MY LITLE LOVE

32

Hai akukan udah janji kalo yang baca 200 bakal aku up,maaf ya jadi 200 lebih soalnya wifinya eror😅jadi aku up,bakal lebih panjang moga betah.

Tetapi semua tugas serta nilainya tak pernah di bawah rata-rata.

Tepat pukul enam prestasi itu berakhir dengan rasa kepuasaan,serta tepuk tangan meriah.

Cristian segera berlari kearah lie yang sepertinya sedang kesulitan,menghadapi beberapa ulat gatal.

"Permisi maaf sepertinya pacar saya kurang nyaman,bisa minggir"ucap cristian masih sopan.

"Oh baru pacar bukan patnerkan,masih ada celahlah"balas pemuda yang agak manis,sinis.

Lie segera keluar dari kerumunan kecil itu,untuk mendekati cristian yang sepertinya siap untuk berkelahi.

"Walaupun kami belum menjadi patner hidup tetapi dia kekasih saya,jadi tolong beri saya ruang karna jujur kalian terlalu berlebihan,lagian tidak ada untungnyakan memuja orang biasa seperti saya"balas lie sopan tapi sampai nusuk hati.

Beberapa orang diam dan memilih membubarkan diri,setelah mendapati tatapan dingin lie serta tautan tangannya dengan cristian.

"Mu ayo pulang bukankah besok ada latihan,mau aku ijinkan"lie menggenggam tangan yang terasa pas untuk dirinya,melangkah bersama menuju tempat parkir.

"Ah iya pu sepertinya aku latihan pagi deh,pertandingannya diajuin jadi besok malem"ungkapnya dengan nada agak kesal.

"Oke mau aku datang untuk dukung kamu mu"sekarang keduanya sudah sampai diparkiran,menaiki mobil dan siap untuk melaju membelah jalanan yang agak lenggang.

"Tentu pu temani mu ya"ujarnya manja.

"Pasti mu selalu mendukungmu ingat keamanan ya,apalagi aku denger lawan kamu sering main kotor"balasnya sambil masih fokus melihat tangan cristian,yang masih digenggamnya.

Kalo ditanya siapa yang menyetir tentu saja cristian,kalau lie yang ada mobilnya jalan menuju akhir hidup.

"Tenang pu aku sudah terbiasa dengan lawan yang umun kayak gitu,menyusun rencana juga pasti,ujarnya santai.

Setelah menempuh perjalanan panjang sekitar limabelas menit,sepasang kekasih itu sampai di depan rumah.

Mewah berwarna putih dengan gerbang tinggi yang menjadi pembatas,dipastikan itu adalah rumah lie.

Tian sengaja mengantarkan lie kerumah karna malam ini dia ingin mengadakan pertemuan,bukan tak mempercayai sang kekasih tetapi ia takut lie akan lelah.

Apalagi ujian praktek kerja lapangan akan segera dilakukan,untuk mahasiswa baru yang memasuki semester awal.

Kalo ditanya mengapa mereka bisa sekelas,itu dikarenakan okeh kecerdasan yang dimiliki lie begitu tinggi.

Meski begitu tes akan tetap dilakukan karena tidak adil untuk mahasiswa lain.

Lie turun dari mobil cristian setelah selesai mengucap salam perpisahan.

Dengan mencium lembut bibir manis cristian sampai ia melihat muka merah sang pujaan hati,terlihat menggemaskan.

Setelah melihat mobil kekasihnya menjauh dia memilih memasuki rumah,dan akan belajar dari beberapa materi dari dosennya.

Sekarang cristian telah sampai di basecamp tempat untuk pertemuan,dan merencanakan beberapa rencana cadangan.

Setelah turun dari mobil dia sudah melihat saga,dean,nathan,vian dan michael,ternyata dialah yang terakhir.

Melangkah perlahan menuju pintu utama melihat beberapa sahabatnya sedang berdiskusi dengan serius.

Dilihat dari raut wajah masing-masing terbukti dari ketidaksadaran mereka,tentang kehadirannya.

"Sore tian duduk sini sama gue"sapa sang kakak yang terlebih dahulu menyadari kehadirannya.

"Oh hay maaf gak sadar ada lo"ujar saga sok polos padahal mah dia yang pertama melihat mobil tian masuk.

"Udalah mending kita diskusi dulu buat rencana,siapa tau tim yang bakal tanding sama kita curang"lerai michael yang sendari tadi sudah agak kesel,enggak kelar-kelar daritadi.

"Em kayaknya kita harus mulai latihan pagi sampai siang,sorenya kita nyusun rencana,nggak boleh cuman a tapi sampai b sama c"celetuk nathan memberi masukan.

"Gue setuju lawan kali ini bener-bener terkenal curang banget"balas dean.

Malam itu mereka habiskan dengan berbagi ide dan juga berbagai pendapat yang sangat diperlukan.

Setelah itu cristian memilih membersihkan diri,sungguh sangat lengket sekali,mengeringkan badannya dan memakai baju tidur.

Dia membaringkan tubuh lelahnya kekasur yang nyaman,setelah mengeringkan rambutnya,membuka ponselnya memutuskan untuk menelpon lie karna sedikit rindu.

Setelah beberapa saat akhirnya nada telpon tersambung dan ia mendengar suara lembut sang pujaan hati.

Malam itu cristian menghabiskan waktu dengan kekasih kecilnya dengan berbagai canda dan tawa.

Dan percakapan manis itu berakhir tepat pukul sepuluh malam,saatnya ia beristirahat,untuk memulai latihan ketat esok hari.

Kini matahari telah bersinar menggantikan cahaya bulan,dengan diiringi oleh kicaun merdu burung-burung.

Seperti biasa le membangunkan kakaknya yang harus mengikuti pelajaran tambahan,meski hari minggu sekalipun.

Untuk mahasiswa yang mengambil jurusan otomotif seperti lie dia harus ada satu hari pratek.

Sedangkan untuk yang sudah lama menjadi mahasiswa tetap mereka akan terjun ke lapangan langsung,berlalu hanya hari senin,kamis dan tentunya minggu.

Kalo tanya mengapa hari lainnya di lewati dengan jangka panjang,karna ada sebagian dosen yang ada keperluan atau ingin menerapkan jadwal biasa mereka.

Lie turun dengan keadaan rapi dengan kaos putih berlengan pendek,jins hitam dan jangan lupa rompi kuliahnya.

"Pagi sayang ayo sarapan,mau bareng ayah atau papa?"tanya ziel ketika melihat sang anak yang telah duduk tepat dihadapannya.

"Aku bareng papa aja,kitakan searahkan sama tempat kerja papa,ayah jauh kasian"ujarnya jujur yang langsung tepat nyasar ke ulu hati.

"Lie ayah juga bisa kok anter kamu telat dikit nggak ngaruh"balas zay agak kesel.

"Jangan yah hadilah atasan yang bertanggung jawab dan disiplin"ujarnya tegas.

Zay cuman bisa diam jika sang putra pertamnya telah menegaskan,setiap kalimat maka itu harus dilakukan.

Leo yang duduk disamping sang kakak hanya bisa menahan tawa,kalo kelepasan uang jajannya pasti dipotong.

Lie menyelesaikan makannya cepet agar tak terlambat hari ini,dan dapat menyemangati sang kekasih diarena nanti.

Maaf cuman sampai sinni gak bisa 1000 kkk ntar 200 lagi ya yang baca( ＞Д＜；)( ＞Д＜；)