Wildan aegyo

19 2 0
                                    

Masih di rumah sakit...

Aku masih belum boleh pulang,karna kondisi ku yang masih belum stabil.

Perut ku masih ngilu dan aku masih pendarahan.

Aksara pergi ke kantor hari ini,karna sudah dua hari dia libur karna harus menunggu ku di sini.
Pagi ini,aksara ingin kembali libur demi menunggu ku,tapia ku memaksanya untuk tetep berangkat,aku tak mau dia di marahin ayah gegara tak masuk kerja lagi.
" Kau yakin bisa sendiri???" Aksara bertanya untuk yang kesekian kalinya soal itu pagi ini.
" Iya aksara,aku bisa" jawab ku sambil membuka kotak bubur yang aksara berikan untuk ku.
Pagi ini kami berdua sarapan bubur..
" Atau aku telpon Wildan,Juna,atau ibu ?" Tawarnya yang aku tanggapi dengan gelengan kepala.
" Aku khawatir kala,bagaimana jika kau butuh sesuatu??? Ke kamar mandi misalnya???"ujarnya yang kini berhenti memakan bubur dan menatap ku.
" Aku bisa, sekarang jauh lebih baik,badan ku juga sudah enak,lagian ada suster di depan,aku bisa minta bantuan padanya,kau tenang saja"
" Tapi..."
" Makan lah,kau harus berangkat sebelum terlambat aksara,aku akan marah jika kau jadi pengangguran" canda ku yang di tanggapi senyuman oleh nya.
Perdebatan selesai...dan kami melanjutkan makan bubur tanpa bicara apapun.

Setelah kepergian aksara,aku berniat untuk jalan jalan sekitar taman rumah sakit,karna jujur di dalam kamar sendiri itu sangat membosankan,apalagi aksara tak membawa serta hp ku ke rumah sakit,katanya sengaja biar aku gak main hp terus,curang dan menyebalkan.
Padahal dia setiap hari tak lepas dari hp yang terus ia pegang,heran betah benget sama hp nya,yang bahkan aku tak tau apa yang menarik dari hp nya.

Kaki ku berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang ramai,banyak orang berlalu lalang,beberapa orang yang aku temui beragam ekspresi ada yang berwajah senang,sedih,tegang bahkan ada yang tengah menangis meraung Raung di pojokan sana.
Tangisan itu membuat hati ku terenyuh,namun segera aku mempercepat langkah ku..
Hingga langkah ini membawa ku ke taman rumah sakit yang di penuhi dengan anak anak yang tidak bisa masuk ke dalam,beberapa anak di jaga oleh kakak,atau bahkan ibunya mungkin..
Mataku terus menatap mereka...
Perasaan ku sedang sensitif sekarang,karna aku terus meneteskan air mata,hanya melihat anak itu di beri tepuk tangan ibunya saat berhasil melakukan sesuatu.
Teringat ibu ku yang selalu melakukan hal yang sama,saat aku berhasil menjaga adik ku saat ibu pergi ke pasar.
Hal sederhana tapi ibu selalu melakukan nya.

Karna tak ingin orang lain melihat ku menangis, akhirnya aku menatap langit berharap mata ini tak mengeluarkan air mata lagi,sambil memejamkan mata,aku terus memantarai diriku,aku harus tetap tegar,aku harus kuat..

" Mewek" seseorang berdiri dan mencondongkan wajahnya di atas wajah ku yang sedang mendongak.
Seketika aku membuka mataku.
" Ya ..Han taesan" kaget ku saat aku melihat nya.
Seketika aku langsung menegakan kepalaku,diikuti dia yang berjalan untuk duduk di samping ku.
" Kenapa gak bilang kau disini,tukang mewek ???"
" Emang kamu peduli???"tanyaku tanpa menatap nya.
Taesan berdecih " kau mau aku tunjukkan seberapa pedulinya aku padamu ???"
" Tak usah,aku gak mau tau" jawab ku yang masih menatap lurus kedepan.

" Gimana keadaan mu sekarang???" Tanya taesan setelah kurang lebih 20 menit kami hanya saling diam.
" Seperti yang kamu lihat,aku baik baik saja"
Taesan menghela nafas " Jaga diri mu baik baik Sidney,jangan selalu menempatkan dirimu dalam bahaya,aku gak bisa jagain kamu,dan tolong jangan buat aku khawatir"
Aku menatap nya dari samping " jangan khawatir pada ku taesan,aku akan baik baik saja"
" Ingin nya,tapi sialan..hati ku gak bisa berhenti mikirin kamu"
Aku menatap nya tajam " Sidney..bukan nya aku gak move on dari kamu,bukan nya aku gak berusaha untuk hilangin kamu dari pikiran ku,tapi aku gak bisa..gak bisa...aku cape ngehukum diriku sendiri,jadi biarlah perasaan ku seperti ini...lagian aku bahagia mencintai mu dalam diam"
" Han taesan" yang di tanya hanya berdehem " terima kasih,tapi aku gak bisa balas perasaan kamu"
" Tak masalah,lupakan saja" serobot nya

pelabuhan Sidney | Myung jaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang