Bab 17

12.8K 58 0
                                    

Aku : pake ini aja

Vica : ya udah aku ikut kamu aja, yg penting kamu senang. Sini iketin

Aku : oke

Vica : Mas ak ga bisa liat apa2, nanti gimana mainnya kan ga keliatan

Aku : udah nanti kamu ikuti arahan ku aja

Vica : yaa...

Lalu aku mengikat matanya menggunakan syal. Aku memeriksa dan memastikan Vica tidak bisa melihat apa-apa. Kemudian aku menyalakan lampu kamar agar pemandangan ini terlihat jelas. Bowo yang sebelumnya bersembunyi dibawah kasur, kini mulai muncul sambil tersenyum menahan tertawa ke arahku.

Kemudian aku melepaskan daster yang masih dipakai Vica. Vica terlihat sangat sexy, duduk dipinggir kasur dengan penutup mata dan tidak mengenakan pakaian apa-apa. Dan saat itu Bowo melihat Vica bugil dengan tatapan yang masih malu-malu sesekali melirik ke arahku.

Tanpa berlama-lama, akupun memposisikan Vica untuk tidur terlentang namun dengan posisi kepala yg tinggi di alasi 2 bantal, jadi bisa dibilang setengah duduk.

"Aku mau diapain sih mas?" Ucap Vica

Lalu aku memposisikan diriku disebelah Vica dan mulai menjilati putingnya. Ia hanya terdiam dan menggigit bibir bawahnya sambil mendesah, "arghh..emhh..."

"Emut mr.pku ya yang" pintaku.

Lalu aku segera turun dari kasur, kemudian aku berikan aba-aba kepada Bowo untuk berlutut mengangkang tepat didepan wajah Vica. Kemudian Vica mulai memegang mr.p Bowo lalu dengan perlahan menjilat dan mengulumnya. "Ehmm...ehmmm....". Vica terus melumat mr.p Bowo sampai sesekali melahapnya dengan dalam.

Kulihat wajah Bowo sedikit memerah sambil terus menatap Vica yang sedang mengulum mr.pnya. Kemudian Bowo menggerakkan mr.pnya maju mundur dengan perlahan, Vica pun mengiringi gerakan Bowo dengan berpegangan pada kedua paha Bowo.

Aku menyaksikan pemandangan ini dengan dekat sambil mengocok mr.pku yang mulai berdiri, lalu aku berkata, "enak banget yank, kamu jago banget sekarang", agar seolah-olah Vica sedang mengulum mr.pku.

Setelah kulihat Vica kelelahan, aku mengarahkan Bowo untuk menjilati payudara dan miss.v Vica.

Tanpa basa basi, Bowo pun langsung melahap puting Vica sambil meremas payudara. Bowo memainkan lidah nya dengan sangat cepat pada puting Vica sehingga Vica mendesah dan berkata, "arghhhhh...ahhhhh...urrghhh....sssshhhhh...kamu juga sekarang jago banget mas main lidahnya....aku becek banget nih mas....sshhhhh...ahhhhh...", kemudian Bowo menjilati perut sampai selangkangan. Vica pun mendesah menahan geli, "awhwhhhh.. geli mas" . Lalu bowo mulai menjilati miss.v Vica. Ia menjilati klitoris Vica sembari memasukkan jari tengah nya kedalam miss.v Vica, "arrgghh...sshhhhh...arghhhh....ssshhhh...enak banget mas....arrghh...." desah Vica.

Tidak terlalu lama Bowo bermain di miss.v Vica, mungkin karena Bowo masih sedikit khawatir. Kemudian Bowo bangkit dan mengarahkan mr.pnya ke miss.v Vica yang sudah sangat becek. Dan "cleep.." dengan mudahnya mr.p Biwo masuk ke dalam hingga tenggelam sepenuhnya. Vica pun mendesah sambil meremas kedua payudaranya, "arghhhh...sshhhhh...aaahhhh....sssshhh..." desah Vica.

Bowo memasukan dan mengeluarkan mr.pnya dengan tempo pelan, Vica pun terus mendesah "arrggg...arghhh...urrghhh....ssshhh...kok mr.p kamu agak beda ya mas...arghhh.." desah Vica, "buka penutup matamu", sahutku.

Kemudian Vica membuka penutup matanya dan seketika raut wajahnya berubah seperti orang yg sedang melihat hantu, kaget sejadi-jadinya. Vica melihat kearah Bowo lalu memandangku sambil berkata, "oh my God, maaasss???!!!", "surprise....." sahutku dengan entengnya sambil tersenyum.

Melihat reaksi Vica yang tidak ada perlawanan, Bowo merubah tempo genjotannya menjadi cepat dan mulai membuka suara "ahh...enak kan Vik?", Vica hanya mendesah tidak menjawab sambil terus menatap wajahku. Akupun tidak tinggal diam, ku arahkan mr.pku ke wajah Vica dan ia pun menyambutnya dengan tangan, mengarahkan ke mulutnya dan langsung mengulum mr.pku sambil mendesah, "ehmmm...ehmmm...srrrpppp...ahhhh....."

Setelah beberapa menit, Bowo melepaskan mr.pnya dan bergerak mengambil posisi terlentang disebelah Vica.

"Naik ke Bowo yank" ucapku sambil memegang tangannya. Vica terlihat sangat malu dan ragu, "udah gpp" ucapku, "sini Vica sayang", Bowo menambahkan sambil tersenyum. Lalu Vica mulai menaiki Bowo dan mengarahkan mr.p Bowo ke miss.vnya. Vica mulai menggoyangkan badan nya naik turun dengan perlahan

"Argghhh...ssshhh...urgghhh...arghhhh" desah Vica. Vica terus menggenjot Bowo dengan sangat nafsu, sesekali pinggulnya bergoyang memutar.

Bowo yang kala itu berada dibawahnya pun sangat menikmati sembari meremas payudara Vica dan sesekali melumat putingnya.

Lalu Bowo menarik badan Vica hingga Vica jatuh diatas badan Bowo. Kemudian bowo memegang kepala Vica dengan kedua tangan dan langsung melahap Bibir Vica dengan ganas, namun Vica terlihat tidak begitu agresif saat berciuman dengan Bowo.

Melihat posisi Vica yang berada di atas Bowo dengan berpelukan seperti ini, akupun langsung memposisikan diriku berada tepat di belakang Vica dan langsung mengarahkan mr.pku ke lubang anusnya.

Perlahan tapi pasti, mr.pku mulai masuk kedalam, Vica pun mendesah dengan suara yg sedikit lebih keras, "aawww....argghhh...pelan-pelan mas...ahhh..." desah Vica, "ssstttt..pelankan suaramu sayang", sahutku.

Aku mulai menggenjot anus Vica dengan ritme sedang, "Plok Plok Plok", Vica pun hanya bisa mendesah nikmat, "ahh...argghh...ssshhh..sshhhhh...nikmat mas...".

"Terus Mas Bowo....arrgghhhh...ahh..ahhh....aku mau keluar mas...ahhh...arrgghh......" desahan panjang Vica dan getaran tubuhnya menandakan ia sudah mencapai O nya. Vica tersungkur lemas dipelukan Bowo.

Berbagi Istri Bersama Sahabat (Cuck Warning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang