Takut

34 3 0
                                    

Sion duduk dengan tangan bergetar di dalam sebuah bus. Ia ketakutan. Saat tadi ia menyadari bahwa anak yang sedang diganggu itu adalah Jisung, teman sekelasnya di sekolahnya dulu, rasa takut dan bersalah kembali menyelimuti perasaannya. Tak berselang lama, smartphone-nya berbunyi. Sebuah panggilan dari Yeoreum. Sion memilih untuk menolak panggilan dari Yeoreum dan mulai mengetikkan sesuatu di aplikasi pesan. Ternyata Yeoreum juga sudah beberapa kali mengiriminya pesan.

Yeoreum
Sion! Oh Sion!
Kamu di mana?
Kenapa tiba-tiba menghilang?
Aku dan Yushi khawatir padamu.
Cepat angkat teleponnya!
14.30

Sion
Maaf...
Tiba-tiba perutku sakit.
Kau pergi saja bermain dengan Yushi.
Selamat bersenang-senang.
Jangan pedulikan aku.
14.37

Sion memilih untuk langsung mematikan smartpohone-nya dan memasukkan benda pipih persegi panjang itu ke saku celananya. Kepalanya ia sandarkan pada dinding kaca bus yang kini sudah mulai melaju.

-All About You-

Yeoreum tidak bisa makan siang dengan tenang karena Sion menghilang secara tiba-tiba. Ia melamun sampai tidak bisa mendengar saat Yushi bertanya padanya.

"Yeoreum?" panggil Yushi lagi.

"Maaf?" Yeoreum akhirnya tersadar dari lamunannya. Yushi tahu pasti sekarang Yeoreum sedang memikirkan Sion. Ia baru saja bertanya pada Sehun apakah Sion sudah sampai rumah dengan selamat.

"Yeoreum, makanannya sudah datang. Ayo makan dulu."

"Aku memikirkan kenapa Sion tiba-tiba saja pergi?"

"Aku baru saja menghubungi paman Sehun. Katanya Sion sudah sampai rumah dengan selamat. Jadi tidak usah khawatir, nanti aku akan menanyakan keadaan Sion."

"Syukurlah kalau begitu." Sekarang Yeoreum mengambil sendok dan garpunya untuk makan. Tiba-tiba saja ia ingat sesuatu hal. "Oh iya, bagaimana dengan kerja paruh waktumu?"

Yushi tersenyum. "Teman sekelasku yang bernama Ryo mau menggantikanku untuk hari ini. Jadi hari ini aku free."

"Senang mendengarnya."

"Jadi, bagaimana kalau setelah ini kita mengunjungi wahana bermain?" tanya Yushi ragu.

Yeoreum sebenarnya keberatan karena masih kepikiran tentang Sion. Tapi di sisi lain, ia tahu bahwa tidak setiap hari Yushi mendapatkan kebebasan. Yeoreum kemudian menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Tapi jangan sampai malam, ya?"

Yushi tersenyum senang mendengar jawaban Yeoreum. "Tenang saja. Lagi pula rumah kita, kan, berhadapan."

-All About You-

Sion makan malam berdua dengan ayahnya karena Yushi belum pulang dari acara jalan-jalannya bersama Yeoreum. Yushi pasti sedang bersenang-senang sekarang. Awas saja, lain kali aku tidak akan membiarkanmu bisa berduaan dengan Yeoreum. Sion kesal saat membayangkan senyum Yushi yang sedang asyik berduaan dengan Yeoreum. Sion tidak sadar kalau bibirnya sudah maju beberapa senti.

"Kenapa cemberut seperti itu?" tanya Sehun.

"Eh? Tidak apa-apa. Semoga Yushi cepat pulang," harap Sion sambil kembali menormalkan ekspresinya. Ia kemudian menjejalkan sesendok nasi ke mulutnya dan mengunyahnya dengan malas.

"Astaga. Pasti kamu sudah dekat sekali dengan Yushi sampai kau sudah merindukannya seperti ini," ucap Sehun sambil tertawa.

"Terserah Ayah saja." Sion malas menanggapi. Sesaat kemudian, Sion mendengar suara obrolan dari luar. Ia segera berlari untuk mengcek apakah itu Yushi dan Yeoreum. Benar.

All About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang