"sakit hiks"
"Ade hey kenapa?" Cemas Jennie berusaha membangunkan Lisa yang tidur gelisah dan mengatakan sakit.
"Sakit Mommy hiks ampun~"
"Bilang sama Mommy apanya yang sakit? Jangan buat Mommy khawatir~" ucapnya menatap khawatir sang anak yang tangannya ia genggam sedari tadi.
"Oppa, cepetan panggil dokter! Anak aku kenapa hiks..."
"Udah yeobo kamu tenang oke, Oppa udah pencet tombol nya nanti bentar lagi dokternya dateng" ucap Kai yang menenangkan istrinya.
Benar saja, tak lama dokter Suzi datang dan terlihat tergesa-gesa.
"Kalian minggir dulu" Kai segera menarik Jennie untuk mundur dan membiarkan dokter Suzi menangani anaknya.
Jennie menatap cemas ke arah Lisa yang sedang diperiksa. Selang beberapa menit akhirnya dokter Suzi selesai memeriksa Lisa.
"Bagaimana keadaan anak saya dokter? Anak saya baik-baik aja kan?" Tanya Kai pada dokter Suzi.
Dokter Suzi menatap kedua pasangan itu dengan tersenyum. Lalu mengangguk.
"Sepertinya dia bermimpi buruk, Lisa baik-baik saja kau jangan cemas" ucap Dokter Suzi mengusap bahu Jennie yang sedari tadi memasang wajah khawatir.
"Tapi dokter..."
Kai merangkul istrinya untuk menenangkan. "Sudah yeobo, terimakasih dokter"
Dokter Suzi mengangguk. "Kalau begitu saya permisi" dokter Suzi pun meninggalkan ruang rawat Lisa.
"Sakit banget ya de mimpinya? Sampe banyak banget air mata yang keluar" gumam Jennie sambil mengusap air mata yang keluar dari sudut mata lisa dengan jari telunjuknya. Bahkan air mata itu sudah keluar beberapa kali.
"Shhh sakit~"ringis Lisa sebelum membuka matanya.
"Sayang" panggil Jennie dan Kai.
Lisa membuka matanya sempurna. Terlihat dia seperti kebingungan lalu menangkap sosok Mommy dan Daddynya ada disana.
"Hiks Mommy maafin Ade~" pilu Lisa menatap Mommy sambil menangis.
Jennie pun panik. "Ehh ko nangis, kenapa sayang? Ada yang sakit hum?"
"Hiks Mommy Ade janji gak makan junkfood lagi hiks" ucap Lisa sambil menangis.
"Shuu~ shuu~ Mommy udah maafin kamu sayang, udah jangan nangis. Mommy sedih kalau Ade nangis" Ucap Jennie dengan lembut. Sekarang ia tahu ternyata anak bungsunya itu bermimpi buruk karena kemarahannya beberapa jam lalu.
"Mommy jangan diemin Ade lagi"
"Iya engga sayang, udah ya nangisnya" ucap Jennie sambil mengusap-usap air mata Lisa yang terus keluar.
Chup
Chup
Jennie mengecup kedua mata Lisa agar berhenti menangis.
"Ini matanya sampe merah banget, Ade tadi mimpi buruk ya?" Tanya Jennie yang kini membawa Lisa ke pangkuannya dan tengah berhadapan langsung dengan wajah Lisa.
Lisa mengangguk. Layaknya anak kecil wajahnya terlihat lucu saat memasang wajah sedih pada Mommynya. Jennie yang gemas pun kembali memberikan kecupan pada kedua pipi Lisa yang mengembung itu.
Cuph
Cuph
"Ade mimpi apa? Coba ceritain sayang" tanya Jennie yang ingin tahu kenapa anaknya sangat ketakutan apalagi sambil meracau namanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/332096535-288-k629162.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Light
Подростковая литература"Pelan-pelan de" "Sus mana Mom?" Jennie menuntun anaknya untuk duduk bareng bersama suami juga putri sulungnya. "Mommy sus mana~" rengek Lisa yang tadi dihiraukan Jennie. "Sus resign de, katanya gamau lagi ngurusin bayi gedenya"