—Halaman ini dipublikasikan pada 10.10.2024
Pemandangan pertama yang Jenderal Li temukan sesaat menginjakkan kaki di perpustakaan budaya adalah Heraestus yang sibuk mondar-mandir kesana kemari dengan tumpukan buku di tangan, dan Jin Daoying yang mendiktenya sembari duduk santai.
"Jangan lupakan buku The Republic karya Plato!"
Matanya melirik Heraestus yang mencebik sesaat melewatinya, Jenderal Li hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Pangeran Macedonia itu.
"Ada apa ini?" Jenderal Li bersuara sembari berjalan mendekati Jing Daoying di mejanya.
Sarjana Ilmu Budaya itu mendongak, dia berdiri dan memberi salam. "Salam hormat Jenderal Li."
Jenderal Li mengangkat tangan. "Tidak perlu sungkan, Daoying." Pria itu tersenyum tipis.
Daoying memutar bola matanya malas. "Etika." Dia membalas singkat sebelum kembali mendudukkan diri. "Omong-omong, kau sedang mencari apa?"
"Buku, tentang Dewa Ares."
Brukk!
Heraestus menaruh tumpukan buku yang dibawanya sedikit kasar, napasnya tersengal. "Sudah semua," katanya dengan nada kesal.
Senyum terbit di wajah Daoying. "Bagus, tapi boleh kuminta tolongi lagi untuk mengambil buku Ares Sang Dewa Perang?"
Pemuda Macedonia itu mendengkus. "Kau sepertinya senang melihatku menderita, Guru," ucapnya sangsi sambil berjalan pergi menuju rak yang berisi khusus buku-buku Yunani.
"Aku bisa mengambilnya sendiri." Jenderal Li menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, melihat wajah Heraestus yang ditekuk menjadi 10.
Daoying mengibaskan tangannya. "Biar saja anak nakal itu melakukan tugasnya," balasnya ringan disertai kekehan.
"Kudengar Pangeran Yuanxi terluka karena hampir dicelakai bandit? Apa itu benar?" Raut kekhawatiran tersirat di wajah lelaki mata belok tersebut. Jenderal Li menatap temannya dengan raut keheranan sebelum mengangguk.
"Ya, dia tersungkur dan dagunya terluka."
"Apa itu parah?"
"Tumben kau peduli?"
"Sinis sekali." Jin Daoying mencebik, tak menyadari tingkah aneh sang Jenderal. "Aku khawatir karena dia murid kesayanganku."
Alis Jenderal Li bertautan, Yuanxi menjadi murid favorit Daoying? Jika yang berbicara Lan Zhao, dia mungkin tidak akan heran.
"Sejak kapan?" tanyanya sedikit menuntut.
"Tidak tahu, tapi nilainya meningkat drastis pasca kembali." Daoying terdiam sebentar, kemudian menjentikkan jari dengan wajah cerah. "Kau tahu? Dia bisa menjelaskan kebudayaan Yunani dengan baik, mengalahkan produk aslinya sendiri." matanya melirik Heraestus.
Keduanya sama saja, pikir Jenderal Li, sesaat sebelum Heraestus kembali dengan buku yang dipintanya pada Daoying.
"Diantara semua buku yang kau minta, aku paling heran kau meminta buku yang isinya hanya memamerkan kebejatan Ares." Heraestus menyodorkan buku tersebut pada Daoying—sepertinya tidak sadar dengan kehadiran sang Jenderal.
Daoying mengerutkan dahi. "Kenapa kau berikan padaku?" tanyanya. "Berikan pada Jenderal Li."
"Jenderal Li?" sentak Heraestus, memutar kepalanya dan terkejut mendapati Jenderal Besar di sebelahnya. Pemuda itu mundur satu langkah sambil memegangi dadanya. "Astaga! Jenderal Li, mohon maaf, aku tak menyadari keberadaanmu."
Semenjak melihat kemarahan Jenderal Li, Heraestus menjadi lebih segan dengan pria bertubuh bongsor itu. Dia tidak akan berulah—setidaknya yang membuat pria itu marah. Karena sungguh, dia ngeri sendiri melihat Yuanxi diobati dengan kasar tempo lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon Falls For The Sun [KUNYANG]
Fanfiction"Aku bersumpah akan mencintaimu di seluruh kehidupanku, Pangeran." "Maka jiwa dan ragaku hanya akan menjadi milikmu, Jenderal." ©Greysuns