Bab 2 Sahabat Kecil

22.2K 138 0
                                    

Aku memiliki beberapa sahabat kecil sejak di Sekolah Dasar. Sampai saat ini kami pun masih sering sekali bertemu walaupun hanya berbincang-bincang masalah yg tidak penting sampai pernah beberapa kali kami pergi berlibur bersama istri dan anak-anak.

Salah satu sahabatku Hendri adalah seorang Pegawai Pabrik yg memiliki istri yg bernama Ely. Hendri adalah seorang yg religius dengan postur tubuh lebih tinggi dariku, bisa dikatakan proporsional. Istrinya (Ely) juga memiliki postur tubuh yg lebih tinggi dan berisi dibandingkan Vica Istriku.

Suatu malam aku mengajak Hendri bertemu di rumahku untuk ngobrol-ngobrol santai sambil menikmati kopi. Seperti biasa kami membuka obrolan dengan topik-topik santai seputar kesibukan masing-masing. Sampai akhirnya kami saling bercerita tentang keluh kesah hubungan sex dengan istri masing-masing.

Hendri : Ga tau nih Jo, akhir-akhir ini istriku seperti kurang gairah kalau diajak berhubungan, dia ga pernah nolak tapi seperti terpaksa, jadi akhirnya aku lebih menikmati coli sambil berimajinasi hehe.(candanya)

Aku : Wah kenapa bro? Mungkin istrimu lagi ga enak badan, atau mungkin perlu suasana baru. (Dalam hatiku, wah bisa masuk fantasiku nih)

Hendri : Istriku sehat-sehat aja sih. Ada benernya tuh bro suasana baru, ada saran kah?

Aku : Sebenarnya aku juga ada keresahan, aku punya fantasi yg mungkin berlebihan.

Hendri : Cerita aja bro siapa tau kita bisa saling kasih masukan

Aku : Gini Dri, aku dari dulu ingin lihat istri di "pake" orang, tapi ini hanya fantasi aja sih. Istri ga akan mau dan orangnya pun belum tentu mau. Barangkali kamu mau bantu? (Sambil bercanda)

Hendri : Hah, bercanda aja kamu. Memangnya istrimu mau gitu? Trus memangnya kamu ikhlas? (Hendri menantang)

Aku : Aku sudah tanya istri, tapi tdk ada tanggapan, malah aku disebut Gila. Gimana kira-kira kamu ada ketertarikan ga sama Vica?

Tiba-tiba istriku muncul memotong pembicaraan kita. Vica membawakan kopi dan makanan ringan untuk kami. Saat itu istriku mengenakan daster lengan pendek dan panjang selutut, dan jika diperhatikan secara detail istriku tidak mengenakan BH.

Pakaian sehari-hari Vica memang seperti itu, apalagi tamunya adalah sahabatku, jadi dia menganggap seperti saudara, berbeda jika ingin keluar rumah atau ada tamu yg baru dikenal, maka Vica akan memakai jilbab.

Vica : Mas ini Kopi dan cemilannya. Hend, istrimu bilang jangan malam-malam mainnya (sapa istriku ke Hendri sambil bercanda)

Hendri : Eh iya Vik, makasih loh udah diingetin. (Pandangan Hendri berbeda dari biasanya)

Vica : Ya udah Mas aku masuk dulu ya mau nidurin anak-anak.

Oh iya, Istri Hendri (Ely) dan Vica juga sudah akrab setelah kami menikah.

Setelah Vica masuk ke kamar, Hendri melanjutkan pembicaraan dan menjawab pertanyaanku sebelumnya.

Hendri : Balik ke topik bro, setelah ku lihat Vica secara detail, boleh juga sih

Aku : Serius kamu Dri? Oke jadi nanti rencananya aku buat permainan challenge seperti kocok arisan, isinya tentang adegan-adegan foreplay sampai sex. Kita kocok secara bergantian dengan objek utamanya Vica.

Contoh : Aku kocok, keluar challenge "Cium Pipi", kemudian aku cium pipi Vica. Kemudian giliran kamu yang kocok. Begitu seterusnya. Gimana?

Hendri : Menarik bro (sambil senyum). Rencana kamu mau kapan dan dimana bro?

Aku : Malam Minggu depan gimana? Kebetulan anak-anakku mau menginap di rumah eyangnya. Jadi kita lakukan di rumahku saja ya

Hendri : Oke siap nanti berkabar ya. Kalau gitu aku pamit pulang bro. Salam buat Vica ya.

Setelah Hendri pulang, jantungku berdebar kencang seperti tidak percaya apa yang terjadi barusan. Ya, aku membuat rencana untuk menuruti imajinasiku. Aku juga sempat tidak percaya sahabatku yang notabene adalah orang yang religius menyetujui rencanaku.

Sekarang PR ku adalah bagaimana caraku merayu Vica agar dia mau mengikuti permainanku.

Berbagi Istri Bersama Sahabat (Cuck Warning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang