~~~"Buat anak-anak di bar semisal ada customer yang nanya variant kopi kita, bisa dijelasin pelan-pelan. Nggak semua orang tau tentang kopi, lagipula pengetahuan soal kopi itu bukan kewajiban. Tapi semua orang punya hak buat nikmatin kopi ataupun nyoba sesuatu yang baru. Jadi sebisa mungkin kasih penjelasan yang mudah dipahami sama customer." Ceilo memandangi satu-persatu para karyawan nya yang bertugas untuk area bar, tidak ada tatapan yang menusuk. Kalimat yang baru saja Ceilo lontarkan hanyalah sebagian kalimat briefing agar para pekerja nya bisa membuat image Kelana Kopi jauh lebih baik dan ramah bagi customer.
Kelana Kopi memang akan selalu melakukan briefing bulanan secara intensif untuk meningkatkan serta mempertahankan kualitas mereka, karena itu di minggu pertama setiap awal bulan semua pekerja dari berbagai divisi Kelana Kopi akan menghadap Ceilo dan juga Moreno.
Meski selama ini ritme kerja mereka terkesan santai, namun bagaimanapun Kelana Kopi tetaplah sebuah bisnis yang harus di manage dengan baik.
"Dan buat perfumer pendamping jangan cuma nawarin notes best seller ataupun notes yang umum ke customer. Nggak semua customer paham sama setiap notes yang ada, kalau misal kalian ketemu sama customer pengen wangi floral, gakpapa kalian coba kasih notes yang jarang kayak orris ataupun fervent fir dan notes lain nya yang agak underated. Nanti coba dikasih tau juga notes tersebut cocoknya di mix sama apa, biar brand parfum kita punya keunikan dan wangi nya nggak pasaran." Lanjut Ceilo yang masih memberitahukan beberapa hal pada para karyawan nya.
Semua pekerja Kelana Kopi kini hanya mangut-mangut saja karena memang merasa semua yang dikatakan oleh bos mereka akan berdampak baik pada perkembangan Kelana Kopi.
Termasuk seorang perempuan yang berada di barisan pojok, Kalana sedikit menatap kagum pada Ceilo yang kini sudah bertransformasi menjadi laki-laki dewasa yang bertanggung jawab. Sangat berbanding terbalik dengan kepribadian lelaki itu beberapa tahun lalu.
Sudah lebih dari empat bulan sejak kejadian dimana Ceilo menyelamatkan Kalana hingga laki-laki tersebut hampir meregang nyawa, sudah empat bulan jua Kalana dan Ceilo sepakat untuk saling menjalani hidup masing-masing setelah permohonan maaf serta rasa sesal keluar dari mulut Ceilo.
Hidup harus terus berjalan, begitulah yang mereka lakukan.
Melihat kebelakang tak akan ada gunanya lagi.
Ceilo dan Kalana kini hanya sebatas rekan kerja, atasan dan bawahan.
Ceilo benar-benar menepati janjinya untuk tak lagi memperjuangkan Kalana karena sadar akan posisi dan kesalahan nya di masalalu. Serta Kalana yang juga memantapkan hati untuk tak memupuk benci lebih lama lagi terhadap Ceilo.
Mereka hanya dua orang yang saling mengenal dan berusaha mengikhlaskan kisah di masalalu.
"Kalau kalian ngerasa kita kekurangan tenaga karena peraturan yang saya berlakukan semenjak empat bulan lalu, kalian bisa bilang ke saya buat cari tambahan karyawan. Jangan dipaksain, daripada kalian capek dan keteteran. Meski saya selalu bantuin ke bar, tapi saya juga harus gantian dari satu cabang ke cabang lain kan. Refal gimana menurut kamu?" Mata Ceilo segera mengarah pada sebelah kanan dimana salah satu karyawan yang ia tanya berada.
Meski terdengar seperti mendikte, namun pada akhirnya tetap saja kenyamanan para pekerja nya adalah hal yang utama bagi Ceilo.
"Gakpapa kok Bang, kita semua masih sanggup. Anak-anak ngerasa cukup kok dengan porsi shift yang ada. Kalau kita butuh nanti pasti bilang ke Bang Naren." Refal menyahut dengan senyum.
Sejak kejadian buruk yang hampir menimpa Kalana empat bulan lalu, Ceilo memutuskan agar para karyawan perempuan tak lagi mengambil shifting jam malam. Batas untuk para karyawan perempuan hanyalah pukul 7 malam, dan setelah itu mereka diharuskan pulang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Star (Complete)
عاطفيةSeperti bintang di langit, Kalanaya tau bahwa Ceilo tidak akan pernah bisa ia gapai karena letak mereka sangat berjauhan dan penuh perbedaan. Hingga suatu hari Ceilo tiba-tiba saja meminta nya menjadi kekasih nya. Kalana bingung karena ia sadar diri...