aku mengerti Will....

7 2 0
                                    

Gelap...

Itu yang aku lihat saat aku terbangun dari tidur ku..
Entah kenapa aku sangat ingin pergi ke kamar mandi sekarang,tapi karna gelap,aku langsung mengurungkan niat ku..

Mencoba mencari hp yang seingat ku aku simpan di nakas dekat tempat tidur.
Tapi sudah aku raba raba ternyata tak ada hp di nakas,membuat ku berpikir kemana hp milik ku ???

Dwar....

Aku menutup kuping ku saat keras nya petir menggelegar

" Aksara" jerit ku

Hening ....
Tak ada jawaban apapun dari orang yang aku panggil

" Aksara"
Teriak ku lagi sedikit bergetar...
Namun tetap hening,hingga rasanya aku mulai takut sekarang

Ku bangkitkan badan ku,mencoba meraba setiap apa saja yang hendak aku pijak.

" Aksara" kini bukan teriakan yang aku ucapakan,tapi cicitan pelan yang mengalun di tengah kerasnya guntur..
Tangan ku terus meraba udara sambil kaki ku terus berjalan di kegelapan kamar ku,meski pun sesekali kaki ku terus menabrak sesuatu..
" Aksara" cicit ku kembali,saat aku sampai di ujung pintu kamar yang berhasil aku pegang.

Kaki ku melangkah keluar dari kamar meski galap aku masih tau tata letak rumah ku..
" Aksara" cicit ku untuk yang kesekian kalinya
Niat ku ingin pergi ke kamar aksara tapi baru saja beberapa langkah aku keluar dari kamar.
Aku melihat ada seorang yang berdiri tak jauh dari ku..

" Aksara" bibir ku bergetar melihat sosok itu,bahkan saat guntur memberikan cahaya pada celah jendela yang ada di dekat kamar ku..
Ternyata sosok itu berambut panjang,membuat ku menjerit ketakutan karna melihat sosok seram itu..
" Aksara"
Aku berjongkok sambil menutup mata ku,dan berdoa semoga aku tidak mati di bunuh sosok yang kini berada di hadapan ku

Setelah cukup tenang,aku pun mundur perlahan hingga badan ku membentur dinding,membuat ku mengaduh kesakitan
Aku ingat...di dekat tembok ini ada sebuah payung yang aku simpan di sebuah vas besar..
Perlahan tangan ku mengambil payung itu..

Ku dengar sayup sayup seseorang mendekat padaku..
Badan ku bergetar,sambil terus merapalkan doa dalam hati..
Hingga sosok itu meraba badan ku,membuat ku langsung memukul nya dengan payung yang sedari tadi aku pegang..

" Rasakan....rasakan....rasakan...rasakan...dasar maling tak tau diri" kesal ku sambil terus memukulinya dengan payung..
" Aw...aw...aw...aw.... Kala" jeritnya yang membuat ku langsung menghentikan pukulan ku,karna aku sangat mengenal dengan jeritan itu..
Aksara....

" Sakit kala" keluhnya
Aku langsung berjongkok di hadapan nya,meski pun aku tidak yakin,apakah aku berada di hadapan nya atau di belakangnya
" Maaf aku kira bukan kamu,soalnya aku lihat rambutnya panjang" rasa bersalah mulai menyelimuti hati ku

Tak lama dari itu,lampu pun menyala,menampilkan sosok aksara yang memakai handuk kecil di atas kepalanya.
Dia berbalik menatap ku yang kini berada di belakang tubuhnya.
" Maaf" cicit ku kembali..
Aksara menghela nafas panjang " ya udah,sekarang udah gak mati lampu lagi,tidur...masih malam" dia bangkit dari jongkok nya,lalu mengulurkan tangan nya untuk menyambut tangan ku.
Dengan terpaksa aku pun menyambut lengan nya,bangun dan berjalan menuju kamar ku dengan tangan kami yang saling menggenggam.
" Udah tidur ya.." aksara berhenti di depan pintu kamar milik ku,meminta ku untuk kembali tidur karna ini masih sangat malam.
" Tapi hujan"
" Gak papa,gak akan mati lampu lagi kok"
" Gak mau,takut..." Rengek ku manja.
" Ya udah aku tungguin sampai kamu tidur" aksara mengajak ku masuk kedalam kamar,berbaring di kasur berdua.

Kami terdiam,merasa canggung jika tidur seperti ini..
Biar gak canggung,aku mulai menyalakan tv yang ada di hadapan kami.
Mencari siaran yang sekiranya bagus..
" Kau gak takut tidur berdua dengan ku ???" Pertanyaan aksara membuat ku meliriknya.
" Buat apa ??? Toh kita juga pernah melakukan nya,apa yang harus ku takutkan lagi ??? Aku sekarang bukan gadis lagi aksara"
" Kau tidak menyesal ???"
Aku berpikir sejenak " awalnya aku menyesal karna itu bukan keinginan ku,aku ingin melakukan nya dengan suami yang aku cintai,tapi setelah di pikir kau juga suami ku,hanya waktu itu aku belum mencintai mu"
" Kalau sekarang???"
Aku kembali terdiam,bingung...
Jujur aku gak tau perasaan ku pada aksara sekarang.
" Sudah lupakan" ujar aksara sambil memalingkan wajahnya dari ku,kembali fokus pada siaran televisi yang menampilkan siaran komedi..

pelabuhan Sidney | Myung jaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang