.
.
.
.
HAPPY READINGXander saat ini sedang sarapan pagi bersama daddy barunya yaitu Azior juga abangnya avin tetapi ia merasakan perasaan aneh yang tidak pernah dia rasakan.
"Vin jaga adik mu" ucap Azior tiba-tiba pada avin dan diangguki kepala oleh sang empu.
"Aku bukan kanak-kanak lagi dad!" ucap Xander kesal ketika mendengar perkataan dari Azior.
Sedangkan avin terkekeh lucu ketika melihat wajah datar Xander walaupun datar ada lucunya kerana alis Xander yang terangkat ke atas, saat avin selesai ia langsung bangkit untuk pamit ke ayah barunya itu kemudian langsung pergi.
"Xander apa kau mau mengantikan tempat duduk daddy di clan mafia?" ucap Azior sambil melanjutkan makannya.
"Apa kau ingin mengubah rencana mu untuk menjadikan ku sebagai alat memusnahkan musuh mu?" ucap Xander dingin seketika auranya mencekam.
Lain dengan Azior yang terkejut dengan perkataan Xander juga bagaimana bisa Xander mengetahui tujuan sebelumnya, apakah terlihat jelas bagi Xander jika ia sebenarnya hanya ingin memperalat nya.
Xander menghela nafasnya kemudian berkata lagi "jangan terkejut kerana hidup ku lebih menderita dari informasi yang kau ketahui" ucapnya sambil bangkit lalu pergi tanpa pamit pada Azior.
Azior yang tersadar langsung memijit pelipisnya akibat pusing lalu ia pun menyadari kebodohannya, seharusnya dia menjelaskan pada Xander agar tidak ada salah faham lagi diantara mereka kerana ia benar-benar sudah menganggap Xander sebagai anaknya dan juga dia baru sadar jika dia sudah menyayangi Xander.
Skip
Saat ini disisi Chris sedang duduk di perpustakaan sambil membaca buku tetapi fikirannya dipenuhi oleh Alexander, padahal ia tidak pernah peduli dengan apa pun dan sekarang dia malah merasakan sebuah ikatan dengan Xander yang notabene nya cuman orang asing.
POV CHRIS
Aku hanyalah anak tunggal di keluarga Raven yang terkaya di seluruh negara juga orang-orang mengetahui jika keluarga ku adalah keluarga yang sempurna kerana orang-orang berfikir aku adalah anak yang dipenuhi oleh kasih sayang juga kekayaan yang melimpah tetapi semua itu hanyalah palsu kerana hidup ku tidak sebahagia itu, ayah ku adalah orang yang mempunyai anger issue juga ibuku yang dingin tidak mempunyai perasaan kerana itulah aku bukanlah anak yang sempurna kerana semua itu hanyalah topeng di depan orang-orang agar reputasi keluarga Raven tidak di anggap buruk dan aku selalu di tuntut oleh ayah menjadi sempurna tanpa adanya kegagalan jika itu terjadi maka aku harus terkurung lagi di ruangan gelap yang selalu ku tempati, kerana bagi ayah ku kesempurnaan adalah segalanya, tanpa mereka sadari aku sudah mulai mati rasa dan juga terbiasa dengan semuanya, aku juga tahu jika orang-orang yang ingin berteman dengan ku hanyalah palsu kerana mereka pasti dipaksa oleh keluarga mereka agar mendekati ku, tetapi saat pertama kali bertemu Alexander yang selalu ku anggap sebagai orang bodoh kerana selalu mengharapkan kasih sayang dari keluarganya akan tetapi beberapa hari yang lalu ia menjadi orang lain yang tidak pernah ku kenal lagi juga ekspresi wajah yang selalu bisa ku baca sekarang tidak lagi bisa ku tahu apa yang ada di fikirannya dan di saat aku bersama teman-teman ku untuk pergi ke markas, aku tidak sengaja melihatnya di kepung oleh orang-orang berbaju hitam lalu aku dan teman-teman ku pun menghampirinya dan melihat dirinya yang sudah selesai mengalahkan para orang-orang itu dan ia dengan santainya membersihkan belati nya juga tatapannya yang kosong itu seakan orang yang sudah lebih menderita daripada kehidupan ku dan ia pun tiba-tiba berkata pada ku ia ingin berteman dengan ku dan aku pun terkejut mendengar perkataannya saat tersadar aku pun langsung menerimanya sebagai teman dan aku tahu jika ia pasti di suruh oleh ayahnya akan tetapi aku merasa jika dia memang benar-benar ingin menjadi teman ku tanpa niat buruk apa pun dan saat beberapa hari berlalu ia tetap tidak mendekati ku seperti orang-orang lain yang terus saja ingin dekat dengan ku demi keserakahan mereka tetapi tidak dengan Xander kerana dia tetap acuh tak acuh saat di sekolah begitu pun di luar sekolah ia tetap tidak pernah menyapa ku atau bersikap akrab padaku dan dia tidak sama seperti orang-orang serakah itu, kerana itulah aku ingin mendekatinya dan mencuba untuk memahami dirinya lebih dari apa pun itu.
