Libur kenaikan kelas pun telah usai. Kini Kenzie dan teman-temannya memasuki kelas Xl MIPA 1 dan kembali bersekolah seperti biasanya. “Akhirnya gue bisa makan bakso kantin lagi” Ujar Salsa dengan gembira. “Iya nih, udah lama kita kaga makan bakso Bu Inem.” Balas Paramita, dan disetujui oleh yang lain.
“Eh mana Karel?” Tanya Bimo yang baru menyadari ketidak beradaan Karel di dekat mereka. “Oh itu, Karel tadi mau ke rooftop, mau menghirup udara segar, katanyaa” Ujar Kenzie dan Bimo pun hanya ber’oh’ saja.
Kenzie ingin membuang sampah bekas susunya, namun tiba-tiba ada seseorang berteriak panik. “KENZIE!! AWAS!” Teriak seseorang dari belakang Kenzie, lalu orang itu menariknya dan
Prangg!!
Suara pecahan vas kaca terjatuh, tepat di hadapan Kenzie. Kenzie yang melihat itu pun terdiam kaget, ia tak menyangka jika ia tidak di tarik oleh seseorang, nyawa dia akan menghilangkan di saat itu juga. Seisi sekolah syok melihat hal itu, terutama Kenzie dan teman-temannya.
“Ken? Lo gapapa kan?” Tanya seorang pemuda yang tadi menyelamatkannya. “Ah gapapa, makasih ya, Arthur.” Jawab Kenzie sambil menetralkan pikirannya. Yaa pemuda itu adalah Arthur, Arthur Williamsyah.
“Ken? Lo gapapa kan? Ada yang luka ga? Ayo ke UKS” Ucap Salsa dengan nada cemasnya. Namun, Kenzie menggelengkan kepalanya, “Aku gapapa Sal, aku cuma sedikit syok aja.” Ujar Kenzie.
“Ckk kenapa ga mati sih lo anjing” Ujar seseorang yang berada di lantai 3. Tak lama kemudian,
Pyarrr!!
Dughh!!AAAAAAAA!!!
Suara aneh tersebut berasal dari lapangan utama SMA Neo. Kenzie dan teman-temannya segera berlari menuju lapangan, dan alangkah kagetnya mereka melihat seorang siswi tergeletak sekarat di lapangan itu, terduga dari jendela yang pecah, ia terjatuh dari lantai 3.
Semua orang yang melihat itu menatap takut, khawatir, panik, tak dikit dari mereka yang pingsan karena melihat darah yang banyak itu. Karel yang baru saja sampai di lantai 1 dan menuju lapangan melihat wanita itu dengan tatapan lirih. Karel memperhatikan wajah wanita itu dengan jeli melihat gerak-gerik terakhir dari wanita itu. Dan tak lama kemudian wanita itu wafat karena sudah tak tahan lagi dengan rasa sakit yang ia alami.
Kenzie maju menuju mayat tersebut, ia melihat bahwa di tangan korban ada sebuah kertas aneh, ia mengambilnya dan membukanya, di kertas tersebut bertuliskan angka 1.
Di kelas X MIPA 1
Semua anak-anak dipulangkan karena kejadian tak terduga tadi siang, Kenzie dan teman-temannya pun bersiap untuk pulang.
“Guys. Aku ketemu ini tadi di tangan mayat kakak kelas” Ujar Kenzie sambil menunjukkan kertas yang bertuliskan angka 1 itu.“Angka 1? Apa maksudnya itu? Kemarin angka 4, terus 2 dan sekarang 1?” Tanya Bimo kebingungan. “Gue takut bakal ada korban lagi dan yang gue takutkan itu korbannya salah satu dari kita.” Ujar Paramita ketakutan.
“Tenang aja, aku pastikan kita semua ga bakal kenapa-napa, ga bakalan ada yang terluka di sini, aku janji” Ujar Kenzie dengan nada tegasnya. Lalu mereka keluar pergi menuju parkir-an dan pulang.
Flashback on
“Heh lo berdua” Panggil seorang wanita kepada kakak kelas yang baru saja lewat di hadapannya. “Ga sopan banget lo manggil kami kayak gitu, inget, kami ini Kakel lo,” Balas Kakak kelas tersebut.
“Halah ga usah banyak bacot deh lo pada, kalian butuh duit kan? Untuk orang tua kalian yang lagi di kejer-kejer sama penagih utang?” Tanya wanita itu kepada Kakak kelas tersebut, ia mulai tersenyum smrik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Bunda
Teen FictionKenzie adalah seorang remaja yang bercita-cita ingin menjadi penyanyi terkenal, ia sangat mencintai bundanya dan juga sahabatnya. Namun, untuk mencapai kesuksesannya, banyak sekali rintangan yang harus ia hadapi, apakah ia akan berhasil menghadapi m...