A.Y.O__Part 3

11.1K 1.2K 38
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote
*
*
*
*
"Jadi?"

Pertanyaan dari Ardi itu memecah keheningan. Ozan dan Yudha ikut menoleh ke arah Taijo yang sedang asik melakukan selfie. Yudha sampai mengerjap tak percaya begitu melihat benda pipih bermerk mahal di tangan Taijo. Sistem yang berwujud tembus pandang itu terlihat melakukan berbagai pose sambil menatap layar ponsel. Mulai dari pose (sok) imut, hingga pose legend dua jari.

"Woi Tejo! Bang Ardi nanya tuh!" Bentak Yudha kesal.

"Siapa yang lo panggil Tejo hah?! Nama gue Taijo. T-A-I-J-O, Taijo," protes Taijo kesal namanya yang estetik itu diganti seenaknya.

"Halah, susah. Udah bener Tejo aja," sanggah Yudha sambil mengibaskan tangannya. Taijo mendengus. Ia ingin kembali pada aktivitasnya. Tapi tiba-tiba bagian belakangnya terasa dingin. Ia meneguk ludah begitu melihat wajah tak bersahabat Ardi. Tatapan membunuh itu sepertinya tidak hilang meskipun Ardi berada di tubuh orang lain.

"Lo buruan jawab atau gue nyalain nih kipas angin biar lo terbang hah?!" ancam Ozan sambil menunjukkan sebuah kipas angin mini di tangannya.

"Nggak bakal ngaruh," gumam Taijo sambil menyimpan ponselnya.

Ia membenahi jaketnya sebelum berucap, "Jadi, sesuai penjelasan gue tadi. Kalian sekarang ada di tubuh triplets. Umur triplets sekarang 16 tahun. Itu artinya sudah satu tahun female lead---"

"Bukan!" potong Ardi.

Taijo menatap bingung ke arah Ardi. Ardi menghela nafas. "Maksudku, jadi kenapa kami bisa ada disini?"

"Oh ... bilang yang jelas, dong. Eum, karena kebetulan kalian mengalami kecelakaan bersamaan dan berada di tempat yang sama atau berdekatan, maka jiwa kalian langsung terpilih buat mengisi ketiga raga ini, menggantikan jiwa lama yang sudah pergi."

"Harusnya jiwa baru akan berganti di saat cerita telah berakhir. Tapi jiwa sebelum kalian terlalu lemah, jadi mereka nyerah duluan. Padahal belum waktunya ending," jelas Taijo. Terdengar nada keluhan dari ucapannya.

"Itu berarti, kalau kita bisa sampai ending, jiwa yang baru bakal dateng gantiin kita, gitu?" tanya Ozan.

"Ya begitulah. Seperti buku yang dibaca berulang kali, seperti itu juga kehidupan dari para tokoh di novel ini. Semua jiwa antagonis maupun protagonis akan berubah setiap kali cerita ini ending dan mulai semuanya kembali dari awal," jawab Taijo.

"Seperti game?" tanya Ardi.

Taijo terlihat mengangguk. "Hampir seperti itu."

"Terus endingnya kapan?" tanya Yudha.

Taijo mengangkat tangan kirinya untuk melihat jam tangan yang melingkar apik disana. "Harusnya tiga minggu lagi. Padahal ini belum puncak konflik, lho. Masih awal-awal saat triplets mulai sering gangguin Griselda."

"Berarti jiwa sebelumnya mengikuti alur cerita?" tanya Ardi.

"Ya tentu saja. Semua jiwa yang pernah mengisi raga antagonis maupun protagonis mengikuti alur. Tapi kayaknya yang terakhir ini udah nggak tahan sama keadaan disini. Jadi mereka menginginkan kematian lebih cepat agar bisa kembali ke tubuh asli, bahkan sebelum klimaks terjadi," jawab Taijo.

Kedua mata Yudha berbinar. "Kita bisa balik?"

Taijo mengangguk. "Bisa. Kalo kalian bisa sampai ending atau atas keingingan kalian sendiri. Tapi kesempatan itu cuma datang sekali. Dan juga, jiwa yang berhenti di tengah jalan nggak selalu bisa langsung kembali ke tubuh asal. Bisa aja malah akan dioper ke novel lain yang tingkat kesulitannya lebih dari yang lalu atau malah mati," jelas Taijo serius.

A.Y.O Transmigrasi!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang