5. Siapa aku?

2.7K 386 58
                                    

Jam empat sore Nahla dan dua sahabatnya sudah kembali ke kosan. Karena nanti malam akan ada acara penutupan ospek kampus dan semua mahasiswa diwajibkan hadir untuk pemilihan Queen dan King.

"Kalau gue pakai baju ini gimana?" Tanya Zoya muncul dari balik pintu kamar Nahla.

"Ih nggak!" Ayra yang sedari tadi tiduran dengan posisi terlungkap di ranjang Nahla akhirnya berdiri gemas. "Kampus kita itu kampus bergengsi dengan voting nomor satu mahasiswanya punya fashion terbaik, masa iya lo berdua mau pakai baju beginian," Ayra menunjuk baju di tangan Zoya dan baju Nahla di dekatnya.

"Emang kenapa, Ra? Ada yang salah? Kita di bebasin buat pakai baju apa aja mencerminkan diri kita sendiri," Ujar Nahla membuka tangannya lebar. Dari tadi Ayra terus mengomentari pakaian yang Nahla punya.

"Iya, Na. Tapi kita butuh perubahan. Pakaian yang bagus akan membawa diri lo ke tempat yang bagus juga," Ayra turun dari ranjang menguncir rambutnya asal. "Lo berdua ikut gue. Selain baju sepertinya penampilan kalian harus diperbaiki. Harus tampil memukau, siapa tau terpilih jadi Queen. Kalau nggak setidaknya ada kating yang ngelirik gitu,"

"Mau kemana, Ra?" Tanya Zoya bingung kemudian menatap Nahla yang mengangkat bahunya tidak tahu. Akhirnya keduanya mengikuti Ayra.

"Jangan berdebat masalah penampilan sama Ayra. Lo bisa di gantung sama dia," Bisik Nahla melingkarkan tangannya di lengan Zoya. Nahla menyesal meminta saran pada Ayra.

Zoya menyetujui ucapan Nahla.

Ayra mengendarai mobil keluar dari kos menuju Mall terdekat. Seperti ibu yang membawa kedua putrinya memilih baju yang pas untuk anaknya. Sedangkan Nahla dan Zoya hanya bisa diam. Ayra tahu jenis baju dan fashion yang pas untuk Nahla dan Zoya. Mulai dari baju, celana dan sepatu.

"Ra, gue sama Zoya nggak punya uang loh, Ra," Kata Nahla pelan memberi tahu Ayra yang masih sibuk mencari baju.

Zoya mengangguk dengan alis bertaut. "Harga satu baju tiga juta bisa buat makan tiga bulan, Ra," Zoya meringis melihat tag harga.

"Emang gue minta kalian bayar?" Kata Ayra tanpa menatap keduanya yang berdiri bergandengan di belakang tubuhnya. Nahla dan Zoya menatap satu sama lain. "Nih, coba pakai," Ayra memutar tubuhnya memberikan stelan baju pada keduanya.

"Serius, Ra?" Tanya Zoya tidak percaya. Harga baju Zoya tidak ada di atas dua ratus ribu. Lalu ini?

"Kita nggak punya banyak waktu, sekarang jam enam tersisa satu jam dari sekarang. Cepat pakai,"

Keadaan ekonomi Nahla dan Zoya sama, keduanya juga tidak nyaman mendapat perlakuan semewah ini dari Ayra yang terlihat sangat tidak keberatan.

Akhirnya Nahla dan Zoya menerima pemberian Ayra. Berganti baju jenis oversized blazer berwarna putih mutiara. Yang membedakan adalah, Nahla dengan dalaman kaos berwarna cream dan jins hitam. Sedangkan Zoya kaos berwarna putih dipadukan dengan mini skirt. Pilihan Ayra sangat pas dan cocok dengan kepribadian keduanya. Nahla yang simple lalu Zoya yang cewek banget.

"Cakep." Komentar Ayra melihat penampilan Nahla dan Zoya yang baru saja keluar dari bilik ganti baju.

"Lo kapan ganti baju, Ra?" Tanya Nahla karena sepertinya Ayra membuat mereka bertiga mengenakan blazer yang sama. Hanya saja dalaman blazer Ayra jenis crop top warna hitam sehingga memperlihatkan bagian perutnya. Belum lagi hotpants yang Ayra kenakan sangat pendek sehingga jika terlihat dari belakang Ayra seperti tidak mengenakan celana.

"Kita samaan," Ujar Ayra tersenyum senang. "Ayo lanjut,"

"Kemana lagi, Ra?!" Teriak Zoya berlari kecil mengikuti Ayra.

Regan & NahlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang