Chapter 36

788 113 44
                                    

Sakura tersenyum saat tangannya dengan berani mulai mengelus dada bidang Sasuke yang terpampang di depan mata. Matanya berubah sayu, Sakura menggigit kecil bibirnya saat ia menundukkan tubuhnya, mencoba untuk menempelkan tubuh telanjangnya dan tubuh atas Sasuke.

Sakura ingin merasakan bagaimana rasanya saat tubuh mereka berbagi kehangatan yang sama. Dan juga Sakura ingin merasakan sensasi memabukkan apa yang akan ia terima tatkala payudaranya dan putingnya yang telah tegak sempurna bersentuhan dengan dada bidang itu.

"Sasuke-kun." Lirih Sakura dengan suara pelan yang terdengar seperti desahan

Gadis itu semakin mendekatkan tubuhnya, memejamkan matanya merasakan sensasi yang cukup membuat tubuhnya seolah merasakan sengatan listrik.

Kedua tangannya memeluk erat leher Sasuke yang lembut dan saat payudaranya yang selama ini kerap menjadi lelucon karena terlalu kecil itu hampir bersentuhan dengan dada bidang Sasuke, sontak saja Sakura melebarkan matanya karena alih-alih merasakan kelembutan dan kehangatan tubuh Sasuke Sakura malah merasa tubuh telanjangnya kini memeluk sesuatu yang begitu keras dan kasar.

Sakura seketika membuka kedua matanya dan ia hanya dapat melebarkan matanya dengan wajah memerah padam saat Sasuke yang seharusnya berada dibawah kuasanya kini telah berubah menjadi sebuah bongkahan kayu.

Jadi, itu hanya sebuah jutsu pengganti? Dan Sasuke yang Sakura pikir bersamanya bukanlah Sasuke yang sebenarnya melainkan sebuah kayu?

Sakura menggeram, kedua tangannya mengepal erat saat wajahnya semakin memerah karena emosi. Sakura tau jika kini rencana yang telah ia susun dengan Hinata telah hancur karena Sasuke menyadari hal itu dan kini semuanya telah berakhir.

"Sial! Sial! Sial!" Teriak Sakura keras

"Jika Sasuke-kun tidak berada disini, maka dimana dia?" Lirih Sakura frustasi

Disisi lain Hinata berjalan melewati jalanan setapak yang tampak sepi. Ia sudah mengatakan kepada ayahnya bahwa malam ini ia akan kembali larut. Dan Hyuga Hiashi dengan senang hati memberikannya izin karena mengetahui bahwa Hinata berniat menghabiskan waktu dengan Sasuke.

Hinata merapatkan jaket ungu yang ia kenakan saat hawa dingin semakin menusuk tubuh dan Hinata menjilat sedikit bibirnya yang terasa kering.

Angin sepoi-sepoi berhembus menerbangkan beberapa helai rambutnya dan selanjutnya Hinata merasa tubuhnya menegang bersamaan ia yang menghentikan langkahnya saat merasakan seseorang yang memeluk tubuhnya dengan erat dari belakang.

"Kau menipuku, Hinata."

Hinata melebarkan matanya, suara dingin dan serak ini, serta harum musk yang memenuhi indera penciumannya membuat rasa keterkejutan menguasainya.

"Sasuke." Lirih Hinata pelan

Sasuke semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh belakang Hinata. Menarik punggung mungil itu untuk tenggelam pada dada bidangnya.

Sejak awal Sasuke sudah mencurigai semuanya. Walaupun perasaan bahagia cukup membuat Sasuke lupa diri namun itu bukan berarti Sasuke dengan bodoh masuk kedalam jebakan yang Hinata rencakan.

Sasuke tau persis jika Hinata berniat menipunya dengan senyum indah yang berhasil membuatnya terlena. Tapi, menilik kembali apa tujuan gadis itu hingga berani melakukan sandiwara menjijikan seperti ini membuat Sasuke benar-benar murka.

Ia marah, rasanya Sasuke ingin meremukkan semua yang ada didepan matanya sekarang juga karena demi membatalkan pernikahan mereka Hinata rela menjebak Sasuke bersama gadis Haruno itu.

"Kau mencoba menjebakku." Sasuke kembali berbisik dan kali ini pria itu dengan cepat membalikkan tubuh mungil Hinata menghadap kearahnya

Satu tangan Sasuke menahan dengan erat pinggang ramping Hinata sedang satu tangannya yang lain menarik tengkuk gadis cantik itu untuk menatap wajahnya.

Thrown Into Another Dimension ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang