Chapter 24

1.9K 177 16
                                    

Gojo menghela nafas pelan dengan manik birunya yang tidak pernah beralih dari layar ponselnya yang menghitam. Sedari tadi ia terus menunggu pesan balasan dari kekasih cantiknya itu namun sampai saat ini belum ada satupun pesan balasan yang ia terima.

Gojo tau persis jika saat ini Hinata sedang marah padanya lebih tepatnya merajuk karena Gojo harus membatalkan rencana kencan mereka. Sebenarnya bukan salah Gojo, jika Hinata sejak awal memberikan izin untuk mempublikasikan hubungan mereka maka hal ini tidak akan terjadi.

Gojo yang diseret begitu saja untuk acara makan-makan yang diadakan oleh rekan-rekan seperjuangan dulu sama sekali tidak bisa kabur untuk tidak menghadari acara mendadak itu. Bahkan kepala sekolah sendiri melarang Gojo untuk bangkit dari tempatnya saat Gojo meminta untuk segera izin.

Sebenarnya Gojo bisa saja kabur dan tidak memperdulikan larangan kepala sekolah namun ancaman yang diberikan Nanami padanya membuat Gojo tidak dapat berkutik. Pria pirang itu mengatakan tidak akan menyembunyikan apapun jika teman-teman yang lain menanyakan tentang Gojo yang memilih tidak ikut. Bahkan jika itu tentang Gojo yang memilih berkencan dengan Hinata dibandingkan acara perkumpulan ini.

Entah informasi darimana pria pirang itu malah menjadi orang kedua yang mengetahui tentang hubungannya dengan Hinata.

Sungguh, ini sangat menyebalkan.

"Kenapa lagi dengan si bodoh itu?" Utahime bertanya pelan saat manik coklatnya terus melihat kearah wajah kusut Gojo yang duduk didepannya

Ini aneh karena tidak biasanya pria yang paling banyak bicara menjadi begitu pendiam saat berkumpul seperti ini.

Shoko yang mendengar itu ikut melirik singkat kearah sang sahabat yang memang hari ini terlihat sedikit aneh. Memang setiap hari juga aneh, tapi aneh kali ini berbeda. Pria yang biasanya banyak tingkah itu kini terlihat pendiam dan seolah sibuk dengan dunianya sendiri. Lebih tepatnya dengan ponsel ditangannya itu.

Bahkan jika biasanya Gojo yang selalu bersemangat saat berkumpul tapi malam ini pria itu terlihat begitu lesu dengan wajah tampan itu yang seolah berteriak memohon meminta untuk segera pulang.

"Kau terlihat aneh hari ini." Komentar Shoko pelan namun masih bisa didengar dengan jelas oleh Gojo yang duduk diseberang gadis bersurai coklat itu

Gojo hanya melirik sekilas kearah Shoko tanpa berniat membalas perkataan wanita itu. Ia sedang tidak mood berbicara kali ini.

Melihat bagaimana Gojo yang mengabaikannya membuat Shoko mendengus pelan.

"Ada apa denganmu?" Kali ini Utahime membuka suaranya menatap lekat wajah tampan Gojo yang biasanya selalu mengeluarkan ekspresi menyebalkan dan selalu mengganggunya

Namun kali ini berbeda alih-alih mengganggunya bahkan Gojo seolah abai dengan kehadirannya.

"Aku tidak apa-apa." Balasnya singkat tanpa melirik sama sekali kedepan, fokusnya kini hanya menatap ponselnya dan menunggu pesan balasan dari sang kekasih

Shoko ingin membuka mulutnya untuk menanyakan kondisi sahabatnya itu, ia takut jika sebentar lagi Gojo akan berubah gila karena tingkah anehnya. Namun belum juga suaranya keluar Shoko kembali dikejutkan dengan Gojo yang tiba-tiba memekik girang dengan manik biru itu yang menatap ponselnya dengan tatapan berbinar.

"Sepertinya dia memang sudah gila." Gumam Shoko pelan menggelengkan kepalanya dan kembali melanjutkan acara makannya yang tertunda

Sungguh Shoko tidak mau repot-repot memikirkan tentang kondisi aneh Gojo karena semakin dipikirkan maka ia juga yang akan dibuat pusing.

Sedangkan Utahime wanita itu hanya terdiam dengan manik coklatnya yang menatap lurus kearah Gojo. Melihat bagaimana wajah kusut itu yang mulai memperlihatkan senyum manisnya saat pria itu terus menatap berbinar layar ponselnya.

Thrown Into Another Dimension ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang