Bab 19 Hari ke-2.

12K 57 0
                                    

Aku terbangun dari tidur sekitar pukul 5.30, kulihat Vica juga sudah bangun dan sedang scroll HP nya, akupun menyapa sambil memeluk "Pagi sayangku....kamu bangun dari jam brp?", "pagi mas, belum lama juga kok", Vica membalas. Kemudian percakapan kami berlanjut,

Aku : Semalem gimana? Kamu ga marah kan?

Vica : Kamu ini bisa nya bikin aku shock aja. Ga nyangka semalam kejadian kayak gitu, kayak mimpi.

Aku : Enak ga? Sesuai fantasi kamu kan?

Vica : ii..iya sih, tp kok bisa-bisanya Bowo gitu, emang gimana kamu bilang ke dia ? Aku malu mas. Dimata sahabatmu aku pasti udah ga ada harga dirinya

Aku : Udah gpp, kita kan cuma having fun aja. Aku ga mau kamu ada hati ke Hendry, makanya aku ingin kamu rasain punya Bowo juga, karena jangan sampai kamu Baper dengan Hendry aja.

Vica : iiihh ngaco banget kamu. Jadi selama ini kamu ngira aku baper sama Hendry?

Aku : Kayanya sih gtu

Vica : Ya ampun, ngga lah mas, aku tuh cuma merasa hilang harga diri aja.

Aku : Tenang aja, kamu tetap berharga dimataku syg

Vica : Awas kamu mas nanti kena batunya lho

Aku : Hehe, Ya udah ak mau bikin kopi dulu.

Aku menuju dapur untuk membuat kopi. Karena memang masih sangat pagi, matahari masih belum terlihat dan suasananya pun masih sedikit gelap ditambah dinginnya sedikit menusuk kulit.

Aku membuka pintu sliding besar yang menuju ke taman. Rencanaku memang ingin menikmati kopi sambil menghisap rokok di saung yang ada di taman. Tiba-tiba bulu kuduk ku merinding ketika aku melihat sosok yang sedang duduk di saung.

Dari kejauhan terlihat sosok wanita. Tetapi setelah ku amati sambil mendekat, ternyata sosok itu adalah Lisa yang sedang duduk melamun. Huh....hela nafasku lega, ku pikir kunti dalam hatiku. Lalu aku menghampiri Lisa dan menyapanya,

Aku : Pagi Lis, ngapain pagi-pagi udah bengong sendirian

Lisa : Eh iya Jo... gpp, lagi pengen disini aja

Aku : ooo, aku duduk disini ya

Lisa : iya

Lisa menjawab sapaanku dengan nada yang sedikit ketus. Aku melihat di wajah nya seperti sedang banyak sekali pikiran dan masalah.

Lisa : Aku tahu semalam kamu ngapain.

Tiba-tiba Lisa membuatku tersedak kopi yang sedang ku sruput.

Aku : eeee.... maksudnya Lis?

Lisa : Ya aku tau Kamu, Lisa dan Suamiku semalam ngapain. Waktu itu aku turun ke dapur untuk mengecek magic com memastikan listriknya sudah ku cabut. Tapi aku lihat Hendry yang sedang duduk nonton TV sendiri.

Ya aku penasaran, aneh aja dia sendirian. Aku tanya Hendry, kok tumben sendirian, yg lain mana? Trus samar2 aku denger suara Vica dari kamarmu. Awalnya kupikir wajar aja Kamu dan Vica berhubungan. Tp kulihat gelagat Hendry agak mencurigakan. Setiap aku bergerak menuju kamarmu dia seperti menghalang-halangi aku. Tapi akhirnya dia biarin aku ngintip dari pintu kamar yg belum ketutup.

Aku : Hah..??!! (aku kaget seketika jantung berdebar)

Lisa : Santai aja Jo, aku udah biasa dengan kelakuan Bowo kayak gitu. Aku juga bisa jaga rahasia kok. Aku cuma heran aja ternyata ada suami kayak kamu yang rela bagi-bagi istrinya sendiri (menepuk pundakku sambil menatapku dengan senyum kesedihan)

Disini Lisa terus menceritakan masalahnya dengan Bowo (curhat) sampai tak sadar kepalanya bersandar di bahuku. Tiba-tiba terdengar suara dari dalam memanggilku, "ayaaaahh...mau pipis", ternyata suara anak bungsu ku memanggil. Aku pun bergegas menghampiri anakku sambil menoleh kearah Lisa dan berkata, "lanjut wa-an aja ya Lis", Lisa hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya...

Pukul 8 pagi, terlihat sudah hampir seluruhnya bangun. Para istri sedang sibuk didapur, sementara anak-anak mulai bercanda satu sama lain. Di sesi sarapan hari ini terlihat normal-normal saja, walaupun Vica dan Lisa terlihat sedikit lebih diam dibanding hari sebelumnya.

Setelah sarapan, anak-anak dengan semangatnya bergegas menuju kolam renang yang diikuti oleh para istri untuk mengawasi. Tidak hanya mengawasi, rupanya Vica dan Lisa pun ikut masuk kedalam kolam renang dengan masih menggunakan pakaian lengkap tetapi Ely hanya mengawasi dari pinggir kolam. Sementara Aku, Hendry dan Bowo hanya duduk di teras yang mengarah ke kolam sambil menikmati pemandangan.

Aku pun masih sangat penasaran dengan kejadian Hendry semalam, lalu kami pun melanjutkan pembicaraan :

Aku : Dry, lanjutkan ceritamu semalam

Bowo : Emang lu kenapa Dry? Bukannya semalem aman2 aja?

Hendry : Gini Bro, semalam itu kayaknya kamu lupa tutup pintu kamar jadi masih belum tertutup rapat, trus kayanya Lisa curiga karena Bowo ga ada dan denger suara Vica, akhirnya dia maksa untuk ngintip, padahal aku udah coba halangi. Ya akhirnya dia lihat.

Bowo : ah serius lu Dry?!!!

Hendry : iya Wo, dia kaget banget pas liat kejadian semalam, trus dia jalan cepat ke sofa ruang Tv sambil nangis. Yah aku bingung harus gimana? Akhirnya aku coba samperin untuk tenangin dia. Sorry ya Wo, gara2 kamu ijinin boleh pake Lisa asalkan Lisa mau, ya malam itu aku juga main sama Lisa hehe

Bowo : Anjing..!!! Kok bisa Dry? (Kaget sambil melihat ke arah Hendry)

Hendry : Ya, awalnya aku cuma mau tenangin dia aja Wo. Aku duduk di sebelahnya, tiba2 aja dia peluk aku sambil nangis. Lama meluknya Wo. Ya trus aku usap2 aja kepala sama punggungnya sambil tenangin dia. Lama-lama dia berhenti nangis tuh. Ya posisi kayak gitu, lama2 aku ngaceng lah, mana wangi rambutnya enak banget, hehe

Berbagi Istri Bersama Sahabat (Cuck Warning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang