepon, pikirannya mulai berputar. Sasuke mungkin sudah lebih dulu menyerang, tapi dia tidak akan mundur. Ini hanya permulaan. Pertarungan mereka baru saja dimulai, dan dia tidak akan kalah. Tidak dari Sasuke, dan tidak dari siapapun
..
..Tbc
..
..Boleh vote dan komen biar author lebih semangat updatenya ya hihih
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita (SASUSAKU)
FanfictionIni bukan cerita seorang CEO dan gadis polos. Bukan. Tapi ini adalah cerita 2 orang CEO yang saling bersaing dengan kekuatan yang sama kuat dan sama ambisiusnya, dan mungkin saja kamu bisa menemukan kisah cinta rumit diantara persaingan keduanya, mu...