pelabuhan Sidney | Myung jaehyun

hospital pants

Narator POV..

"aksara tunggu...aksara" teriak Yuna di lorong rumah sakit,dia terus berlari mencoba menghentikan langkah aksara yang terus berjalan.

Karna terus di panggil,akhirnya aksara berbalik badan,menghadap nya.
" Kamu tega ya sama aku,gara gara Kamu aku kehilangan anak aku Yuna,anak aku" teriak aksara di hadapan Yuna,yang seketika langsung memejamkan mata saat teriakan nya mampu membuat kuping sakit.
" Gara gara Kamu kala bersikeras ingin mengugurkan anak kami,karna dia ingin aku bertanggung jawab pada mu,tapi apa ??? Apa yang aku dapat ??? Aku kehilangan anak ku demi kamu yang bahkan tak pernah hamil" aksara terus menarik nafasnya berusaha agar luapan emosinya tidak sampai meledak.
" Kamu harus tanggung jawab atas semua nya" aksara kembali menyeret Yuna ke kamar inap milik kala.

Bagitu Samapi di depan kamar inap milik kala,Yuna dan aksara berhenti.
" Kau harus jujur pada kala, setelah itu tolong jangan ganggu hubungan kami lagi,pergilah sejauh mungkin,karna aku tak akan pernah mengubah perasaan ku padamu"
Yuna mantap aksara dengan wajah sedih dan mata yang sudah berkaca kaca.
" Maaf"
" Selesaikan dulu masalah ini,baru aku akan memikirkan nya"

Narator POV end...

***

Obrolan aku dan ibu terhenti saat ada yang membuka pintu ruang rawat ku.
Ternyata Yuna dan aksara berdiri disana.
Ibu yang melihat itu,langsung berpamitan untuk membeli makan di kantin.

Mereka berdua masuk kedalam.
Awalnya hanya Diam tak ada yang berbicara termasuk aku,iyalah ngapain aku ngomong..

Aksara menatap Yuna,membuat nya berdehem
" Maaf" satu kata itu lolos dari nya begitu saja " maaf sudah bikin kamu kehilangan anak mu" aku masih diam tak menanggapi ucapan Yuna,tapi aku mendengarkan apa yang akan dia ucapakan selanjutnya
" Aku tidak pernah hamil,aksara tidak pernah menyentuh ku,maaf sudah membohongi mu,aku hanya ingin memiliki aksara seutuhnya"
Aku mendongak menatap nya " kamu tega banget ya..??setetes air mata ku lolos " kenapa baru sekarang kamu bilang ?? Kenapa gak dari kemarin kemarin ???"
" Aku hanya ingin memiliki aksara,itu aja"
Aku berdecih " gila ya kamu,apa kamu gak pernah jatuh cinta sama orang lain ??? Apa kamu gak laku lagi pada orang lain ??? Hingga dari dulu kau hanya mencintai aksara ??? Monoton"
Namun detik berikutnya..

Plak....

Bahkan kepalaku menengok kesamping,saat kerasnya tamparan Yuna menyapa pipiku.

" Yuna" sentak aksara
Tapi aku hanya senyum smirk,meski pun pipi ini terasa perih dan panas.
" Jaga ya omongan kamu,kamu hanya beruntung karna kalian di jodohkan,jadi jangan belagu"
" Oiya ??? Syukurlah kalau aku beruntung,setidaknya itu yang aku dapatkan,dari pada kamu yang gak beruntung sama sekali" aku memandangnya remeh " jika kau mencintai nya,pergilah.."mataku menatap aksara,yang seperti nya tak suka dengan ucapan ku " tapi jika aksara mau pergi dengan mu" ucap ku lagi.
Cukup aku mengalah,cukup aku hanya diam,cukup aku jadi peran protagonis,karna nyatanya aku yang selalu tertindas,menyedihkan...
Aku ingin dia merasakan apa yang aku rasakan,merasa kalah dan tak memiliki daya.
Aku bisa...aku bisa jadi orang jahat...

Yuna seperti nya bersiap untuk menampar ku,tapi aku terus menatap nya tajam,aku tak takut,walau pun dia terus menampar ku,tapi aku bisa membalas nya.
Saat jarak antara tangan nya dan pipiku tinggal sedikit lagi,aksara menahan tangan Yuna.
" Cukup..sudah cukup..."
" Kenapa ?dia menghina ku aksara" kesal Yuna yang tangan nya masih di pegang.
Sekali lagi aku berdecih " kau kesal ??? Kau pikir aku hanya bisa diam jika kau terus menindas ku ??? Kau pikir aku akan terus mengalah untuk mu ??? Tidak Yuna,peran mu sudah berakhir"
Yuna hampir menerjang ku,jika aksara tak langsung menyeret nya keluar ruangan..

Setelah kepergian mereka,aku kembali menjadi gadis yang mengenaskan.
Menangis sambil terduduk di atas ranjang pasien..
Perutku kembali berdenyut,rasa nyeri itu datang lagi..
Teringat akan kejam nya sikap ku pada anak dalam perut ini,bahkan aku yang membunuh nya,aku yang ingin menyingkirkan nya,jahat....