10. Tidak baik-baik aja

2.2K 358 64
                                    

Kalian tau cerita ini pertama kali dari mana?

**

"Akh," Ringis Regan kesakitan ketika luka di lengan tangan kanannya dibersihkan oleh dokter.

Nahla hanya bisa diam menatap Regan yang duduk di bibir ranjang IGD rumah sakit. Lelaki itu tidak sengaja terjatuh karena seorang nenek tiba-tiba menyebrang jalan. Regan banting stir dan terjatuh ke aspal. Nasib baik tidak ada kendaraan lain yang melintas.

"Perbannya bisa di buka dua sampai tiga hari, selama itu jangan terkena air terlebih dahulu." Dokter membereskan peralatan kemudian meminta Nahla untuk mengambil resep obat.

"Gue nggak bawa dompet," Regan tersenyum lebar ketika Nahla mengulurkan tangan.

Nahla mendengus pelan lalu melihat papan petunjuk kemana ia harus berjalan. Usai menyerahkan resep pada pihak farmasi, Nahla diminta menunggu antrian. Melihat jam di pergelangan tangan, kuliah sudah di mulai tiga puluh menit yang lalu. Nahla mengembuskan napas pelan.

Menunggu sekitar sepuluh menit, nama Regan akhirnya di panggil. Nahla segera berdiri mengambil beberapa kantong plastik obat lalu menghampiri Regan kembali.

Langkah kakinya terhenti melihat ranjang tempat pria itu duduk kini sudah kosong. Nahla memutar kepalanya mencari keberadaan Regan. Igd yang ramai membuatnya sedikit kesulitan. Akhirnya Nahla bertanya pada salah satu petugas yang berakhir sia-sia karena tidak melihat kemana Regan pergi.

Nahla keluar rumah sakit dengan perasaan sedikit kesal. Ia mencoba menghubungi Regan karena motor lelaki itupun tidak ada di parkiran.

"Regan goblok." Umpat Nahla menghadang angkot.

Ada orang yang sudah di tolong kemudian orang itu melarikan diri tanpa mengucapkan terima kasih? Ada. Regan orangnya. Karena Regan Nahla harus bolos kuliah, jika seperti ini Nahla akan membiarkan pria itu di jalan lalu ditabrak mobil. Nahla dongkol sekali mengingatnya.

Tiba di depan gerbang kampus Nahla berjalan menuju gedung perpustakaan untuk mengerjakan tugas. Mengelilingi rak buku berukuran raksasa tersebut. Beberapa buku sudah di pelukkannya, Nahla mencari tempat duduk yang nyaman sedikit jauh dari orang-orang.

Mata kuliah Nahla kali ini mempelajari prilaku individu dan proses mental. Ada salah satu contoh proses mental dalam psikologi yang Nahla kehatui, yaitu berfikir positif. Seperti yang Nahla terapkan saat ini. Berfikir positif harus dimiliki oleh setiap orang karena dengan begitu kita tahu mana yang baik dan harus dikerjakan, mana yang tidak baik dan harus ditinggalkan. Sepertinya jurusan psikologi Nahla harus lebih banyak memahami diri sendiri terlebih dahulu.

Suara merdu yang menutup rapat telinganya tiba-tiba dilepas oleh seseorang. Nahla menoleh kaget ketika earphone di telinganya di tarik.

"Dompet lo?" Seorang lelaki mengulurkan tangan. "Tadi jatuh di sana,"

"Oh," Nahla mengambil dompetnya. "Terima kasih,"

"Anak mana?" Lelaki dengan baju kaos putih celana jins hitam tersebut meletakkan tasnya di meja samping Nahla, duduk tanpa Nahla persilahkan.

Nahla yang bingung menjawab sedikit tertatih. "Psikolog,"

"Navy, pertambangan." Lelaki itu mengulurkan tangan di sambut Nahla ragu.

Regan & NahlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang