Chapter 37

959 146 29
                                    

Hinata sudah membuat keputusan yang bulat jika ia akan pergi secara diam-diam dari rumah. Hinata tidak ingin menikah dengan Sasuke dan malam ini Hinata memutuskan untuk kabur tidak peduli dengan konsekuensi apa yang akan ia terima nanti.

Setelah selesai membawa beberapa barang yang ia perlukan, Hinata mengaktifkan byakungan-nya saat ia melirik ke sekelilingnya dan mengamati situasi yang cukup aman untuk Hinata pergi.

Melompat turun dari jendela kamarnya, dengan langkah cepat Hinata melompat dan berjalan menuju hutan sebelah barat Konoha. Tempat terdekat yang bisa ia tuju tanpa seorang pun yang mengetahuinya.

Hinata tau bahwa semua orang akan menganggapnya gila karena kabur saat tiga hari lagi pernikahannya. Tapi peduli setan Hinata sama sekali tidak menginginkan pernikahan sialan ini.

Hinata akan menemui Sasaki, saat ini hanya pria itu satu-satunya harapan yang Hinata miliki sekarang. Setelah semua rencana yang ia lakukan untuk membatalkan pernikahan ini gagal dan melihat bagaimana ayahnya yang begitu mendesak Hinata untuk menikah dengan Sasuke membuat Hinata benar-benar ingin kembali pada Gojo.

Sungguh, Hinata bahkan tidak peduli jika ini adalah pilihan yang paling egois yang pernah ia buat. Tapi, Hinata yakin jika ayahnya dan semua orang akan mengerti setelah membaca surat yang ia tinggalkan diatas meja di kamarnya.

Hinata melompati tiap dahan pohon yang lebar saat ia semakin masuk kedalam hutan. Manik amethys indahnya menajam dan Hinata memincingkan matanya saat Hinata bisa melihat sebuah bayangan hitam yang berdiri tidak jauh dari hadapannya.

"Berniat kabur?"

Suara itu terdengar begitu dingin dan Hinata jelas tau ada jejak kemarahan saat pria itu bertanya kepadanya.

Hinata membungkam bibirnya rapat-rapat memilih tidak menjawab hal yang sudah terlihat jelas. Hinata memang ingin kabur dan ia tidak akan peduli dengan Sasuke yang mencoba menahannya karena apapun yang terjadi Hinata tetap akan pergi dari sini.

"Jangan halangi aku Uchiha." Seru Hinata dingin "Jangan halangi aku jika kau tidak ingin mati." Lanjutnya lagi

Hinata tidak akan ragu untuk melakukan pertarungan sekali lagi, karena malam ini Hinata akan memastikan bahwa ia akan tetap kabur apapun caranya. Tidak peduli jika Sasuke menahannya dengan sekuat tenaga.

"Tiga hari lagi kita akan menikah." Seru Sasuke pelan, masih dengan suara dingin dan datarnya

"Aku tidak pernah peduli dengan pernikahan sialan itu."

Manik berbeda warna itu saling bertatapan dan Sasuke memilih melompat mendekat, berdiri tepat didepan Hinata yang menatapnya dengan tajam.

"Katakan." Sasuke berseru pelan saat tangannya terangkat mencoba untuk menyentuh wajah cantik Hinata, tapi gadis itu telah lebih dulu menepis tangannya dengan kasar

"Katakan kenapa kau begitu membenci pernikahan ini?" Lanjut Sasuke lagi

Sebenarnya walau tanpa bertanya pun Sasuke sudah tau apa jawaban Hinata. Tapi untuk malam ini Sasuke ingin mendengar jawaban itu langsung dari mulut Hinata.

Sasuke ingin merasakan bagaimana rasanya saat ia ditampar oleh fakta menyakitkan saat mendengar jawaban Hinata. Karena hanya dengan begitu mungkin Sasuke bisa melepaskan Hinata.

"Kau bertanya kenapa?" Hinata tersenyum sinis masih melemparkan tatapan tajam kearah Sasuke

"Satu-satunya alasan kenapa aku sangat membenci pernikahan ini adalah kau, Sasuke!"

"Itu karena dirimu!"

"Aku sangat membencimu! Benar-benar membencimu!" Teriak Hinata keras

Wajah cantik itu memerah dan urat-urat timbul disekitar leher Hinata saat gadis itu berteriak dengan begitu keras, hingga suaranya memenuhi hampir seluruh hutan yang sepi.

Thrown Into Another Dimension ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang