18

6 1 0
                                    

Haiii.. holaa jangan lupa untuk vote ya adik-adik..

🍂

"happy birthday to you.. happy birthday to you.. happy birthday, happy birthday, happy birthday to you.. yeyyy! Tiup lilinnya tiup lilin nya sekarang juga sekarang juga.. sekarang juga.. yeyy tiup ma!".

Amelia hanya diam dan fokus pada makannya di saat yang lain sedang menyanyikan lagu ulangtahun untuk Wilda, terlihat mereka bersenang-senang.. harusnya Amel ga ikut.

"Berdoa dulu sebelum potong kue", ucap hartawan dan di turuti oleh Wilda.. wanita itu menggenggam kedua tangannya dan menutup matanya seraya berdoa.

"Silahkan di potong kue nya".

Wilda mengambil pisau pemotong kue yang sudah di siapkan dan memotong kue itu perlahan, potongan pertama ia berikan ke hartawan.

Potongan kedua ia berikan ke Amel, "nih buat kamu sayang", ucapnya membuat Amel menatap kue itu.

"Ga perlu", ucapnya kembali menyodorkan kue itu ke Wilda.

"Ambil aja.. mama kasih buat kamu", Wilda mengopernya ke Amelia.

"Yang ulang tahun kan anda bukan saya jadi anda aja yang makan".

Infoo!! Jadi semenjak kematian biru Amelia sudah tak mau memanggil Wilda dengan sebutan mama karena dari artikel yang pernah ia baca.. kita harus menjauhkan diri dari apa yang membuat kita risih.. ya salah satunya ini.

"Mel.. udah deh terima aja", ucap Rafa membuat gadis itu menghela nafas panjang dan tak mendorong kue itu kembali ke Wilda.

"Mau kemana?", tanya Raisa karena Amelia tiba-tiba berdiri.

"Toilet".

"Oh.. kok ga ngajak sih? Biasanya kalo cwe pergi ke WC sama-sama gitu sama temen nya..ini kamu malah gitu", ucap Raisa dengan kekehan kecil darinya..

"Harus banget ya berdua? Mau liat punya gw?".

"Ga..".

"Lo kan punya ngapain sih".

Amelia kemudian pergi dan meninggalkan Raisa dengan wajah masamnya.

🍂

Bughh!.

Seorang lelaki tampan tak sengaja menabrak seorang gadis bermata biru yang baru keluar dari toilet.

"Eh hai.. kok Lo disini?", sapa sang lelaki sambil melirik ke kanan-kiri.

"Mau kemana?", tahan Cellou saat Amelia tak menjawab dan langsung pergi.

"Apaan sih pegang-pegang!", Amelia menepis tangan Cellou dengan kasar dan menatapnya tajam.

"Sorry.. gw cuma mau kenalan sama Lo".

Disinilah harga diri Cellou terinjak-injak.. ini pertama kali baginya mendekati seorang gadis yang sama sekali tak ia suka.

"Boleh tau nama Lo ga?", tanya nya lagi.

"Manusia".

"Gw serius"

"Harus banget tau ya?".

"Ya.. cuma mau kenalan aja sih, nambah temen".

"Amel".

Gadis itu kemudian pergi meninggalkan Cellou.

Bukannya marah Cellou malah tersenyum tipis.. baru kali ini ia menemui gadis yang jutek padanya.

🍂

"anak-anak.. kalian akan mengadakan yang namanya KKN di sebuah desa di mulai dari besok.. di sana kalian akan membantu para warga yang butuh bantuan..".

"Berapa lama Bu?", tanya Jesika.

"Sebulan paling.. kalian semua jangan bikin onar di kampung orang ya! Awas kalo ibu dapet laporan kalo kalian bikin onar!".

"Ada pernyataan lagi?", semua murid menggelengkan kepalanya.

"Baik kalau begitu.. ibu permisi dulu, nanti kalian bakal ada semacam formulir untuk liat kalian di desa mana.".

"Bu, acak ya?", tanya Jesi.

"Iya.. kalian semua kemungkinan akan satu desa sama jurusan yang lain, permisi".

"Gila! Gw ga sabar banget mau kesana.. pasti banyak cwo-cwo cakep", ucap Laura.

"Eh inget Lo udah punya pacar!", peringat Jesi.

"Ya kan cuma mau cuci muka kali! Ga sampe di pacarin juga".

"Serah Lo deh! Kalo nangis karena di putusin awas ya?!"

"Kalian mau nebeng apa ga?", tanya Amel.

"Em liat nanti ya kalo udah di bagiin kelompoknya ", jawab Laura.

🍂

"Naik mobil atau motor Mel?", tanya Wilda pada Amelia yang sudah rapi dengan satu tas dan satu koper nya.

"Mobil".

"Mau di buatin bekel?".

"Gw bukan anak kecil".

"Kan di bawain bekel bukan karena anak kecil sayang".

"Ga".

"Motornya gw yang pake aja ya! Motor Lo lebih bagus dari punya gw", kekeh Rafa.

"Salah sendiri jarang di rawat".

"Gw rawat ya! Gw selalu isi bensin".

"Kalo Lo pake tu motor.. abis Lo".

"Ga takut!".

"Oh ya?", Amelia mengeluarkan tangan nya ya sudah ia kepal dan ia mengasahnya dengan nafas.

"Iya iya oke! Ga gw pake kok! Mentang-mentang jago berantem.. gw juga bisa!", teriak Rafa saat Amelia sudah pergi.

Setelah kematian biru, Amelia sangat terpuruk bahkan pernah berfikir mengakhiri hidupnya sendiri. Setelah beberapa tahun ia mulai sadar bahwa lelaki tidak cuma satu biru aja, Amelia mulai bangkit dari rasa terpuruk nya. Mati-matian ia melakukan segala cara agar bisa melupakan biru, ia bahkan ikut les bela diri agar bisa menyibukkan dirinya dengan tes-tes, tidak hanya itu ia juga berolahraga dengan keras berharap rasa sakit yang ia rasakan menghilang.

Kadang sesuatu yang berlebihan bukanlah hal yang baik, bersedih boleh tapi jangan terlarut dalam kesedihan itu dan hingga lupa apa tujuan hidup. Kehilangan seseorang memanglah menyakitkan apalagi orang paling kita sayang, percaya lah di setiap pertemuan pasti ada perpisahan.

🍂

Byeeeee

cantik.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang