Aku tahu, dunia ini tak ada kata adil, tapi aku juga yakin jika diluaran sana pasti ada yang bisa mensyukuri kehadiranku.
.
.
.
Jika kalian ingin membuangku, aku terima, tapi jika sekarang kalian ingin kembali lagi, maaf aku sudah lelah dengan segal...
. . . Dua hari semenjak Felan mengetahui kepergian Ryu yang ntah kemana, kini Felan hanya bisa terdiam sambil memikirkan kejadian dimana dia yang membuat sahabat dari kecilnya itu mengalami babak belur oleh dirinya sendiri.
“Aku harus benar benar mencari tahu kemana perginya Ryu, setelah kejadian seminggu yang lalu. Apa di tempat itu ada CCTV?” Gumam Felan sambil berjalan menuju ruang CCTV, dirinya harus benar benar mencari dari titik dimana sebelum dia menemukan Ryu yang seolah mencumbu kaka kelas yang mengisi hatinya itu.
Dan setelah dia mendapatkan apa yang dia mau, betapa terkejutnya Felan saat mengetahui bahwa lagi lagi ternyata kejadian seminggu yang lalu yang dia menganggap sahabatnya itu mencumbu kaka kelasnya adalah kelakuan liciknya Diersa.
‘Sialan, ternyata benar, dia waktu itu sedang merencanakan sesuatu. Dan bisa jadi ini merupakan cara untuk Diersa menendang Ryu dari rumah om Antoni.’ Geram Felan dalam hatinya sambil memindahkan file tersebut kedalam hpnya.
Setelah mendapatkan apa yang Felan inginkan, Felan pun segera menghubungi Isao. Salah satu sahabat kakanya yang dia tahu bahwa sahabat kakanya itu mempunyai kemampuan untuk menghack ponsel seseorang.
“Moshi, moshi. Ada apa Felan?” Tanya Isao dari sebrang sana.
“Nii-sama, bisa tolong aku untuk hack ponsel Diersa? Aku ingin meminta kau untuk mengambil beberapa foto yang diambil oleh Diersa minggu lalu di taman belakang sekolahku. Apakah bisa?” Tanya Felan to the point.
Sungguh dirinya ingin cepat cepat menangkap pelaku utama dari kejadian semua ini, dirinya tidak lagi bisa untuk bersabar menghadapi ini semua, apalagi kini sahabatnya itu benar benar tidak bisa ditemukan oleh siapapun.
“Aku akan usahakan, kau yakin ingin melakukan ini semua? Kau tidak membutuhkan bantuan yang lain?” Tanya Isao dengan hati hati.
“Aku akan meminta bantuan onii-san, tapi untuk urusan ini biar aku yang menangani. Karena ini areaku, jadi setidaknya aku bisa membuka kedok kelakuan iblis itu di sekolah, nii-sama.” Jawab Felan dengan mantap.
“Baguslah, aku akan membantumu dengan baik otouto. Sekalian aku pun masih mencari Ryu, karena aku yakin dia masih ada disini.” Ujar Isao sambil terkekeh pelan.
“Terimakasih nii-sama. Aku tutup dulu, semoga berhasil nii-sama.” Ujar Felan sambil mematikan ponselnya sambil tersenyum puas.
Ya untuk sesaat Felan tersenyum puas, karena dia akhirnya bisa mendapatkan bukti atas kelakuan licik Diersa. Sambil merancang harus bagaimana mereka mengejutkan keluarga Gautama itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedangkan disisi lain, kini seorang anak laki laki baru saja terbangun dari tidur panjangnya. Dan kebetulan disaat itu anak pertama keluarga Alfarazel sedang mengerjakan tugas kuliahnya di dekat bankar anak laki laki itu.