33

363 22 0
                                    

Oke sekarang harus 200 lebih ya yang baca kkk,votenya jangan lupa kkk.

Ia berpamitan pada sang ayah yang masih tampak agak lemas,dan sang adik yang mencium pipinya dengan menahan tawa.

Lie pergi dengan ziel yang juga memutar matanya malas melihat tingkah sang suami,dia juga sudah berpamitan.

Mobil berwarna putih itu melaju dengan tenang,santai karna memang itulah yang selalu diterapkan ziel.

Menyetir dengan baik meskipun lie sudah bolak-balik melihat jam tangannya,dan melirik ekspresi santai milik papanya.

"Apakah tadi tidak sebaiknya aku memilih ayah,setidaknya lebih cepat"(batinnya nelangsa,pasti telat).

Setelah sekitar tigapuluh menit padahal biasanya lima belas menit,ia sampai di depan gerbang yang beruntungnya masih terbuka lebar.

Ziel menasehati lie untuk fokus dalam pelatihan tidak membantah,mencatat poin penting,walaupun anaknya memang selalu menjadi mahasiswa teladan.

Lie berpamitan pada sang papa dengan mencium tangan dan pipi,setelah itu ia keluar,dan mendapati banyak orang yang akan mengerumuninya.

Tetapi sebelum terjadi ada seorang pria tinggi yang tak kalah tampan dari lie,mencegah para penggemar tak waras itu.

"Heh kalian minggir emang kalian pikir acara fansite"sentaknya galak dehingga semua orang enggan mendekat,memilih menjauh daripada mendapat masalah.

"Thank fel kalo nggak ada lo mungkin sekarang tampilkan rapi gue bakal jadi gembel"ucap lie sambil berjalan disamping felri,sahabat yang kadang muncul kadang hilang entah kemana.


Nama:felrileal andra
Usia:21 tahun
Sifat:humble dingin

"Iya untung nggak ada cristian ogah gue kalo ada dia,ditatap tajem gitu"felri merangkul pundak lie akrab.

"Ya gimana udah beda statuskan fel,jadi ya nempel terus"balasnya senyum tipis.

"Oh udah pacaran em bagus deh,lie kita setim aja ya,males gue kalo ama orang sok akrab"jujur fel yang agak malas dengan anak-anak yang cuman nyari muka.

Lie hanya mengangguk lagipula asyik juga bisa setim sama felri,anak cerdas sekelas dengannya,tak kalah jauh dari cristian.

Meski cuman rangking dua tetapi felri tetap santai,orang tuanya juga tak pernah memaksa.

Mereka berdua berjalan menuju lapangan terbuka,melakukan serangkaian tes dan penjelassan tentang poin-poin penting.

Banyak mahasiswa-mahasiswi yang malah asyik memperhatikan wajah tampan felri dan lie.

Kini cristian dan nathan sedang serius diarena yang telah di sewa kakaknya.

MY LITLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang