Sebuah Mobil melaju pelan melewati kawasan sepi di kota Seoul. Walaupun siang, kawasan itu memang terkenal sepi. Namun begitu, mau tak mau Mobil hitam itu harus melewatinya karena kawasan itu adalah jalan satu-satunya untuk menuju tempat tujuan.
Mobil hitam itu tidak berani menambah kecepatan karena di dalamnya ada gadis kecil yang tengah tertidur akibat kelelahan menangis sedari tadi. Kasihan memang, namun bagaimana lagi, sang sopir dia tidak bisa melakukan apapun selain menuruti perintah tuannya untuk membawa nona mudanya pulang dengan selamat.
Fokus dengan Nona mudanya, sang sopir tidak sadar jika ada seorang pria gelandangan tengah berdiri di tengah jalan seolah meminta bantuan. Hingga mobil hitam itu yang awalnya tidak sadar akhirnya terkejut dan langsung menginjak rem dengan kuat.
Ckitttt!
Dugh!
"Shh" ringisan itu mampu membuat sang Sopir panik.
"Non, gapapa?" Cemas sopir itu pada sang empu.
Gadis itu masih memegang keningnya yang sedikit berdenyut. Sampai matanya mengerjap untuk menyesuaikan pandangannya kedepan.
"Sakit Om~" keluh gadis itu.
"Om nabrak apa?" Imbuh gadis itu melihat kedepan seperti melihat sesuatu yang sudah dipastikan ditabrak oleh sopirnya.
"Gatau Non, saya cek dulu" bergegas sopir itu membuka pintu mobilnya karena ingin mengecek sesuatu yang di tabrak olehnya.
"Astaga tuan" pekik sopir itu ketika melihat seseorang tergeletak karena ditabraknya.
"Kau tidak apa-apa tuan?" Tanya sopir itu sambil membantu korban untuk duduk.
"Kakiku~" ringis si korban.
Menyadari kaki si korban tidak bisa di gerakan, sang sopir berinisiatif untuk membawa korban ke rumah sakit terdekat.
"Astaga, ayo tuan biar saya antar ke rumah sakit" panik si sopir karena takut korbannya kenapa-kenapa.
"Non Lisa sepertinya kita harus membawa tuan ini kerumah sakit. Kakinya terluka" jelas Sopir itu begitu ingin membawa korban ke dalam mobil.
Lisa mengangguk. "Iya om, nanti biar Daddy yang urus semua biayanya disana" cemas Lisa juga yang melihat si korban terlihat kesakitan.
Sopir itu mengangguk lalu memasukan si korban di bangku belakang.
Baru saja menghidupkan mesin mobilnya Lisa dan sopir itu dikejutkan dengan beberapa pria berbadan besar menghalangi mobilnya.
Tok! tok! tok!
"Hentikan Mobilnya!"
Lisa dan sopir itu terkejut bukan main. Tak lama suara ancaman bersamaan dengan besi panjang tiba-tiba ada di leher keduanya.
"Serahkan semua harta kalian padaku!!"
***
Prankk
"Jennie, hati-hati!" Peringat Jisoo melihat gelas yang tiba-tiba pecah berada disisi Jennie.
"Panggilkan petugas kebersihan!" Perintah Jisoo pada salah satu karyawan disana.
Karyawan disana langsung melenggang pergi untuk memanggilkan petugas kebersihan.
"Jennie, kau tidak apa-apa?" Khawatir Jisoo pada adiknya karena Jennie sedari tadi diam saja.
Jennie langsung tersadar. "A-aku gapapa Unnie" ucap Jennie dengan terbata karena masih syok.
"Mianhae, kami mengacaukan meeting penting ini" ucap Jisoo tak enak pada salah satu klien penting itu .

KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Light
Teen Fiction"Pelan-pelan de" "Sus mana Mom?" Jennie menuntun anaknya untuk duduk bareng bersama suami juga putri sulungnya. "Mommy sus mana~" rengek Lisa yang tadi dihiraukan Jennie. "Sus resign de, katanya gamau lagi ngurusin bayi gedenya"