16

2.8K 319 41
                                    

"halo nyonya"

"Nde"

"Baik nyonya" babysitter Lisa memutuskan panggilannya dengan Jennie setelah memberitahu kalau Lisa sudah dirumah dan tengah tidur. kemudian ia menatap sendu Lisa yang sudah tertidur walaupun masih sedikit sesegukan.

"Pantesan kamu nangis kejer gini non" kasihan pengasuh Lisa yang tidak tega melihat kondisi Lisa yang seperti ini. Benar, Jennie juga sudah menceritakan kelakuan Lisa yang melukai Rose kepadanya.

"Gimana nanti kalau Sus resign ya?" Lirih pengasuh Lisa yang memang sudah ada rencana ingin mengundurkan diri karena usianya sudah tidak lagi muda.

"Hufhh, gapapa deh. Lagian non lili udah dewasa" ucap Pengasuh Lisa kemudian pergi dari kamar Lisa setelah dirasa Lisa sudah tidur nyenyak.

Dirasa sudah tidak ada siapa-siapa, Lisa membuka matanya. Lalu tak lama air matanya kembali mengalir dan perlahan lahan deras karena tidak bisa ditahan.

"Sus bener, Lisa udah dewasa hiks~" Isak Lisa sambil mengigit bibirnya agar tidak ketahuan susnya yang baru saja pergi.

***

Jennie memasuki rumahnya dengan Rose yang ada disebelahnya bersama Kai yang di sebelah Rose.

"Mommy, ade beneran udah pulang?" Tanya Rose memastikan lagi. Jujur saja sekarang dia merasa khawatir dengan sang adik yang tidak ada di rumah Oma juga opanya. Walaupun mereka tadi berantem, tetap saja Rose masih memiliki rasa simpati kepada adik bungsunya itu.

Jennie mengangguk. "Sus udah telepon Mommy tadi, katanya udah pulang dianterin Opa" jelas Jennie yang memang sedikit kesal pada Appanya karena tidak mau jujur kalau dia yang mengantarkan Lisa ke rumah. Beruntung, Baby sitter Lisa mengabarinya kalau Lisa sudah ada di rumah.

Sesampainya di kamar Rose, Kai dan Jennie menyuruh Rose langsung istirahat karena hari sudah malam.

"Cah~ sekarang istirahat hum. Besok nanti gausah sekolah kamu izin--"

"Dad, gamau izin. Kakak ada ujian besok" potong Rose yang tidak ingin meninggalkan ujiannya.

Kai menghela nafas. "Baiklah tapi jika ada apa-apa tolong beritahu kami" ucapnya yang di angguki rose.

"Yasudah, ayok tidur"

"Eh Mom, aku mau tidur sendiri boleh?" Pinta rose yang melihat Jennie bersiap akan tidur bersamanya.

"Bener gamau ditemenin?" Tanya Jennie.

"Iya" ucap Rose meyakinkan Mommynya.

"Arraseo, Selamat tidur sayang" Jennie memberikan kecupan Lamat sebagai salam perpisahan. Disusul dengan Kai yang ikut memberikan kecupan singkat untuk putri sulungnya.

Saat akan pergi ke kamarnya, Jennie menyempatkan diri untuk mengecek kamar putri bungsunya. Ketika di buka, benar yang dikatakan susnya kalau putri bungsunya itu sudah tidur sejak dia pulang.

"Huffh, anak itu" gumam Jennie mengingat perbuatan yang dilakukan Lisa beberapa jam lalu di rumah orangtuanya.

***

Rose menatap sendu adik bungsunya yang sedari tadi hanya diam tanpa memulai pembicaraan yang tidak seperti biasa mereka sebagai kakak adik jika berangkat sekolah. Merasa kasihan karena adiknya harus bertemu teman-temannya dengan mata yang sembab sehabis menangis.

"Ekhemm" dehem Rose berusaha membuyarkan keterdiaman itu. Namun tetap saja Lisa masih menatap jalanan sepi di sampingnya itu.

Rose kembali menghela napas. Seingatnya adiknya itu sudah meminta maaf. Begitupun sebaliknya dia juga sudah memaafkan pertengkaran kemarin. Bahkan dihadapan kedua orangtua mereka pun tahu kalau mereka sudah baikan. Walaupun dengan drama karena cara meminta maaf Lisa dengan tangisan. Namun apa yang terjadi, sang adik tiba-tiba berubah ketika dia dan adiknya sudah berada di dalam Mobil.

My Little LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang