.
.
.“Terus lu bisa kasih alasan dengan semua perlakuan lu disaat lu ngejebak gue? Sampai gue nyangka sahabat gue melakukan hal yang diluar pikiran dia?” Ujar Felan sambil memperlihatkan foto foto yang sama disaat Diersa mengatakan bahwa Ryu melakukan hal tak senonoh, dan memberikan foto dan rekaman cctv dimana itu atas kelakuan Diersa.
Antonio yang melihat semua itu pun menjadi emosi, dan tanpa ditahan rasa amarah, bersalah, dan sedihnya pun mengusai dirinya hingga akhirnya Antonio pun menampar Diersa dengan tenaga yang tak main main.
Felan dan Mahes yang melihat Antonio menampar Diersa pun terkekeh pelan, “Jadi apa jawabannya Dier?” Ujar Felan sambil memancing Diersa, dan memancing respon keluarga Gautama.
“LU NGOMONG APA SIH?! SIAPA JUGA YANG JEBAK LU? LU AJA YANG BEGO MAIN TONJOK RYU, KENAPA LU NYALAHIN GUE HUH?!” Teriak Diersa sambil menatap tajam Felan.
Felan pun tersenyum sinis, “Lu masih mau ngelak? Bukti sudah ada loh Diersa, masih tetep ngelak?” Ujar Felan sambil menahan rahang Diersa dengan kuat dan menatap tajam Diersa.
Diersa pun hanya terdiam, dirinya seolah tak bisa menjawab perkataan Felan, dan Felan pun semakin terpancing emosi. “JAWAB BODOH!” Teriak Felan sambil melepaskan rahang Diersa dengan sangat kuat hingga kepalanya terantuk sudut meja.
Mahes yang melihat itu pun menahan tubuh sang adik, “Fel udah. Udah cukup, yang penting mereka udah tahu bagaimana sikap iblis cilik mereka itu yang sangat sangat manipulatif. Sekarang kita balik.” Ujar Nala sambil melangkahkan kakinya meninggalkan keluarga kandungnya.
Sedangkan Ayzel sudah menangis tersedu, dirinya sangat tak menyangka jika sudan melakukan kesalahan terbesar. Membuang anak sebaik Ryu, dan selalu membela Diersa tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu. Sedangkan Nehan kini sudah pergi ke dalam kamarnya dengan membanting keras pintu kamarnya.
“Sudah puas?! Saya benar benar tak menyangka, jika kamu melakukan semua itu demi menyingkirkan saudara saudara kandungmu sendiri, terutama kembaranmu sendiri, Diersa Nathalea.” Ujar Antonio sambil berdesis menahan amarah yang sudah diubun ubun, dan membawa sang istri menuju kamar mereka.
Diersa yang melihat hal tersebut pun menjadi murka, usahanya untuk membuat keluarganya selalu menatap dirinya sendiri hancur karena ulah kaka keduanya, “SIAAAAL!! Liat aja Nala, gue pasti bakal bikin lu celaka. Lu pikir gue ga berani menyingkirkan diri lu, seperti gue menyingkirkan adik kesayangan lu?!” Ujar Diersa dengan senyum devilnya, tanpa tahu bahwasannya Nehan mendengarkan semuanya.
“Kau benar benar iblis Diersa, setelah kau menyingkirkan Ryu yang sekarang ntah dimana dia, sekarang lu mau nyingkirin kembaranku juga? Sungguh biadab dirimu Diersa.” Ujar Nehan sambil melangkah mendekati Diersa, dengan tatapan menghunus.
Diersa yang melihat Nehan datang dengan tatapan permusuhannya pun, terdiam kaku. “Sebelum kamu berbuat sesuatu dengan Nala, langkahi dulu mayatku. Aku tidak akan membiarkan kamu melakukan hal hal diluar nalar kepada saudaraku sendiri, Diersa Nathlea. Camkan itu iblis cilik.” Ujar Nehan sambil berjalan melalui Diersa dan menabrak pundak Diersa.
Diersa yang mendengar ucapan Nehan pun mengepalkan tangannya menahan amarah yang melanda, dan memikirkan sesuatu yang diluar nalar. Tanpa tahu jika sebelumnya sebenarnya Nala sudah memasang kamera tersembunyi di beberapa titik, sehingga dengan mudah Nala memantau pergerakan orang orang rumah terutama Diersa.
Sedangkan kini di kamar utama, Antonio sedang berusaha menenangkan sang pujaan hati sekaligus ibu dari anak anaknya itu. "Sungguh aku sangat berdosa sayang, aku sudah menelantarkan anak kita. Bahkan aku sudah berkali kali melukai Ryu. Kenapa aku sebagai ibu tidak pernah berlaku adil setelah kehilangan calon anak kita, dan kenapa kita terlalu percaya kepada anak bungsu kita tanpa memeriksa kebenarannya." Ujar Ayzel sambil berurai air mata.
Sedangkan Antonio hanya bisa memeluk sang istri, dirinya pun merasa bodoh. Karena sebagai kepala keluarga, dirinya tidak pernah tegas, dan seolah selalu melampiaskan kemarahan, rasa kesalnya kepada salah satu anaknya itu. Kini dia harus mencari kemana untuk meminta maaf pada anaknya itu? Apakah anaknya masih hidup atau tidak diluaran sana, apakah anaknya makan dengan baik atau tidak selama diluaran sana, dan masih banyak pertanyaan lain tentang kondisi anaknya yaitu Ryuzaki Rigel.
Sehingga dua tahun telah berlalu dari saat dimana Nala, Mahes, dan Felan melaporkan kelakuan Diersa yang sebenarnya, dan selama itu juga kediaman keluarga Gautama tidak pernah lagi Teresa tentram dan damai bagi Diersa. Nehan yang selalu memutuskan untuk tinggal di kostan yang dia sewa, Antonio yang kerap melampiaskan emosinya terhadap Diersa tiap merasa merindukan Ryu, dan Ayzel yang selalu mengalami halusinasi dimana Ryu ada didalam rumah sehingga sering berteriak meminta maaf dan berusaha mengejar bayang bayang semu Ryu. Sehingga suatu hari Diersa dan Nehan berdebat hebat, yang dimana Nehan menyalahkan semua apa yang terjadi dengan keluarganya kepada Diersa, Diersa yang tidak terima disalahkan pun memilih melakukan sesuatu kepada mobil yang sering digunakan Nehan disaat Nehan memutuskan untuk menginap demi merawat sang ayah yang demam saat itu.
Namun siapa yang menyangka jika dipagi harinya, mobil itu digunakan oleh Antonio. Mobil yang sudah dirusak oleh Diersa pun mengalami kecelakaan disaat Antonio hendak menuju kantornya, dan dari saat itu Antonio pun mengalami koma. Ayzel yang mengetahui sang suami mengalami kecelakaan pun merasa tidak terima, dia pun mengamuk dan dari saat itu dirinya dinyatakan mengalami gangguan kejiwaan karena efek trauma. Dan yang lebih mengejutkannya setelah Diersa ditangkap karena laporan Nala, dan Felan, ternyata Diersa mengkonsumsi narkoba, sehingga dirinya diharuskan ditahan dan juga masuk rehabilitasi.
Sedangkan kini Ryu sedang berada disebuah caffe ditemani oleh sepasang pasangan suami istri, tadi dirinya mendapatkan pesan dari salah satu sahabat sang ayah, atau Arnesh yaitu Ancala. Yang dimana Ancala masihlah merupakan ayah dari sahabat Ryu, yaitu Felan.“Kamu sudah tahu kabar orang tuamu dan saudara saudaramu?” Tanya Ancala sambil menatap anak dari mantan tetangganya.
“Sudah ayah, dan aku pun sudah melihat mommy, dan ka Nehan. Walaupun ka Nehan ga sempet lihat aku.” Jawab Ryu sambil tersenyum getir.
“Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang? Keadaan keluarga Gautama benar benar kacau beberapa tahun ini nak.” Ujar Kayla sambil mengelus surai sosok yang selama ini dia rindukan.
Ryu pun menghela nafasnya, “Buna aku bingung, rasa sakitku akan perlakuan mereka dulu masih jelas terasa. Tapi ketika melihat mommy dengan keadaan yang tidak baik baik saja pun membuat Ryu merasa lebih sakit.” Ujar Ryu sambil menundukkan kepalanya.
“Buna boleh kasih saran nak?” Tanya Kayla sambil menatap lekat sosok yang selama ini selalu dia anggap sepertinya anaknya sendiri.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Ryuzaki Rigel ✓
Teen FictionAku tahu, dunia ini tak ada kata adil, tapi aku juga yakin jika diluaran sana pasti ada yang bisa mensyukuri kehadiranku. . . . Jika kalian ingin membuangku, aku terima, tapi jika sekarang kalian ingin kembali lagi, maaf aku sudah lelah dengan segal...