Siapa yang masih menunggu triplets?
Jangan lupa vote dan komenHappy reading
**
*
"Bunda."
"Ibu peri."
"Bubu."
Triplets saling pandang dengan wajah terkejut masing-masing. Arga paling syok, mendengar kedua adiknya seperti mengenal sang bunda.
"Ka-kalian kenal dengan wanita itu?" tanya Arga sambil menunjuk hologram.
Erga mengangguk sambil tersenyum. "Dia ibu peri yang gue ceritain ke Abang waktu itu."
Keduanya kini beralih pada Rega yang terlihat menunduk sambil memilin ujung kaosnya. Bahu sempit itu berguncang, seiring isakan kecil yang keluar dari mulut Rega.
Arga dan Erga berpindah posisi, duduk di kedua sisi adik mereka. Keduanya saling pandang tak mengerti, lalu secara kompak merangkul pundak Rega.
"Hei, kenapa?" tanya Arga.
"Lo kenal sama bundanya Bang Ardi?" tanya Erga. Tangannya mengusap kepala sang adik dengan lembut.
Rega tak menjawab. Ia hanya terus menunduk, sambil terisak pelan. Taijo menatap remaja kecil itu iba. Sebagai seorang sistem, ia tentu tahu apa yang tengah terjadi pada Rega saat ini.
"Gue akan mulai penjelasan tentang dunia ini." Taijo kembali mengeluarkan hologramnya. Erga dan Arga memperhatikan gerakan tangan Taijo yang terlihat menggeser beberapa hologram berisi barisan angka dan tulisan. Sedangkan Rega, remaja itu masih setia menunduk, dengan kepala yang bersandar di dada Arga.
"Seperti yang gue bilang tadi. Dunia ini adalah dunia virtual, yang dibuat berdasarkan novel 'My Sweet family'. Novel ini merupakan bacaan kesukaan Dokter Rei, lalu ia berinisiatif untuk menciptakan sebuah dunia virtual dengan bantuan teknologi AI." Taijo menjelaskan sambil menunjukkan berbagai macam hologram yang memuat banyak data.
"Setiap tokoh juga diciptakan dengan AI. Kemudian menggunakan teknologi virtual reality, yang memanipulasi otak agar pengguna avatar bisa merasakan kehidupan di dunia ini," jelas Taijo membuat triplets saling melempar tatapan.
"Berarti ini benar-benar seperti game?" tanya Arga.
"Benar. Game virtual reality sedang populer di kalangan masyarakat. Dokter Rei akhirnya mengembangkan teknologi itu untuk bisa merealisasikan rencananya melalui dunia virtual ini," jawab Taijo.
"Berarti kami nggak bertransmigrasi? Terus kenapa dulu lo bilang kami masuk dunia novel?" tanya Erga.
"Sebuah perangkat pasti nggak akan lepas dari ancaman virus perusak, begitu juga dunia ini. Saat proses pengerjaan hampir selesai, sekelompok virus datang menyerang sirkuit pengendali dan mengambil alih. Banyak scene dan bagian penting yang terkontaminasi virus itu, termasuk gue," jawab Taijo.
"Berarti semua informasi yang kau berikan di awal adalah palsu?" tanya Arga dengan kedua mata membulat. Tangannya tak berhenti memberikan usapan lembut pada punggung Rega yang telah kembali tenang.
"Iya, alur cerita dan informasi yang gue beri waktu itu udah dimanipulasi. Gue pergi kemarin buat bersihin virus itu. Sekarang gue juga udah upgrade, berkat bantuan dari guru Dokter Rei yang sekarang mengambil alih proyek dunia virtual ini," jelas Taijo sambil membenarkan kerah mantelnya.
"Upgrade-nya nggak mutu. Cuma ganti baju sama numbuhin rambut doang." Akhirnya Rega mau mengeluarkan suaranya. Erga dan Arga tersenyum tipis, sedangkan Taijo tersedak seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
A.Y.O Transmigrasi!
ФэнтезиNOT BXB!! NOH UDAH PAKE CAPSLOCK, BIAR KELIATAN. Ardi si CEO, Yudha si remaja narsis, dan Ozan si pencuri, tiga orang yang mengalami kejadian di luar nalar Berawal dari aksi kejar-kejaran, ketiganya justru berakhir di tubuh kembar tiga atau triplets...