5

4.4K 242 9
                                    

"telat makan lagi?"

"Eomma sudah bilang Lisa tuh rentan apalagi lambungnya yang memang bermasalah. Dia ga boleh telat makan. Tapi apa? Kok bisa telat gitu" ucap Yoona memarahi Jennie.

Jennie yang dimarahi Eommanya menunduk sambil menangis. Dia menyesal karena tadi pagi tidak tegas untuk menyuruh Lisa sarapan, bahkan membuat Lisa melewatkan bekal yang di buatnya.

"Kamu tuh pasti mikirinya kerja terus sampe lupa punya anak, kamu ga inget yang udah-udah? Huh?" imbuh Yoona melebar ke pekerjaan Jennie.

"Kalau masih kaya gitu aja mending Lisa tinggal sama Eomma, dia juga pasti mau, ga ditinggal-tinggal terus kalau sama Mommynya" Yoona terus menyalahkan.

Mendengar itu Jennie semakin terisak. "Jennie Mohon Eomma jangan bawa Lisa"

Siwon yang sedari tadi melerai istrinya agar tidak terlalu menyalahkan sang anak hanya bisa mengelus dada.

"Seneng banget sih nangisin anaknya"

Yoona yang mendengar itu  hanya menyengir lalu membawa Jennie kedalam pelukannya.

"Maafin Eomma sayang"

Yoona tak akan sejahat itu membawa Lisa tanpa seperizinan Jennie juga Kai. Lagi pula Jennie sangat menyayangi Lisa mana mungkin ia menelantarkan sang anak begitu saja.

"Mommy, lisa nyariin Mommy" panggil Rose terlihat terburu-buru turun ketangga.

"Pelan-pelan kak" peringat Siwon takut Rose terjatuh.

"Loh Mommy nangis lagi?" Tanya rose melihat mata Jennie terlihat merah habis menangis.

"Iya nih cengeng banget Mommy kamu kak" balas Yoona mengceng-cengin anak bungsunya.

Jennie terlihat malu di depan anaknya. Dia kesal dengan Eommanya.

"Ada Daddy loh padahal" ujar Jennie sambil bangkit menuju kamar lisa di ikuti rose.

Jennie memang meninggalkan Lisa selepas Lisa sadar dari pingsannya. Ia pikir bersama Daddynya akan anteng namun malah sebaliknya.

Cklek

"Nah itu Mommy kamu" ucap Kai yang sepertinya sudah lelah membujuk sang anak yang tantrum.

"Mommy~"panggilnya mengangkat kedua tangannya meminta di gendong.

Jika dirumah Lisa memang sering kali di gendong, apalagi saat seperti ini dia hampir setiap hari tidak akan membiarkan Mommy atau Daddynya tidak menggendongnya. Berbeda dengan di luar dia akan inget umur dan berpura-pura sudah mandiri.

Jennie menggeleng. "Sama Daddy deh di gendongnya. Mommy encok" keluhnya.

Lisa yang mendapat penolakan dari Jennie bersiap ingin menangis. Jennie yang melihat itu segera mengangkat tubuh anaknya untuk di gendong.

"Jurus andalan, hum~" gemas Jennie yang sudah menggendong anaknya. Lisa hanya diam sambil mendusel wajahnya di dada Jennie.

"De jangan sakit-sakitan yah" ucap Rose mengusap punggung adiknya. Jennie membiarkan Rose berinteraksi dengan adiknya.

"Hm, makasih kak" balas Lisa kepada kakaknya.

"Sama-sama de"

"Yaudah gih kalian tidur, kakak mau tidur disini atau dikamar?" Tawar Jennie kepada Rose.

"Mau Disini Mom, nemenin Dede"  Jennie mengangguk.

"Yaudah nanti kamu tidur diatas sama Mommy sama dede nanti Daddy di bawah" Rose pun langsung merebahkan tubuhnya di kasur adiknya. Kasur itu memang muat untuk tiga orang.

My Little LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang