Pengintaian telah berlangsung selama dua hari. Mereka membagi diri dalam dua tim. Tim Pertama: Okan, Eva, Johan, dan Mona; Lalu Tim Kedua: Vincent, Alina, Agnus, dan Renata.
Crea tetap berjaga di gedung lab. Memastikan perintah Agnus sebelumnya terlaksana. Mereka sudah menyiapkan kejutan.
Tim Pertama bertugas mengintai dan menyusupi kepiting merah, sedangkan Tim Kedua menuju selatan mendekati pasukan Zoanthrope dan memusnahkan mereka.
***
Tim Pertama sudah berada di dalam gedung kepiting raksasa. Bagian dalamnya lembab dan kotor. Bisa terlihat sisi kemanusiaan sejati dari kondisi tempat itu.
"Sekarang adalah penentuan makhluk mana yang pantas menyandang gelar 'manusia'.
Hanya ada satu jenis manusia yang boleh berada di planet ini. Kita, manusia jaman baru yang jauh lebih unggul." Okan berbisik kepada anggota tim."Okan, kita hentikan saja semua ini. Kami lelah dengan pertarungan."
"Sebaiknya kau diam, Johan! Kalian ikuti saja perintahku!"
Tim Pertama menemukan ruangan luas yang dipenuhi cyborg non-aktif. Ia menyiramkan asam pekat ke kepala setiap cyborg, merusak sirkuitnya.
"Mereka sekarang tidak punya bala bantuan lagi. Kita harus temukan empat manusia rendahan itu."
"Kita bisa masuk lewat saluran udara." Eva memberi saran kepada Okan.
"Terlalu beresiko, Eva. Ini bukan film. Berjalan di saluran udara yang berdinding logam akan menyebabkan keributan besar. Saluran ini terhubung ke seluruh ruangan, artinya di mana pun berada, mereka dapat mendengar pergerakan kita."
"Terserah. Kami ikut apa perintahmu."
"Okan, aku memperingatkanmu sekali lagi. Kita jangan bertindak bodoh. Biarkan mereka hidup."
"Diam, Mona! Kita lewat tangga ini. Ikut aku!"
Setelah beberapa meter menaiki tangga logam yang dingin, mereka mendengar suara percakapan. Mereka mendekati ruangan asal suara itu.
**********
"Bola ungu itu sudah semakin mengancam. Kita jalankan rencana D."
"Tapi Komandan, kita sudah tidak punya misil lagi. Dan kau tahu, makanan dan obat-obatan hampir habis."
"Lebih baik Zoanthrope yang memenuhi planet ini. Aku tidak mau planet ini dikuasai oleh makhluk tak berperasaan dari bola ungu itu."
"Kau benar, Komandan. Kitalah harapan terakhir Bumi. Sudah tanggung jawab kita mengalahkan 'monster kecerdasan buatan' ciptaan para pendahulu."
"Ya, kau benar. Cepat siapkan rencana D."
"Siap komandan Sam."
***********
"Sam? Aku mendengar mereka menyebut nama Sam. Jadi, Sam adalah pemimpin gerakan jahat ini? Kita benar-benar harus membunuhnya," kata Okan.
"Kau yakin itu adalah Sam?"
"Ya. Mereka memanggilnya Komandan Sam. Mungkin Sam yang masih berada di dalam mindroom memakai profil orang ini. Pasti sama jahatnya."
***
Tim Kedua sedang mengintai perkemahan para Zoanthrope. Agnus gelisah.
"Psst, teman-teman aku harus kembali ke lab dan membuat sebuah alat. Renata harus ikut denganku..."
"Jangan terlalu lama, Agnus. Kumohon. Melihat Zoanthrope berkepala jerapah di sana membuatku merinding," kata Alina.
"Baik, kalian jangan terlalu berisik. Zoanthrope Angsa gemuk itu bisa mendengar suara infrasonik. Ayo, Renata."

KAMU SEDANG MEMBACA
MINDROOM [TAMAT]
Fiksi Ilmiah[PEMENANG WATTYS 2017] BUKU PERTAMA MIND TRILOGY Okan, guru Seni Rupa SMA yang hobi menabung koin ke dalam lubang yang berada di dalam dinding, menemukan salah satu dari koin koleksinya adalah kunci masuk ke dalam mindroom, ruang yang bisa dikendali...