Chapter 2

4.7K 397 53
                                    

Hinata menyernyitkan keningnya saat rasa panas mulai menerpa wajahnya. Mengerjabkan matanya beberapa kali Hinata membuka matanya dengan perlahan. Manik amethys indahnya terbuka menatap lurus kedepan dimana pohon sakura yang membentang indah sejauh mata memandang.

Kedua alis Hinata menyatu saat bingung tiba-tiba saja melanda dirinya. Sejak kapan kuil Hamura memiliki taman yang dipenuhi pohon sakura? Hinata lagi-lagi mengerjabkan kedua matanya mencoba melihat lebih jelas lagi. Tidak, Hinata tidak salah melihat jika memang didepannya ini adalah taman bunga sakura.

Beberapa saat Hinata terdiam mencoba mencerna situasi aneh yang tiba-tiba saja melanda dirinya. Otaknya kembali berputar pada kejadian dimana ia yang menemukan gulungan harapan dan berakhir membuat sebuah permintaan aneh hingga pada akhirnya Sasaki marah dan ia yang berakhir dihisap oleh cahaya putih.

Benar, Hinata ingat sebelum berada ditempat ini tubuh Hinata dihisap oleh sesuatu yang aneh dan itu berasal dari gulungan harapan itu. Apa mungkin tempat ini adalah wujud dari permintaannya dari gulungan harapan itu?

Lagi-lagi Hinata terdiam saat otaknya sedang mencerna semua hal aneh yang baru saja menimpanya. Disatu sisi Hinata masih tidak mempercayai jika gulungan harapan itu benar terbukti kenyataannya tapi melihat bagaimana dirinya yang tiba-tiba saja berada ditempat asing yang tidak pernah ia lihat sebelumnya membuat Hinata ragu untuk tidak mempercayainya.

Kemungkinan besar keberadaannya disini karena gulungan harapan itu. Dan jika memang benar itu kenyataannya maka tempat ini adalah tempat dimana tidak ada para Shinobi.

Hinata merenung, kepalanya terasa begitu pening saat ini dan Hinata kembali mengingat perkataan Sasaki beberapa saat sebelum ia terhisap oleh cahaya putih itu.

Apa ini arti dari perkataan Sasaki tentang akan membawa Hinata kembali? Sasaki tau bahwa gulungan harapan itu nyata dan kini Hinata terjebak di dunia yang ia minta, dunia yang bukan tempat tinggalnya selama ini.

Dunia asing tanpa adanya Shinobi.

Hinata merasa jantungnya berdetak dengan cepat saat ia tanpa sadar merutuki kecerobohannya. Jika sudah seperti ini apa yang harus Hinata lakukan? Hinata jelas tidak bisa lagi kembali ke dunianya dan satu-satunya harapan Hinata ialah menunggu Sasaki untuk membawa dirinya kembali.

Tapi kapan? Hinata bahkan tidak tau jika Sasaki bisa mengembalikan dirinya kembali atau tidak.

Menyentuh lehernya Hinata menatap kearah kalung permata yang menghiasi lehernya, mengenggam erat bandul itu. Satu-satunya harapannya ialah kalung ini, selama Hinata memiliki kalung ini maka Hinata masih memiliki harapan untuk kembali ke dunianya tapi jika seandainya kalung ini hancur maka Hinata akan terjebak di dunia asing ini untuk selamanya.

"Bodoh!"

"Kau benar-benar bodoh Hinata." Hinata merutuki dirinya sendiri

Sekarang apa yang harus Hinata lakukan? Ia tidak mengenal satupun orang yang berada ditempat ini dan Hinata tidak memiliki apapun untuk bertahan hidup di dunia asing ini.

Hampir saja Hinata menangis merutuki kebodohan dan kecerobohannya untuk kesekian kalinya. Hinata benar-benar bodoh, jika saja saat itu ia mendengar perkataan Sasaki untuk melupakan tentang gulungan itu maka Hinata tidak perlu terjebak didalam dunia asing ini.

Hinata menggeram mengusak kasar surai indigo-nya meluapkan perasaan frustasi yang mendera dirinya.

Manik amethys indahnya menatap kosong langit biru diatas sana jika sudah seperti ini tidak ada yang bisa Hinata lakukan selain menerima nasib bahwa semua hal yang telah terjadi sekarang karena kesalahan fatal yang telah ia lakukan.

Thrown Into Another Dimension ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang