SPECIAL CHAPTER

7 2 0
                                    

Zo, Zia, ayo makan dulu sayang" Panggil seorang wanita cantik yang masih memakai celemek di pakaiannya.

"Ndaa mau bunaa, Enjo mau tunggu ayah pulang ajaa" Teriak anak berumur 3 tahun yang bernama Enjo itu, ia adalah Kenzo.

"Benel kata kakak buna, Jia juga mau tunggu ayah pulang" Ucap anak berumur 3 tahun juga yang bernama Kenzia. Kenzo dan Kenzia adalah anak kembar, mereka lahir beda 3 menit.

Krekkk

"Apa nih, ayah serasa dipanggil-panggil" Pria berbadan tinggi masuk ke dalam rumah sambil memegang tas laptop miliknya.

"Ayahh" Kedua anak itu berlari ke arah ayahnya. "Ayah ayo mamm" Kenzo menarik-narik tangan sang ayah.

"Iya sayang kalian duluan aja ke meja makan ya, ayah mau ganti baju dulu" Ujar sang ayah dan kedua anak itu berlari menuju meja makan.

"Gimana mas rapatnya tadi?" Tanya sang istri. "Aman kokk, malah kita dapet kontrak besar sayang" Jawab sang suami.

"Syukur kalo gitu mas, yaudah sini jasnya aku simpenin"

"Iya sayang, makasih ya"

Sang istri pergi menyimpan jas sang suami ke kamar, "Oh ya mas, tadi Karel dateng, katanya besok dia mau main sama istrinya" Ujar si istri, yaa, mereka adalah Kenzie dan Olivia.

"Oh ya? Yaudah gapapa, besok juga aku lagi free" Jawab Kenzie, "Iya mas, oh ya, kamu datang kan ke nikahannya Verrel sama Jessica?"

"Oh iya dong, pasti kita dateng ke nikahan mereka, oh ya mereka nikahnya di Indo atau di Amrik?" Tanya Kenzie. "Di Indo mas, mereka katanya mau tinggal lagi di Indo" Jawab Olivia.

"Wahh bagus dong, kapan-kapan kita reunian sama anak-anak yang lain, udah lama toh kita ga kumpul-kumpul" Kenzie melipat lengan kemejanya dan pergi ke meja makan.

"Wahh anak ayah udah pada siap nih ya" Kenzie berdiri di belakang kedua anaknya.
"Ayah-ayah, liatt bunda masak ayam goleng" Ujar Kenzo sambil memperlihatkan ayam goreng buatan bundanya.

"Wahh enak nih, ayo kita makan-makan" Kenzie mengajak anaknya makan, sesekali bercanda bersama, Olivia yang melihat keharmonisan ayah dan anak itu pun tersentuh, ia mengingat keharmonisannya bersama ayahnya dulu.

Kenzie yang sadar jika Olivia meneteskan air mata langsung berbicara, "Sayang? Kamu kangen sama ayah ya?" Tanya Kenzie sambil memegang bahu Olivia.

"Ah engga kok, aku cuma terharu sama keakraban kalian" Elak Olivia. "Kita hari ini ke rumah Oma yokk" Ajak Kenzie ke anak-anaknya, dan anak-anaknya berteriak senang.

"Makasih ya mas" Ujar Olivia. "Semuanya bakal ku lakuin sayang, apapun itu" Kenzie mencium kening Olivia lalu bersiap menuju ke rumah Ayu dan Joseph.

Sesampainya di lokasi

"Omaa Opaa kami datangg" Panggil Kenzia dan Kenzo bersamaan.

"Wahh Zia? Zo? Kalian ke sini? Mana ayah sama bunda sayang?" Tanya Ayu yang sedari tadi berdiri di depan teras sambil menyiram bunga miliknya.

"Buna sama ayah lagi ambil balang" Ucap Kenzia sambil menunjuk mobil. "Yaudah sana masuk, Opa pasti seneng liat kalian" Ujar Ayu dan kedua anak itu pun berlari memasuki rumah.

Ayu menunggu kedua anaknya itu, Kenzie dan Olivia datang sambil membawakan beberapa barang untuk kedua orangtuanya.

"Loh? Apa ini sayang?" Ayu bingung dengan bawaan anak-anaknya.

"Ini ada sedikit bingkisan untuk mama sama papa" Olivia memberikan beberapa bingkisan ke Ayu. "Eh buat apaan, ga usah sayang, bawa bingkisan segala, maaf kalo ngerepotin ya" Ujar Ayu.

"Engga kok ma, ga ngerepotin sama sekali" Kenzie tersenyum lebar. Ayu mempersilahkan kedua anak itu untuk masuk.

"Pa" Sapa Kenzie dan menyalaminya.

"Eh nak, apa kabar" Joseph bertanya sambil menyuruh Kenzie untuk duduk. "Ken sama Vio baik-baik aja pa, papa sendiri gimana? Sehat?" Tanya balik Kenzie.

"Oiya sehat dongg" Joseph menunjukkan kekekaran tubuhnya kepada Kenzie, dan sang empu hanya tertawa kecil saja.

"Oh ya, gimana kabar perusahaan kamu? Papa denger kamu dapet kontrak besar ya" Joseph menyeruput kopi miliknya.

"Iya pa, tadi Ken dapet kontrak besar pa" Balas Kenzie.

Kenzie dan Joseph sibuk bercerita, begitu pula Olivia dan Ayu yang sekarang sedang sibuk memasak. Sedangkan kedua anak kembar itu sibuk mewarnai.

"Ihh walna bunga matahali bukan melah Enjoo, tapi kuningg" Ujar Kenzia. "Tapi Enjo maunya walna melah Jiaa" Balas Kenzo.

"Kita itu halus mewalnai sesuai sama walna aslinya Enjo, nda boleh beda walna sama yang aslinya" Kata Kenzia, sedangkan Kenzo pun hanya mengangguk saja dan mengulang gambarannya.

Kenzia pergi ke dalam kamar milik Olivia, dan "Ayaahhhh" Teriak Kenzia sambil berlari menuruni tangga, kakinya yang tersandung membuat dirinya terjatuh. Untungnya Kenzie sampai tepat waktu, ia berhasil mengambil tubuh Kenzia yang hampir terjatuh.

"Zia? Ada apa sayang? Kenapa kamu teriak gitu?" Tanya Olivia khawatir. "Tadi ada tante-tante baju putih di atas, mukanya selem bangett" Ucap Kenzia dengan nada ketakutan.

Kenzie yang mendengar itu langsung mengecek ke kamar milik Olivia, namun nihil, ia tak menemukan wanita yang dibicarakan oleh putrinya.

"Engga ada sayang, ga ada tante-tante di dalem kamar ini" Ujar Kenzie menenangkan anaknya.

"Ayahh tadi emang adaa lohh, tante-tante baju putih lambut panjang sama mukanya beldalah gituu" Kenzia kekeh dengan penglihatannya.

"Iya sayang iya, kayaknya ayah tadi salah liat, mungkin tantenya udah pergi sayang, udah yaa, main lagi sama Enjo lagi ya" Kenzie menenangkan anaknya, Kenzia mengangguk, dan pergi bersama Kenzo ke ruang tamu lagi.

"Ehh pensil walna bilu Jia ke mana ya, tadi pelasaan Jia ada di sini" Kenzia mencari-cari di mana pensil warna miliknya.

Kenzo yang mendengar perkataan Kenzia segera mencari keberadaan pensil warna adiknya. Dan semua orangtua di sana juga ikut membantu mencarinya.

"Itu ada di sana" Ujar Kenzo sambil menunjuk. "Di mana Enjoo, Jia ndaa ngeliatt" Kenzia masih sibuk mencari.

Kenzo langsung berjalan ke arah sofa, dan mengambil pensil warna di bawah sofa itu dan memberikannya ke Kenzia.

"Wahh makasii banyak Enjoo" Ujar Kenzia. "Kenzo? Gimana kamu bisa liat itu? Pensilnya kan ada di bawah sofa, padahal sofanya jauh dari kamu?" Tanya Ayu heran.

"Ndaa tau Oma, mata Enjo emang bisa gitu kali" Jawab Kenzo seadanya.

Mereka semua juga mengangguk paham, mungkin karena dia masih anak kecil jadi matanya masih fresh, mereka semua tidak mengambil pusing masalah itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang