perempuan baju merah

29 4 2
                                    

Aksara POV...

Jam sudah menunjukan pukul dua dini hari,dan aku sudah mencari keliling kota untuk mencari kala.
Nihil...
Dia tidak ada dimana pun ???
Ayolah kala kamu dimana ???

Karna lelah,aku memutuskan untuk pulang saja,mungkin besok aku bisa mencarinya lagi.
Kepalaku pusing dan ngantuk..
Dan aku harap kala berada di tempat yang aman dan baik baik saja sekarang..

Semalam aku tidur mungkin 4 jam,lumayan untuk mengusir lelah ku,meski kini mata panda mulai muncul di bawah mata ku,tak apa..toh aku tetep tampan meski kurang tidur..

Dengan semangat aku bersiap-siap untuk pergi ke kantor, menemui teman ku yang waktu itu ikut ke bar bersama ku.
Menanyai kejadian yang sebenarnya terjadi waktu itu.
Karna aku gak merasa melakukan apapun dengan Yuna,bahkan seingat ku dia hanya datang,lalu di usir pergi oleh teman teman ku karna terlalu menganggu kegiatan kami yang sedang membahas seputar cowo.

Sesampainya di kantor,aku langsung mencari teman teman ku, Shandy,Rio,dan sonu..
Mereka satu divisi dengan ku,dan aku harap dari mereka ada yang masih waras malam itu.
Alhamdulillah,ternyata mereka sedang bekerja di meja masing masing,dengan wajah serius yang membuat ku ingin tersenyum..
" Nanti makan siang kita ngopi di cafe ya,cafe sebrang"tawar ku yang membuat mereka mengalihkan pandangan dari komputer nya menjadi ke arah ku.
" Kesurupan ???tumben ngajak ngopi ???" Shandy heran dengan kelakuan ku.
" Ya udah kalau kalian gak mau" jawab ku
" Ok" sonu bersuara
Membuat ku tersenyum senang.

Di kantor konsentrasi ku terpecah,antara kerjaan dan keadaan kala,aku tau aku harus punya bukti untuk meyakinkan kala kalau aku gak pernah tidur dengan Yuna.
Tapi bagaimana caranya ???

Kenapa alat yang Yuna gunakan bisa menunjukan kalau dia hamil ??? Apakah dia hamil beneran ??? Sama siapa ???
Baru aja aku memikirkan nya,dia langsung menelpon ku,ingin nya tidak menjawab tapi sayang aku harus baik baikin dia untuk mengetahui motif nya..

" Apa ???" Jawab ku,saat dengan geli nya Yuna merengek memanggil nama ku.
" Aku kesitu ya,kangen...mual lagi"
Mendengar ucapan itu,aku bergidik sumpah semakin kesini Yuna semakin menggelikan,padahal dulu dia tak selebay ini.
" Kalau mual kamu bisa diam di rumah,gak perlu keman mana,atau ke dokter aja,periksa itu mual Hamil atau mual karna belum makan ???"
" Kamu kok gitu sihh"
" Kenapa emang benar kan ??? Penyebab mual itu banyak Yuna,udah deh jangan lebay,gak mempan,geli aku nyah"
" Ya udah aku kesitu"
" Yuna" ujar ku tegas,gak mau di bantah " bisa gak sih kamu bersikap biasa aja ??? Kelakuan mu yang sekarang bikin aku ilfil" lalu ku tutup telpon ku tanpa menunggu jawaban apapun dari Yuna.
Kelakuan nya bikin aku kesal,dari dulu gak pernah berubah.

Ini waktunya makan siang.
Seperti janji ku tadi,aku mengajak ketiga teman ku untuk nongkrong di cafe selama makan siang berlangsung.
" Kalian ingat waktu kita pergi ke bar ???" Tanyaku saat kami sudah bicara ngaler ngidul.
Mereka mengangguk setuju
" Halah,kalian pada mabuk juga,angguk angguk aja" sonu berujar tak terima,karna hanya dia yang masih waras saat itu,di antara ketiga teman nya yang sudah mulai bicara melantur.
" Oya..si Yuna nyamperin kita gak waktu itu ???" Tanyaku lagi pada suno.
Suno mengangguk yakin " risih gak sih tuh cewe,nempel benget sama Lo,pake lem apa coba Ampe segitunya" julid nya,maklum ya guys dia mah emang paling julid anak nya.
" Mau tuh ambil" ucapan ku mendapat decihan sebal dari suno
" Sory ya bukan tipe gua itu mah"
" Gaya Lo pake tipe segala" riu menyikut lengan suno
" Ok cukup" sela ku,bakal panjang urusan jika tidak segera di diamkan "karna aku mabuk,apa aku pulang dengan Yuna ??? Atau di anter kalian ???"
" Kenapa sih ???" Shandy kepo
" Jawab aja sih"
" Makanya jangan mabuk,ribet kan ???" Riu
Aku memijat pelipis,ternyata ribet juga,padahal hanya tinggal menjawab apa yang aku tenyakan.
" Ok..mau Lo kasih apa gue jika gue jawab pertanyaan lo ???" Suno berujar,membuat ku menghela nafas panjang,pasti minta yang macam macam dia mah.
" Mau mu apa ????"
" Ps5"
" Ok,tapi ada syarat nya" jawab ku,lalu menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada ketiga teman ku,berharap mereka mau membantu memecahkan masalah ku.

pelabuhan Sidney | Myung jaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang