"PR, ujian sekolah, kelulusan, semua akan terlewati dan berakhir begitu saja. Namun, rasa sakit karena perundungan akan selamanya ada meski musim-musim telah berganti."
-Kim Yeoreum-
*****
Sepanjang pelajaran, Sion terus melirik ke belakang di mana ada Yeoreum yang duduk bersebelahan dengan Riku. Kenapa Yeoreum harus bersama anak menyebalkan itu? pikir Sion. Sejak hari pertama ia sekolah, ia kurang suka dengan kelakuan Riku yang menurutnya terkesan sok-sokan seperti ketua geng. Awas saja kalau dia sampai berani menyakiti Yeoreum, ucap Sion sebelum kembali memfokuskan pandangannya ke depan.
Yeoreum sendiri sebenarnya merasa canggung duduk bersebelahan dengan Riku. Meskipun sudah menjalani satu tahun sekelas bersama, namun Yeoreum masih merasa asing dengan Riku. Apalagi saat Yeoreum kembali teringat dengan kali terakhir ia bicara dengan Riku sekitar setahun yang lalu.
"Dengar ya, aku mau sekelompok denganmu karena disuruh Pak Youngho. Ya, mau bagaimana lagi," ucap Riku yang tadinya satu kelompok bersama Jaehee dan Wonyoung. Youngho yang mengajar Bahasa Inggris menyuruh siswanya agar membentuk kelompok yang terdiri dari dua sampai tiga orang. Karena Yeoreum belum memiliki kelompok dan kelompok Riku ada tiga anak, jadilah Youngho menyuruh Riku untuk satu kelompok dengan Yeoreum.
"Aku tahu. Maaf jika hal ini membuatmu tidak nyaman," ucap Yeoreum sembari menunduk. Seharusnya ia tidak perlu meminta maaf ataupun merasa menjadi beban untuk Riku, namun perkataan Riku barusan sangat menyakiti perasaannya dan seolah-olah dirinya menjadi hal sial bagi Riku.
Tanpa sadar, suasana kelas mendadak ramai karena Jinyoung, guru yang sedang mengajar, sedang izin ke toilet. Yeoreum masih saja menyibukkan dirinya dengan melamunkan kejadian satu tahun yang lalu. Untunglah, saat itu dirinya mendapat nilai yang cukup bagus sehingga ia jadi tidak terlalu merasa bersalah pada Riku.
"Yeoreum, kenapa kamu terus menunduk? Apa kamu sakit?" tanya Riku tiba-tiba.
Yeoreum langsung kikuk. "Tidak! Aku baik-baik saja," ucap Yeoreum seraya tersenyum.
Sembari menunggu guru datang, Riku beberapa kali mengajukan pertanyaan pada Yeoreum. Yeoreum hanya menjawab singkat-singkat dan kadang kembali melemparkan pertanyaan dari Riku.
"Yeoreum, apa yang biasanya kamu lakukan kalau akhir pekan tiba?" tanya Riku.
"Tidak banyak yang kulakukan. Hanya bersih-bersih rumah dan mengerjakan PR. Kamu sendiri, apa yang kamu lakukan saat hari libur?" tanya Yeoreum setelah menjawab pertanyaan dari Riku.
"Tidur. Berlatih basket. Hanya itu-itu saja. Kadang aku ingin mencoba untuk melakukan hal-hal konyol."
"Hal konyol? Hal konyol seperti apa?" Baru kali ini Yeoreum begitu tertarik dengan pembicaraannya dengan Riku. Riku yang sekarang tampak berbeda dengan Riku yang dulu. Yeoreum merasa Riku sedang mencoba untuk mengakrabkan diri dengannya. Haruskah ia melupakan fakta bahwa Riku pernah menganggapnya sebagai hal sial?
"Jangan bilang siapa-siapa. Aku kadang mencoba merokok. Em, apa lagi ya? Aku pernah mengerjai Jaehee dengan mencuri seragam sekolahnya saat dijemur. Keesokan harinya ia memakai seragam tahun lalu miliknya yang sudah kekecilan." Cerita Riku sontak membuat Yeoreum tertawa. Hal itu mengundang atensi dari Sion yang juga sibuk menjawab berbagai pertanyaan dari Wonyoung.

KAMU SEDANG MEMBACA
All About You
Fiksi PenggemarKehidupan Kim Yeoreum yang biasa-biasa saja perlahan mulai berwarna sejak kehadiran Oh Sion di hidupnya. Di sisi lain, Yeoreum masih mengharapkan Yushi untuk bisa menjadi bagian dalam hidupnya. Bagi Yeoreum, semua tentang Yushi adalah hal penting ba...