POV OFF
Chris yang sedang membaca terkejut ketika William tiba-tiba menghampirinya lalu menepuk bahunya.
"Chris lu punya masalah?" tanya William dengan hati-hati kerana melihat Chris yang melamun ke arah bukunya.
Chris yang tersentak pun langsung sadar dari lamunannya lalu menjawab "gak gw cuman lagi mikir tentang pelajaran" ucapnya berbohong pada William.
William yang tahu jika Chris berbohong padanya pun menghela nafas kemudian berkata lagi "gak usah bohong lu kerana dalam beberapa hari ini lu sering melamun saat makan juga lu melamun apa lu fikir kami gak sadar gitu" ucapnya sambil mendengus.
Chris pun berkata "ok.. Gw hanya mikir tentang Alexander aja kok kerana dia gak cuba dekatin gw walaupun gw sama dia udah temenan menurut gw itu aneh" ucapnya kesal kerana ia frustasi akibat memikirkan tentang Alexander dalam beberapa hari ini.
William yang mendengar pun menganggukkan kepalanya setuju lalu berkata "benar gw juga merasa aneh sama dia kerana udah mau menjadi teman lu tapi tetap aja gak pernah sapa lu dan tetap acuh tak acuh gitu" ucapnya ketika mengingat lagi kelakuan tentang Xander beberapa hari ini.
Disisi Xander
Sedangkan Xander saat ini tengah tiduran di kelas tanpa terganggu dengan suara guru yang sedang menjelaskan tentang pelajaran di hadapan.
Saat kelas selesai akhirnya semua siswa-siswi keluar untuk ke kantin dan sekarang hanya tinggal Xander yang berada di kelas itu, ketika ingin melanjutkan tidurnya lagi tiba-tiba saja seseorang datang dan menggebrak mejanya tetapi Xander tetap tidur tanpa menghiraukan orang yang saat ini mengeram marah.
"Bangun lu bangsat!!" ucap Aiden dan hendak menarik rambut Xander tetapi terhenti ketika sebuah belati langsung mengarah ke hadapan matanya.
"Jangan menyentuh ku.." ucap Xander dingin.
"Kau sialan beraninya kau membuli alin lagi!" ucap Aiden marah.
"Ck! Kenapa lagi dengan alin alun mu itu!?" tanya Xander kesal ketika mendengar nama alin lagi.
Aiden langsung berteriak marah "alin terluka kerana lu kan yang buli dia liat aja nanti ayah akan menghukum mu lagi sialan!" ucapnya sembari menunjuk wajah Xander.
Xander terkekeh lucu mendengar perkataan Hukum kerana baginya itu tidak akan pernah terjadi lagi akibat dirinya bukanlah Alexander Argarius yang lemah dan murah senyum itu kerana ia adalah Alexanderix Demonius.
Aiden bertambah marah ketika melihat Xander yang terkekeh seakan tidak peduli dengan apa yang ia katakan kemudian ia pun langsung berkata lagi.
"Ternyata lu mirip dengan ibu yang bodoh itu tetapi gw lega kerana dia sudah mati jadi gw gak perlu melihat dia lagi berada di rumah yang sama dengan gw" ucapnya pada Xander sambil tersenyum sinis.
Xander tiba-tiba merasakan perasaan amarah yang sangat besar terpendam dalam hati Alex asli dan ia reflek mencekik Aiden dengan kuat sehingga membuat Aiden sulit bernafas dan memukul mukul tangannya meminta dilepaskan.
"Kau berkata seperti itu seakan ibu tidak berarti bagi mu padahal ibu sudah melahirkan mu dan membesarkan mu.. Apakah kau fikir kau akan hidup di dunia ini jika bukan kerana sosok ibulah yang melahirkan mu walaupun kita saudara satu darah tetapi aku tidak akan segan-segan untuk membunuh mu jika sekali lagi kau menghina ibu yang sudah melahirkan dirimu bajingan!" ucap Xander dengan aura membunuhnya kerana ia benci mendengar perkataan hina Aiden untuk ibu Alex asli kerana ia teringat dengan ibunya di kehidupan lalunya, walaupun ibunya manipulatif dan juga memanipulasi fikirannya dulu ia tetap tidak mengizinkan siapa pun menyakiti ibunya walaupun ibunya selalu melakukan kekerasan padanya dulu.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN GUYS JUGA MAKASIH KERANA UDAH BACA 📖
AUTHOR TIBA-TIBA TERFIKIR UNTUK MEMBUAT CERITA BOYSLOVE TETAPI KERAJAAN JUGA FANTASY YA GUYS SEMOGA KALIAN SUKA YA
JUDULNYA - Transmigrasi psikopat gila menjadi Kaisar bodoh
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Alexanderix to Alexander
Actionseorang pria yang selalu di tuntut menjadi sempurna oleh ayahnya sehingga membuatnya sebagai alat untuk melindungi keluarga saja sehingga ayahnya menyuruh dokter luar negeri membuat experiment pada tubuhnya agar bisa menjadi kuat akan tetapi ia juga...