The Moon Falls For The Sun [KUNYANG]

Tahun-Tahun Dingin, Meninggalkan Jantung yang Membeku

—Halaman ini dipublikasikan pada tanggal 2025年01月13日

Sebelum lanjut, kepo sedikit:
Kenapa kalian suka sama work ini?

===

Waktu berlalu dengan cepat. Minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Tiga tahun terlewati dengan kekosongan kursi pendamping Kaisar. Meski beberapa selir mengajukan diri untuk menggantikan Liu Meiling, Kaisar tak serta merta menyetujuinya. Bagaimana pun, kursi Liu Meiling hanyalah satu-satunya yang ditinggalkan oleh sang istri dalam masa panjang pengasingannya.

Pengasingan Liu Meiling seharusnya tidak memakan waktu selama itu. Ratusan surat sudah dikirim tetapi tidak satu pun yang mendapat balasan. Kaisar berusaha membujuk Permaisuri tetapi semua suratnya berakhir dengan kehampaan. Liu Meiling hanya akan membalas surat yang dikirimkannya jika Li Zhongwei menyelipkan sebuah ancaman pada Yanxi.

Tahun yang berlalu bagai musim dingin panjang tanpa akhir. Musim semi seolah lenyap, meninggalkan jantung istana yang dibiarkan membeku secara perlahan tanpa ada perapian yang menghangatkannya. Sekian tahun ini, Kaisar dibabat penyesalan sampai habis karena membuat keputusan impulsif tanpa memikirkannya dengan kepala dingin. Ludah yang sudah dimuntahkan pantang untuk dijilat, pada akhirnya satu-satunya orang yang tersisa untuk disalahkan atas semua ini adalah Li Yanxi.

Benar, ini semua adalah salah dari anak sialan itu.

Trang! Trang! Trang!

Suara pedang beradu terdengar di bukit belakang istana. Matahari belum sepenuhnya tampak, tetapi Yanxi sudah memerah keringatnya sendiri dengan berlatih lebih pagi. Li Qianwu sebagai penanggung jawab tetap Putra Mahkota seperti biasa akan mendampingi, mengajarinya dan memberikan arahan.

Trang!

Pedang mereka beradu, Jenderal Li tersenyum tipis, "Kemampuanmu meningkat pesat dengan twin blade," pujinya.

Napas Yanxi terengah-engah, tetapi dia tetap mengembangkan senyuman, pipinya akan merona seperti biasa. Tubuhnya selalu bereaksi sangat jujur di hadapan Li Qianwu. "Jenderal Li menyesuaikan pedangnya dengan baik-" Yanxi berputar, menyatukan kedua pedangnya sehingga menyerupai sebuah tombak dengan dua ujung pisau. Dia berputar lagi, menahan ayunan pedang dari Li Qianwu "-aku berterimakasih banyak untuk hadiahnya."

Twin Blade atau pedang kembar adalah hadiah dari sang Jenderal untuk Putra Mahkota di ulang tahunnya yang ke-15. Pedang ini bukan serta merta dibeli dari toko senjata biasa. Xinyuan-nama pedang Yanxi, adalah pedang kembar yang didesain sendiri oleh Li Qianwu, berdasarkan pada gaya bertarung Li Yanxi yang memanfaatkan kelenturan tubuh.

Kedua bilah pedangnya memiliki panjang sekitar 70 cm. Bagian ujungnya didesain sedikit melengkung, dibuat dengan menggunakan material baja ringan tetapi kuat untuk menjaga ketahanan dan keseimbangan. Bagian dari pinggiran bilahnya diukiri dengan pola bunga haitang yang menggambarkan keanggunan dan kecantikan sang Pangeran. Sedangkan bagian dalam bilahnya diukiri dengan aksara hanzi tradisional bertuliskan 'Xinyuan' (Ikatan Hati dalam bahasa Indonesia).

Gagangnya dibuat dari kayu eboni yang dilapisi dengan perak dan anyaman kulit hitam untuk cengkraman yang kokoh, mengingat telapak tangan Yanxi yang sering berkeringat. Pada bagian ujung gagang terdapat mekanisme magnetik untuk menyatukan kedua pedang menjadi satu, menciptakan pedang ganda yang kokoh.

Xinyuan tidak dikerjakan oleh sembarang orang. Pengerjaannya dilakukan oleh Bai Du, seorang pandai besi terbaik dari kota Gangshan, kota di bagian barat provinsi Lingtai yang terkenal dengan sebutan 'Kota Para Pandai Besi'. Li Qianwu selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik pada pujaan hatinya. Jiang Zhenwei terdampak, tangan kanannya itu diutusnya sendiri untuk mengantarkan desain hasil garapannya dan mengawasi pengerjaan Xinyuan di Gangshan.