25. Sesuatu menyeramkan dan juga menyenangkan

650 138 40
                                    


Kira-kira ceritanya mau panjang atau kita buat singkat aja?
Btw
Kangeennn bangettttt sama kalian 😭

**

Nahla
Gue di depan

Zoya
Ok

Nahla menunggu Zoya di kosan lamanya. Tidak lama kemudian sahabatnya itu keluar dan mencari keberadaannya. Handphone Nahla berdering. Zoya menelpon.

"Gue di depan, lo dimana, Na?"

Nahla mengulum senyum lalu menekan klakson mobil membuat Zoya terlonjak kaget. Nahla menurunkan kaca mobil. "Gue di sini."

"Demi apa??" Zoya membuka matanya lebar. Ia kaget.

Kini keduanya sudah duduk di mobil menuju kampus. Tadinya Nahla ingin menyembunyikan statusnya, tapi Zoya menemukan bukti-bukti membuat Nahla tidak bisa mengelak lagi. Dan juga Zoya tahu jika Regan adalah mantannya.

"Jadi, sekarang lo sudah nikah sama Regan?" tanya Zoya sekali lagi.

"Em." Nahla mengemudikan mobil memasuki halaman kampus.

"Gila." Zoya tertawa keras bertepuk tangan. "Siapa yang mengira orang di samping gue ini adalah istri dari Reighan. Mahasiswa nomor satu yang menjadi target cewek-cewek. Siapa yang nggak kenal Regan di kampus ini bahkan di seluruh kampus Indonesia, mungkin. Ambasador kampus dan orang paling ganteng. Apalagi? Ah! Pokoknya gue senang!" Zoya memeluk Nahla sambil mengucapkan selamat.

"Apa sih. Dia biasa aja."

"Iya biasa aja di mata lo. Tapi di mata kita beda, Na. Sekelas Regan. Tapi—" Zoya menghadap Nahla. "Hubungannya sama Aruna beneran putus? Emang sih nggak ada lagi foto Aruna di postingan media sosial Regan. Tapi foto profil Aruna masih mereka berdua."

"Bodo amat. Yang penting gue bisa hidup. Hidup di kota keras kawan."

"Gila, Na. Cewek sekelas lo bisa dapetin Regan itu gimana ceritanya. Jadi ini cinta lama bersemi di pelaminan?"

"Kan gue bilang ini pernikahan di bawah perjanjian, Zoya."

"Kita nggak tau ke depannya, Na."

Nahla menghentikan mobilnya di parkiran gedung. Keduanya keluar bersamaan. Tanpa di duga sosok Aruna juga baru saja keluar dari mobil tepat parkir di samping Nahla.

Keduanya saling melempar pandangan. Aruna menatap mobil Nahla lalu memberikan senyuman kecil pada Nahla dan pergi meninggalkan begitu saja.

"Perang dingin kayaknya," bisik Zoya menghampiri Nahla.

Nahla dan Zoya menuju kelas masing-masing. Keduanya berpisah dan akan bertemu di jam makan siang. Nahla fokus mendengarkan materi. Berdiskusi tentang tugas dan kehadiran Nahla saat ini mulai terlihat ketika Askara baru saja meng upload foto Nahla bersama para anak-anak. Nahla adalah perempuan pertama yang ada di sosial media Askara.

Entah kenapa Nahla takut jika sampai Regan mengetahui. Tapi kenapa Regan marah? Toh itu hanya sebuah foto. Meski begitu Nahla menghindari panggilan masuk dari Regan.

"Makan dimana?"

Nahla dan Zoya sudah kembali bersama. Mencari tempat nyaman untuk makan dan ngobrol.  "Cafe yang dekat aja,"

Keduanya sudah duduk di salah satu cafe di sekitar kampus. Memesan makan siang sambil mengerjakan tugas masing-masing. Nahla yang sedang memainkan ponsel terdiam menatap layar ponselnya. Panggilan masuk dari Regan.

"Nggak di angkat Na?" tanya Zoya melihat Nahla hanya diam. Kemudian panggilan itu mati.

Nahla meletakkan handphone ke meja. Tidak lama kemudian seseorang masuk melewati pintu cafe. Pandangan Nahla bertemu Alister yang baru saja masuk sambil mengobrol pada seseorang melalui telpon.

Regan & NahlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang