Chapter 34

1K 135 23
                                    

Sudah satu bulan semenjak Hinata kembali ke Konoha dan sudah tiga minggu semenjak Hinata menyandang status sebagai tunangan dari Uchiha Sasuke.

Hinata membenci itu, ia membenci fakta bahwa ia sama sekali tidak bisa menolak pertunangan dengan pria yang menghancurkan hidupnya.

"Hinata kau datang lebih cepat."

Hinata menoleh dan ia tersenyum menganggukkan kepalanya saat melihat Sai yang kini duduk disampingnya. Akhir-akhir ini Hinata kerap menghabiskan waktu dengan pria pucat itu karena Hinata berniat untuk dapat belajar melukis dari pria itu.

"Bagaimana kabarmu? Kau masih merasa mual?" Sai bertanya membuka pembicaraan diantara keduanya

Bukan hal yang aneh kenapa ia bertanya seperti itu karena akhir-akhir ini setiap mereka bertemu dan memulai pembelajaran maka Sai akan mendapati momen dimana Hinata yang mual-mual tanpa sebab.

"Itu masih tapi syukurnya tidak separah dulu."

"Kau sudah meminum obat kan?"

Hinata mengangguk mulai mengeluarkan kanvas dan alat lukisnya. Sedangkan Sai, pria itu menatap diam-diam kearah Hinata. Sejujurnya Sai ingin mengatakan sesuatu tapi entah kenapa ia merasa ragu untuk mengatakannya.

"Tanyakan saja apa yang ingin kau tanyakan Sai."

Hinata tersenyum menatap kearah pria berkulit pucat itu. Mata hitam itu sedikit melebar namun dalam sepersekian detik setelahnya kembali berubah seperti sedia kala.

"Ini mungkin akan sedikit menyinggung."

"Tidak masalah, tanyakan saja. Lagipula jika aku tersinggung aku hanya akan membuatmu tidak bisa bergerak selama setengah hari." Seru Hinata dengan tenang

Sai yang mendengar itu menarik sudut bibirnya, ia jarang tersenyum tapi selama bersama Hinata akhir-akhir ini Sai sadar bahwa ia terlalu banyak mengumbar senyum diwajahnya.

"Kau terus saja bersamaku apa kau tidak khawatir jika tunanganmu akan cemburu?"

Mendengar itu Hinata menoleh sekilas dan tersenyum tipis "Aku tidak peduli padanya." Jawab Hinata jujur

Ya, selama ini Hinata memang sama sekali tidak peduli dengan apa yang pria itu pikirkan dan apa yang dia rasakan karena bagi Hinata pria Uchiha itu adalah sosok yang paling ia benci jadi Hinata sama sekali tidak peduli dengan pria itu.

Sai terdiam sejenak namun seringai kecil mulai menghiasi wajah tampannya saat Sai menyadari kehadiran seseorang. Ini akan semakin menarik jika sosok itu menguping pembicaraan mereka lebih jauh lagi.

"Apa kau tidak menyukainya?"

Hinata menghentikan ukiran kuasnya lalu menggelengkan kepalanya "Tidak."

"Bahkan sedikitpun?"

"Ya."

"Sayang sekali padahal kupikir Sasuke-san memiliki perasaan untukmu."

Hinata tersenyum sinis kembali menatap wajah pucat Sai "Sebenarnya aku akan lebih senang jika dia tidak memiliki perasaan seperti itu kepadaku."

Seringai diwajah Sai semakin lebar dan ia tersenyum puas saat melihat bagaimana sosok itu yang memilih untuk pergi darisana.

Ya, itu adalah Uchiha Sasuke. Sai tau jika akhir-akhir ini Sasuke terus mengawasi Hinata saat gadis itu menghabiskan waktu bersamanya dan Sai tidak tau apa Hinata menyadari kehadiran pria itu atau tidak.

Sesaat keduanya hanya terdiam dan Sai mengamati bagaimana Hinata yang kembali fokus melukiskan sesuatu diatas kanvas.

Sejujurnya ada hal lain lagi yang ingin Sai tanyakan kepada gadis Hyuga yang duduk disampingnya itu tapi ia sedikit ragu untuk menanyakannya.

Thrown Into Another Dimension ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang