deep talk

10 3 0
                                    

Kepalaku mendongak saat melihat ada yang membuka pintu ruang rawat ku.
Aksara dengan tas yang sangat aku hapal..

" Kau ke kantor ku ???" Tanya ku yang melihat tas skincare yang berasal dari kantor tempat ku bekerja..
" Lia menelpon ke nomor mu,memintaku untuk mengambil ini" dia mengangkat tas skincare itu.
Segera aku mengambilnya dari tangan aksara " makasih" ujar ku sambil memeluk tas itu gembira
Sudah beberapa hari ini aku tak mengurus muka ku,selain karna tidak ada,aku juga tak sempat memikirkan nya selama di rumah sakit.
Tapi kali ini,karna aku sudah sembuh jadi aku mau perawatan lagi,bahkan besok aku sudah boleh pulang setelah pemeriksaan,mungkin siang hari..
" Hp ku mana ???" Tangan ku tengadah untuk meminta hp milik ku yang tak pernah di ambil oleh aksara di rumah.
" Di rumah,gak aku bawa" ucapan aksara membuat aku merengut,sumpah aku bt banget pengen main hp.
" Kenapa sih gak pernah di bawa??? Aku bt aksara" rengek ku kesal
" Kau bisa pakai hp ku kala" dia pun mengeluarkan hp nya yang berada di saku jaket miliknya.
" Gak...itukan privasi kamu,aku gak mau" tolak ku.
" Ambil" aksara menyimpan hp nya ke telapak tangan milik ku,lalu mendekat kan wajah nya ke wajah ku " tidak ada privasi antara kita kala,kau berhak mengetahui semuanya tentang aku" dan tangan nya mencolek hidung ku
" Aksara" Jarit ku,yang membuat nya terkekeh..

Ini hampir jam setelah delapan malam,di rumah sakit hanya ada aku dan aksara.
Taesan dan Wildan sudah pulang sebelum aksara datang,mereka ada urusan dan aku tak mungkin menahan mereka.
Aksara sedang selonjoran di sofa sambil menonton tv,sedangkan aku baru keluar dari kamar mandi untuk memulai perawatan muka ku.
Dengan antusias,aku membuka tas yang dibawa aksara,memulai perawatan ku dengan memakai toner terlebih  dahulu,agar kulit ku yang kering setelah cuci muka segera segar kembali.
" Aksara" panggil ku yang membuat nya menoleh dari tempatnya berbaring " cuci muka Sana" suruh ku
" Males ah,mager"
" Aksara" rengek ku,membuatnya bangun dan pergi ke kamar mandi.
Begitu keluar dari kamar mandi,wajahnya terlihat segar dan bersih.
" Sini" tunjuk ku pada ruang kosong yang ada di hadapan ku,tanpa bicara apapun dia pun menghampiri dan duduk di sana.
Ku pasangkan bando berbentuk telinga anjing di kepalanya,sejenak aku tersenyum melihat penampilan nya yang lucu.
" Oh kiyowo" aku menepuk nepuk pipinya yang bounce.
Ku ambil tisu yang ada di nakas,lalu menepuk nepuk kan pada pipi aksara yang masih basah.
" Kau tak pernah merawat wajah mu ???" Tanyaku sambil pokus mengelap wajah aksara
" Sesekali,aku terlalu malas" jawab nya yang hanya ku tanggapi dengan tatapan mata
" Kau harus melakukan nya aksara,agar kulit mu tidak kekeringan,dan terlihat tua"
" Ya..apakah aku setua itu ???"
Dengan ragu ragu aku mengangguk dan tertawa.
" Aish menyebalkan " gerutunya

Ku tuangkan toner wajah kedalam telapak tangan ku,lalu mengoleskan nya perlahan di wajah aksara yang sudah kering,sambil menepuk nepuk pipinya pelan.
" Apa kau sudah tak merasakan sakit lagi sekarang???" Tanya aksara dengan wajah yang khawatir
" Tidak,kata dokter aku sudah boleh pulang besok setelah pemeriksaan dokter"
" Syukurlah kalau begitu"
Aku membuka pembungkus sheet mask dan memakaikan nya ke wajah ku  yang sudah memakai toner,membenarkan tata letak nya,agar pas dengan wajah ku,memakaikan sisa sisa cairan masker itu keseluruhan leher dan tangan ku,agar ikut terhidrasi.
" Ya aksara...lihat ini" tunjuk ku pada bekas cupangan yang jadi keributan tadi siang " sejak kapan kau membuatnya"
Aksara terkekeh melihat itu " kau sangat sexy dengan tanda itu kala"
" Aish yang benar saja" kesal ku.
Setelah selesai dengan ku,aku kembali membuka sheet mask yang kedua untuk aksara.
Memasangkan nya ke wajah aksara,lalu membenarkan letak nya.
" Kala" aku menatap nya " jangan terlalu dekat,nafas mu menyapu wajah ku,dan itu membuat ku ingin menerkam mu" aku melotot mendengar ucapan gila aksara yang berada di hadapan ku.
Ingin rasanya ku unyeng unyeng rambut nya yang sudah mulai memanjang itu,tapi aku takut itu gak sopan,jadi aku hanya memberikan nya bombastis eyes,karna wajahku sudah memakai masker dan aku tak ingin karna banyak bicara masker ku rusak.

pelabuhan Sidney | Myung jaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang