Permintaan Maaf

37 5 0
                                        

Sion kembali melamun di halaman belakang rumahnya. Tatapannya kosong sampai ia tidak menyadari kalau ayahnya sedang memperhatikannya. Sehun tahu kalau Sion sedang dirundung kesedihan mendalam. Saat itu kebetulan Yushi baru pulang dari latihan basketnya. Sehun langsung mengajak Yushi bicara.

"Yushi, Paman mau bertanya. Apa kamu bisa mengajak Sion untuk melakukan semacam kegiatan di sekolah?"

Yushi mengerutkan keningnya. "Kegiatan yang seperti apa?"

"Seperti apa, ya?" Sehun berpikir sejenak, intinya kegiatan yang bisa membuat Sion sibuk, sehingga Sion bisa sedikit melupakan kesedihannya. Kemudian Sehun mengamati penampilan Yushi yang masih memakai kostum basket sekolahnya. "Oh! Seperti kamu misalnya, ikut main basket. Bisakah kamu juga mengajak Sion?"

"Sepertinya bisa. Nanti aku akan bicara pada pelatih. Kebetulan tim basket sekolah sedang kekurangan pemain."

"Bagus. Sekarang sebaiknya kamu mandi, lalu setelah itu makan." Sehun tersenyum dan menepuk pundak Yushi pelan. Yushi kemudian masuk ke dalam kamarnya. Dalam hati ia masih bertanya-tanya kenapa tiba-tiba Sehun menyuruh Sion mengikuti kegiatan.

Ya, kalau anak itu mau bergabung. Sepertinya dia sama sekali tidak tertarik dengan basket, tebak Yushi dalam hati.

******

Seperti yang sudah Sion duga. Perjalanan ke sekolah hari ini begitu canggung. Sama sekali tidak ada percakapan.

"Apa kalian sedang bertengkar? Kenapa saling diam begini?" tanya Yushi yang bingung tidak tahu apa-apa. Memang, ia sudah tahu tentang kejadian Sion yang memukul Riku, namun ia belum tahu pasti apa penyebabnya.

"Tidak!" jawab Sion dan Yeoreum bersamaan.

"Ayo teman-teman, kita harus semangat!" Yushi kemudian merangkul keduanya dan menyuruh mereka semangat. Yeoreum dan Sion hanya bisa tersenyum saja.

Saat sampai di bus, hanya tersisa satu bangku kosong. Tentu saja Sion dan Yushi langsung menyuruh Yeoreum untuk duduk, sedangkan mereka berdiri tepat di samping Yeoreum. Dalam hati, Yeoreum bertanya-tanya apakah Sion dan Yushi mau berteman dengannya karena kasian sebab dirinya tidak memiliki teman di sekolah.

Saat bus sampai di sekolah, Sion menyuruh Yeoreum untuk masuk ke kelas lebih dulu karena ia ingin ke toilet, padahal sebenarnya tidak. Yushi menarik tas Sion karena arah Sion salah.

"Toilet bukan di sana!"

"Aku memang tidak mau ke toilet."

"Lalu kau mau ke mana? Sebenarnya apa yang terjadi kemarin? Kudengar kau memukul Riku."

Sion menghela nafas lelah. Ia kemudian memilih untuk menceritakan kejadian kemarin pada Yushi. "Lalu aku marah sekali dan refleks memukul Riku tepat di depan Yeoreum. Yeoreum pasti marah sekali padaku, kan? Dia tidak suka menjadi pusat perhatian tapi aku malah membuatnya menjadi pusat perhatian."

Yushi sekarang jadi semakin marah dengan Riku. Sepertinya beberapa kali membuat Riku terjatuh saat latihan basket kemarin masih kurang. Harusnya Yushi juga memukul Riku.

"Jangan khawatir, Yeoreum pasti mengerti apa maksudmu. Lalu sekarang kau mau ke mana?"

*****

"Cari tahu semua tentang masa lalunya, terutama kenapa dia bisa sampai pindah sekolah. Aku yakin pasti dia itu sebenarnya bermasalah," ucap Riku pada seseorang melalui ponselnya. Riku masih tidak terima dirinya dipermalukan oleh Sion. Ia berniat ingin balas dendam pada Sion.

All About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang