Chapter 31

894 146 18
                                    

Sekarang Hinata, Gojo dan Sasuke dibawa menuju ruangan kepala sekolah setelah pertempuran kedua pria gila itu yang menghancurkan setengah asrama. Bahkan ketiga saksi mata yang tadinya hanya berniat menguntit tentang hubungan rahasia Gojo dan Hinata terpaksa ikut dan kini berdiri disudut ruangan.

Yaga Masamichi selaku kepala sekolah jujutsu sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dipikirkan Gojo hingga melakukan tindakan bodoh dengan bertarung di sekolah.

Demi Tuhan, jika kedua pria itu memiliki urusan pribadi dan ingin bertarung maka jangan lakukan hal itu di area sekolah.

Mulutnya sudah kebas karena sejak tadi terus berbicara memperingati Gojo dan pria asing yang katanya mengaku sebagai calon suami Hyuga Hinata. Tapi keduanya sama sekali tidak memperdulikan setiap perkataannya karena sejak tadi yang keduanya lakukan hanyalah melemparkan tatapan saling membunuh satu sama lain.

"Huh, ini membuatku pusing."

Pria paruh baya itu memijat pelipisnya yang berkedut-kedut, kepalanya pusing bukan main dan rasanya ia benar-benar ingin mengetuk keras-keras kepala putih dan hitam itu.

Sungguh, Yaga tidak pernah menyangka jika alasan pertarungan kedua pria itu karena ingin merebut Hinata. Ya, ia tau Hinata adalah gadis yang cantik tapi bertarung sengit hingga menghancurkan sekolah itu adalah hal terbodoh yang pernah dilakukan.

"Dan kau," Yaga menunjuk kearah Gojo yang masih tampak tidak peduli "Kau harus bertanggung jawab untuk semua perbaikan setiap kerusakan yang di alami sekolah." Serunya dingin tanpa bantahan

Dan Gojo pria itu hanya mengangguk malas masih dengan mata yang terus melemparkan tatapan penuh permusuhan pada pria bersurai raven yang duduk disamping kekasihnya itu.

"Kalau begitu kalian semua bisa keluar."

Hinata mengangguk dan segera bangkit menarik masing-masing kedua tangan pria yang duduk disampingnya itu dan keluar darisana.

Sedangkan ketiga orang yang berada disudut ruangan hanya dapat mematung dengan mata yang membola lebar. Mereka diminta untuk menjadi saksi tapi sejak tadi yang mereka lakukan tidak lebih menjadi patung selamat datang dan mendengarkan perdebatan yang berakhir bahwa Gojo harus membiayai seluruh perbaikan kerusakan yang dialami oleh sekolah.

"B-bukankah Gojo-sensei akan bangkrut jika begitu?" Tanya Itadori dengan polos yang langsung mendapatkan pukulan sayang dari Nobara

"Hentikan ocehanmu dan kita pergi."

Nobara segera menarik tangan Itadori untuk keluar karena sungguh berdiri di dalam ruangan kepala sekolah terasa begitu pengap sekarang. Sejak tadi pria paruh baya itu terus mengeluarkan aura gelap yang berhasil membuat Nobara merinding bukan main.

Disisi lain Hinata melepaskan cengkraman tangan saat mereka telah berada di halaman belakang sekolah. Tempat yang selama ini menjadi tempat pertemuan rahasia Hinata dan Gojo.

"Sayang kenapa kau membawa bajingan itu kesini? Ini tempat rahasia kita berdua!" Protes Gojo tidak terima

Jelas Gojo tidak terima, bagaimana bisa bajingan yang mengaku-ngakui kekasihnya itu sebagai calon istri dibawa ketempat istimewa mereka.

Hinata memutar bola matanya malas tidak memperdulikan sama sekali protes yang kekasihnya itu berikan saat ia memusatkan atensinya kini pada pria bersurai raven didepannya.

Pria yang paling tidak pernah Hinata duga dan harapkan kehadirannya. Ada begitu banyak pertanyaan yang memenuhi kepala Hinata sekarang, tentang bagaimana bisa Sasuke datang ketempat ini, dan perkataannya yang ingin membawa Hinata kembali serta tentang Hinata yang akan menjadi calon istrinya.

Thrown Into Another Dimension ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang