Narator POV..
Ini sudah jam sebelas malam,tapi rasanya kantuk belum hampir di mata aksaradival yang masih sibuk dengan kerjaan nya di laptop..
Entah apa yang sedang ia kerjakan karna sungguh dia sangat serius...
Hingga rasanya tenggorokan nya sangat kering sekarang,kaki nya beranjak untuk pergi ke dapur,mengambil minuman yang akan menyegarkan tenggorokan nya yang kering..Tapi baru saja dia keluar kamar,dia melihat pintu kamar kala yang terbuka..
Karna kepo dia pun berjalan mendekat,tapi ternyata si pemilik kamar sedang tidur dengan posisi tengkurap dan laptop yang masih menyala.
Aksara berjalan mendekat,berniat mematikan laptop milik kala,tapi melihat apa yang sedang kala lihat,aksara jadi kepo untuk terus melihat nya..Terdapat gambar mobil disana.
Namun yang bikin aksara tersenyum adalah kata kata yang ada di bawah mobil itu..
Jangan dulu beli Sidney...kamu masih harus nabung buat beli rumah..dan sekolah s2 Juna..nanti aja beli mobilnya,beli motor aja dulu...Ya Allah semoga rejeki ku lancar..dan secepat nya bisa beli mobil impian ku...amin..
Aksara tersenyum setelah membaca rangkaian kata kata yang kala tulis di laptop nya..
Perlahan dia menutup laptop kala,menyimpan nya di meja rias,lalu membenarkan posisi tidur kala yang seperti nya tidak akan nyaman jika semalaman dia seperti itu.Saat aksara mengangkat tubuh kala,dia melenguh,membuat aksara terdiam sejenak...
Namun tak ada pergerakan kembali,hingga perlahan aksara menidurkan kala dengan hati hati.." Semoga semua keinginan mu bisa segera tercapai sayang,amin" ujarnya sambil mengecup singkat bibir istrinya itu..
Setalah tak ada pergerakan dari kala,aksara pun segera pergi dari kamar nya,menutup rapat pintu itu,dan pergi ke dapur untuk mengambil minuman.Di dalam kamar,aksara terus memikirkan mobil yang di inginkan kala..
Mencari tahu berapa harganya ???
Lalu dia mulai membuka tabungan yang ada di hp nya..***
Wildan menengadahkan tangan nya,rintik air mulai membasahi tangan nya..
Dia terjebak hujan,saat hendak pulang dari campus..
Dan sialnya dia tak membawa payung,bahkan kendaraan yang ia pakai hanya motor besar,karna dia belum punya mobil sendiri..
Alhasil dia harus menunggu sampai hujan itu reda,tapi setelah setengah jam berlalu,hujan pun tak kunjung berhenti,membuatnya sedikit kesal,karna hari sudah semakin malam..
Horor juga jika jam segini dia masih di campus..
Ya meski pun banyak orang yang masih berada di sana,tapi entah lah ia sudah ingin pulang sekarang.
Haruskah dia menembus hujan ?? Tapi bagaimana dengan buku nya ??? Dia tak yakin buku itu akan selamat jika dia nekat menembus hujan lebat ini.Di tengah kegalauan hatinya,Wildan terkejut dengan seseorang yang membuka kan payung untuk nya.
Seketika kapala nya melirik ke samping,tepat dimana orang itu berada.
" Asa" gumam nya heran,sedangkan yang punya nama tersenyum kecil..
" Mau pulang kan ??? Bawa aja payung nya" saran asa
" Susah,aku pakai motor" jawab Wildan masih setia menatap hujan yang turun.
Asa terdiam sejenak,lalu menarik lengan Wildan menembus hujan dengan payung yang sedang ia pegang.
Wildan yang heran terus memandang wajah asa,tapi kaki nya tetap mengikuti langkah wanita itu.
Hingga sampailah ia di parkiran motor campus.
Asa yang melihat kebingungan Wildan, langsung angkat bicara " ayo kita pulang,biar aku yang pegangin payung buat kamu" ucapan asa membuat Wildan terdiam,tapi detik berikutnya dia langsung menaiki motornya diikuti asa yang setia mengekor di belakang nya.Sepanjang perjalanan,asa kesusahan terus memegang payung yang sangat berat,mungkin karna terbawa angin hingga payung itu terasa amat berat.
Wildan yang menyadari itu, langsung memelankan laju motornya.
" Rumah kamu dimana ???" Tanya Wildan keras,takut asa tak mendengar nya,karna hujan yang jatuh di atas payung mereka.
" Komplek yege" jawab asa tak kalah kencang.
Setelah itu tak ada pembicaraan lagi antara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
pelabuhan Sidney | Myung jaehyun
Teen Fictiondan pada akhirnya aku harus apa ??? jika aku jatuh cinta kembali padamu ???