Yeoreum tidak menyangka kalau ia ternyata satu kelas dengan Sion. Dari tempat duduknya sekarang, ia mampu melihat raut bahagia dari wajah Sion yang sedang memperkenalkan diri di depan kelas. Yeoreum akui, wajah Sion terlihat jauh lebih tampan saat ia tersenyum. Yeoreum masih ingat, kali pertama ia melihat Sion, dia terlihat begitu kesal. Tanpa sadar Yeoreum tersenyum.
Setelah sesi perkenalan selesai, Sion duduk di samping Yeoreum di mana hanya itu satu-satunya tempat duduk yang tersisa.
"Hai Yeoreum, senang sekali bisa sekelas denganmu seperti ini," ucap Sion. Sebenarnya raut bahagia yang dari tadi ia tampilkan adalah karena ia bisa satu kelas dengan Yeoreum. Ditambah, sekarang ia bisa duduk di sebelah kursi Yeoreum.
"Oh, kalian sudah saling kenal?" tanya Wonyoung yang bangkunya berada di depan Yeoreum. Ia menoleh ke belakang, matanya hanya menyorot sosok Sion.
"Ya, kami bertetangga," jawab Yeoreum.
"Woahh! Benarkah? Lalu kenapa kamu bisa pindah ke sini? Memang sebelumnya bersekolah di mana?" Dari gelagat Wonyoung yang sangat ingin tahu, membuat Sion sedikit tidak nyaman, tapi ia tetap berusaha untuk bersikap ramah.
"Sebenarnya aku baru saja pindah rumah ke daerah sini kemarin. Makanya aku pindah sekolah agar dekat dengan rumahku, begitu," jelas Sion.
"Oh begitu. Oh iya, kenalkan, namaku Wonyoung." Wonyoung mengulurkan tangannya pada Sion. Sion menjabatnya sambil menyebutkan namanya.
"Ngomong-ngomong, apa minggu ini kamu ada waktu luang?" tanya Wonyoung lagi, membuat Sion bingung.
"Wonyoung! Biarkan Sion mengikuti pelajaran dengan tenang. Jangan ajak dia bicara terus!" tegur guru Son selaku guru yang sedang mengajar.
"Maaf." Wonyoung langsung memalingkan wajahnya ke depan.
Huft! Akhirnya! Sion mengembuskan nafas lega. Ia senang bisa terbebas dari rentetan pertanyaan yang dilontarkan Wonyoung. Matanya kini beralih pada sosok di sampingnya, Yeoreum. Yeoreum begitu kalem dan tidak banyak tingkah. Sion tiba-tiba tersenyum saat mengingat bagaimana ekspresi kikuk Yeoreum tadi pagi saat berkenalan dengannya. Bukannya fokus pada pelajaran, Sion lebih fokus menatap sosok Yeoreum.
Saat jam istirahat tiba, Sion mengajak Yeoreum untuk ke kantin bersama setelah sebelumnya ia menolak ajakan Riku dan Jaehee.
"Kau mau ke kantin bersamaku?" tanya Yeoreum polos. Pasalnya ia tidak pernah ke kantin bersama sosok laki-laki. Ia takut akan terlihat kikuk dan menjadi pusat perhatian. Yeoreum tahu, cepat atau lambat pasti sosok di sampingnya ini akan menjadi incaran para siswa perempuan. Bagaimana tidak, Sion terlihat sangat tampan dan mudah bergaul. Ia juga memiliki senyum yang indah dan ramah.
"Tentu saja. Kenapa tidak? Ayo!" ajak Sion sambil tersenyum ramah, membuat siapa saja ikut tersenyum saat melihatnya.
--All About You--
Sion kesal karena ada Wonyoung yang duduk di sampingnya dan terus-terusan menggodanya. Ia jadi tidak punya waktu untuk mengobrol dengan Yeoreum. Beberapa saat yang lalu Wonyoung tiba-tiba memisahkan diri dari gengnya dan bergabung dengan Sion dan Yeoreum.
"Sion, apa hari Minggu kamu ada waktu luang? Kalau iya, aku mau mengajakmu berkeliling kota. Kita bisa mengunjungi banyak tempat," tanya Wonyoung seolah tidak ada sosok Yeoreum. "Bersama Yeoreum juga maksudku," tambah Wonyoung.
"Yah, sangat disayangkan. Hari Minggu aku ada les piano. Sorenya aku harus belajar untuk mengejar ketertinggalanku. Sepertinya tidak bisa minggu ini." Sebenarnya Sion berbohong. Ia kembali memakan makanannya sambil sesekali melihat ke arah Yeoreum yang dari tadi ia abaikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
All About You
Hayran KurguKehidupan Kim Yeoreum yang biasa-biasa saja perlahan mulai berwarna sejak kehadiran Oh Sion di hidupnya. Di sisi lain, Yeoreum masih mengharapkan Yushi untuk bisa menjadi bagian dalam hidupnya. Bagi Yeoreum, semua tentang Yushi adalah hal penting ba...