CHAPTER 03

2 2 0
                                    

Mereka pun sampai di kompleks perumahan mereka, Kenzie memarkirkan mobilnya di garasi, ia melihat ke garasi, tidak ada mobil bundanya, mungkin bunda belum pulang pikir Kenzie. Karel pun berdiri di depan rumah Kenzie, si Kenzie tau maksud Karel pun membawakan baju Karel yang basah itu.

"Nih Rel bajunya" Ucap Kenzie memberikan baju ke pemiliknya. "Makasih ya Ken, gue balik dulu ya?" Ucap Karel, Kenzie pun mengangguk saja, lalu ia membuka kunci rumahnya.

Kenzie pun masuk ke rumahnya, ia menuju dapur untuk membuat susu hangat untuknya, karena cuacanya sangat dingin, ia duduk diruang tamu dan menaruh susu hangatnya di meja, lalu menyalakan tv, tetapi ia malah bermain ponselnya dan membuka aplikasi Pik Pok, jadi tvnya hanya untuk meramaikan rumahnya saja.

Hujan kembali turun dengan derasnya, sedangkan si Kenzie sedang fokus menonton Pik Pok yang isinya tentang cerita hantu di saat hujan deras pun merinding.

'Si anak kecil yang mendengar bel rumah pun menjadi penasaran. Jadi dia membuka pintu itu, Tiba-tiba....'

Ting tong
Ting tong

Suara bel rumah Kenzie terdengar, si Kenzie malah ketakutan, ia penasaran, tetapi juga takut untuk membukakan pintunya, ia melihat ke jendela, sosok laki-laki sedang berdiri di depan rumahnya, di luar agak gelap, jadi Kenzie tidak bisa melihat wajahnya, Ken pun semakin takut. Ia segera mengambil rolling pin di dapur, menjadikan barang itu sebagai senjata.

Ting tong
Ting tong

Bunyi bel kembali terdengar, Kenzie pun sudah menyiapkan tenaga, dan

Clekk

"Ken gue ngi-" Ternyata itu adalah Karel.

"PERGI KAMU SETAN!! KENZIE GA TAKUT, TERIMA INI" Teriak Kenzie sambil menutup mata, ia takut yang di depannya ini tiba-tiba setan tanpa kepala, atau apalah itu.

Bugghh

"Aduhh!! Sakit Ken!! Heii!! Gue bukan setan, ini gue Karel" Ucap Karel menahan sakit di daerah perutnya.

"E-ehh K-karel? Masuk-masuk, kirain siapa tadi hehehe" Ujar Kenzie, sedangkan Karel pun hanya diam, Kenzie dengan segera mempersilahkan Karel untuk masuk.

"Karel gapapa?" Tanya Kenzie polos sambil melihat ke arah Karel yang memegangi perutnya. "Lo liat aja sendiri! Gue masih bisa dibilang gapapa?" Tanya Karel kesal 'Kalo aja lo bukan sahabat gue, udah gue bunuh lo' Batin Karel.

"Hehehe, maaf ya Rel, bentar aku ambilin kotak P3K sama buatin teh hangat buat kamu" Ucap Kenzie sembari berlari ke dapur membuatkan teh hangat, dan mengambilkan kotak P3K.

"Nih Rel teh hangatnya" Ucap Kenzie memberikan teh hangat kepada Karel.

"Sini, mana perutnya aku obatin" Lanjutnya. Karel pun hanya mengangguk dan membuka hoodie memperlihatkan perutnya.

Kenzie pun meringis melihat keadaan perut Karel, yang tadi ia pukul pakai tangan aja udah merah, lah ini pakai rolling pin? Apa kabar tuh perut, untung si Karel kuat, jadi ga sampai luka parah tu perut. Kenzie mengobati perutnya Karel dengan hati-hati, takutnya bukannya mengobati, malahan ia memberikan sakit lagi diperut Karel.

Selesai mengobati perutnya si Karel, Ken pun mengembalikan kotak P3K ke dapur.

"Eh Rel, aku boleh nanya ga?" Tanya Kenzie sembari berjalan ke ruang tamu.

"Boleh tanya aja" Jawab Karel.

"Kamu kenapa sih cuek terus di sekolahan?" Tanya Kenzie.

"Lo mau tau ceritanya?" Tanya balik Karel, sedangkan Ken pun mengangguk kencang, sampai-sampai rambutnya ikut bergerak.

Dear BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang