Karina's Past

65 8 4
                                    


Karina perlahan membuka matanya ketika sinar matahari menyentuh wajahnya. Setelah tersadar, gadis itu langsung mengucek mata kemudian bangkit dari posisi tidur sesuai kebiasaannya sehari-hari. Tapi ia tidak bisa bangun dari posisi tidurnya karena ada sebuah tangan kekar yang melingkar di pinggang kecilnya. Karina tersenyum tipis, pipinya dipenuhi oleh rona merah, ia baru ingat kalau dia baru saja melakukan hal itu semalam bersama kekasihnya.

Karina segera menepuk pipi lelaki itu agar ia terbangun. Tak lama setelah itu lelaki itu mulai menunjukkan kesadarannya. Selang 30 detik pun ia membuka matanya, kemudian tersenyum sambil menatap sang kekasih.

"Morning sweetie" ucapnya dengan suara khas bangun tidur.

Karina tersenyum kemudian mengusap lembut surai rambutnya. "Morning"

"Kamu gak ada kelas hari ini, kan?" Tanya si lelaki itu yang dijawab gelengan oleh Karina.

"Gak ada, tapi aku masih ada tugas"

Yoga mengangguk. "Yaudah kalo gitu aku numpang kelas online di apart kamu yak. Boleh kan?"

Karina spontan mengangguk. "Boleh lah kenapa enggak?"

Yoga terkekeh sambil mengusap pucuk kepala Karina. "Izin aja sayang, makasih yak..."

Karina cuma tersenyum, kemudian ia mengambil pakaiannya yang berserakan untuk dipakai kembali. Begitupun dengan Yoga, lelaki itu segera memakaikan pakaiannya kembali sebelum menuju ke kamar mandi. Namun saat ingin berdiri, Karina meringis karena merasakan sakit di bagian kewanitaannya.

"Ah!"

Yoga yang melihat Karina kesusahan pun langsung menghampirinya untuk membantu.

"Sakit yak? Memang begini kalo baru pertama kali having sex. Maaf kalo kemarin mainnya lama banget"

Karina menggeleng. Gadis-ralat wanita itu baru teringat lagi kalau ia dan Yoga melakukan hubungan sex dalam waktu yang cukup lama. Mungkin durasinya dari jam 10 malam sampai jam 4 pagi. Kalau ditanya apakah Karina lelah melakukan hubungan sex selama itu? Karina langsung menjawab tentu saja! Namun karena hawa nafsu menguasai mereka jadi rasa lelah itu tak ada artinya sehingga mereka memilih untuk lanjut terus.

Karina tersenyum. "Gak papa, aku suka kok. Tapi kamu tolong bantu aku ganti sprei yak, soalnya ada darah aku disana." Ucap Karina yang tak sengaja melihat darah di alas kasur ketika ia menyingkirkan selimutnya.

Yoga mengangguk. "Oke sayang" kemudian lelaki itu mengecup bibir kekasihnya singkat.

Yoga menyingkirkan selimut yang menutupi tubuh Karina lalu menggendongnya ke kamar mandi. Karina langsung memberontak saat Yoga menggendongnya. Masalahnya, dia belum memakai baju sama sekali.

"Ih! Yoga! Aku belom pake baju!"

Yoga langsung menampilkan senyuman smirk-nya. "Ngapain malu aku udah tau semuanya sayang" bisiknya di telinga Karina, lalu lelaki itu menggigit daun telinga wanitanya.

Wajah Karina langsung memerah seperti kepiting rebus. Ia segera menunduk agar lelaki itu tidak melihatnya.

Sesampainya di kamar mandi, Yoga langsung menaruh tubuh Karina di bathtub. Kemudian mengisi bathtub dengan air hangat.

"Berendam dulu aja, itu bakal meredakan rasa sakitnya"

Karina cuma mengangguk sebagai respon. Kemudian gadis itu menatap kekasihnya yang tak kunjung pergi dari kamar mandi. Padahal tau kalau dirinya mau mandi.

"Kamu gak keluar?" Tanya Karina heran.

Yoga tak menghiraukan perkataan Karina. Lelaki itu segera membuka pakaiannya kembali lalu masuk ke bathtub.

Hate To Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang