05

1.9K 120 0
                                        




.
.
.
Malam ini ntah mengapa terasa begitu dingin, seolah menusuk sampai tulang. Namun hal itu tak membuat langkah seorang anak laki-laki berhenti untuk melangkahkan kakinya pergi menuju suatu tempat yang bahkan dirinya sendiri tak tahu kemana, dirinya hanya mengikuti langkah lemahnya demi meninggalkan sesuatu yang menyakitkan dibelakang sana.

Sungguh jika boleh dia berkata lelah dia ingin mengatakan hal itu, namun sayangnya dirinya tak pernah melakukannya. Dirinya hanya fokus dengan langkahnya yang semakin melambat, dirinya tidak memperdulikan dinginnya malam, dirinya tak memperdulikan tubuhnya yang terlihat pucat, dan bibirnya yang mulai membiru. Hingga tubuhnya tak lagi sanggup untuk bertahan terus untuk berjalan, bahkan untuk sekedar berdiri. Tubuhnya terjatuh begitu saja dan membentur trotoar, dan bahkan mungkin tak pernah tahu jika bisa saja itu adalah akhirnya dia pergi dari dunia yang jahat ini.

.
.
.
.

Sedangkan ditempat lain, lebih tepatnya disebuah mobil berharga fantastis, mobil Land Cruiser 300, berwarna hitam sedang melaju dengan santai, yang dimana membawa sebuah keluarga cemara idaman semua orang. Seorang perempuan cantik menghentikan seseorang yang bertugas mengemudikan mobil tersebut.

“Ada apa sayang? Kenapa kau memberhentikan ku?” Tanya seorang pria yang gagah sambil memberhentikan mobilnya, dan menatap orang terkasihnya.

“Dia kenapa sayang?” Tanya perempuan cantik sambil menunjuk kepada sosok  yang berjalan dengan lunglai.

Pertanyaan itu membuat refleks seluruh anggota keluarganya menatap pada objek yang dimaksud. Hingga tanpa mereka kira sosok tersebut terjatuh, dan kepalanya terbentut trotoar.

Dan siapa yang menyangka jika salah satu anak mereka yang dekat dengan pintu langsung keluar begitu saja, dan berlari mendekati sosok yang dari tadi menjadi fokus keluarganya. Dan tak lama anak mereka kembali sambil menggendong tubuh ringkih, yang kini terasa dingin ke dalam mobil mereka.

“Dad, segera pergi menuju rumah sakit. Dia butuh perawatan, dan kau Zain, aku pinjam jaketmu. Anak ini sepertinya terkena hipotermia, tubuhnya sangat dingin.” Ujar pemuda tersebut sambil menatap saudaranya.

Tanpa perintah dua kali akhirnya pemuda yang bernama Zain segera melepas jaketnya, dan langsung memasangkan pada sosok anak laki laki yang tidak mereka kenali sama sekali.

Setelah semuanya kembali masuk kedalam mobil, dan anak laki laki itu sudah duduk dalam pelukan putra sulung akhirnya mereka segera menuju rumah sakit dengan kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya.

Butuh waktu 30 menit mereka sampai rumah sakit, dengan langkah cepat mereka segera menuju unit gawat darurat. Dan hal itu membuat semua pekerja rumah sakit langsung menatap bingung kepada keluarga yang notabanenya merupakan pemilik rumah sakit tersebut.

“Tuan Arnesh? Ada urusan apa anda sampai datang malam malam seperti ini?” Tanya salah satu pekerja disana.

“Tolong segera panggilkan dokter Skyler. Ada yang harus dia tangani, CEPAT!!” Ujarnya sambil menatap seluruh perawat yang ada.

Mendengar perintah dari sang pemilik rumah sakit, semuanya pun langsung bergegas mencari dokter kepercayaan keluarga Alfarazel. Mereka tidak mau sang tuan menunggu lebih lama, karena sepertinya sang tuan sedang menahan emosi yang bergejolak.

Tak berapa lama seseorang yang berperawakan gagah yang memakai jas dokter dan dimana sneli melingkar di lehernya pun datang terpogoh pogoh.

“Periksa anak ini segera, saya tidak mau mendengar kegagalan.” Ujar Arnesh sambil membaringkan tubuh ringkih anak laki laki yang dia temukan tadi diatas bankar unit gawat darurat.

” Ujar Arnesh sambil membaringkan tubuh ringkih anak laki laki yang dia temukan tadi diatas bankar unit gawat darurat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah setengah jam dokter Daviandra Skyler berada didalam emergency unit gawat darurat. Dan selama itu juga keluarga Alfarazel tidak bisa diam dengan tenang.

Helaan nafas berat terdengar dari perempuan cantik, yang tiada lain adalah Altiar Xiao. “Mengapa anak sekecil dia bisa ada dipinggir jalan? Dan membawa tas seberat ini?” Tanya Altiar sambil terus membawa tas yang dibawa anak yang mereka temukan tadi.

“Ntahlah bubu, tapi yang menjadi perhatianku dari tadi itu kenapa dia mukanya babak belur? Apa yang terjadi dengannya?” Ujar pemuda paling muda diantara mereka, yang tiada lain adalah Kiano Aiden, putra bungsu keluarga Alfarazel.

Dan hal itu disetujui oleh semuanya, didalam hati Arnesh dia harus tahu apa yang terjadi dengan anak laki laki itu, dan siapa dirinya. Karena Arnesh merasa tidak asing dengan anak laki laki yang sudah ditolong oleh keluarganya.

Tak berapa lama dokter Skyler pun keluar dari ruang emergency, dan hal itu langsung membuat seluruh keluarga Alfarazel menghampirinya. “Bagaimana keadaan anak itu Sky?” Tanya Arnesh sambil menatap lekat dokter Skyler.

Dokter Skyler pun menghela nafasnya, “Keadaannya lumayan memprihatinkan, hipotermianya lumayan parah, dan juga ada beberapa lebam serta keretakan di tulang rusuknya. Dia seperti korban kekerasan, tuan Arnesh.” Jawab Skyler sambil menundukkan kepalanya.

“Apa? Keretakan di tulang rusuk?” Tanya putra sulung Arnesh, Arnav Dhanesa. Dan hal itu diangguki oleh Skyler.

Arnav pun menatap lekat ke arah kedua orang tuanya, dan Arnesh yang paham akan tatapan putra sulungnya pun menganggukan kepalanya. “Sky, aku minta kamu segera mencari tahu siapa sebenarnya anak itu. 3 jam laporan itu sudah harus ada ditanganku.” Ujar Arnesh tanpa mau dibantah.

“Baiklah tuan, saya akan segera mencari tahu tentang anak itu. Saya permisi.” Ujar Skyler sambil meninggalkan tuannya.

Dan setelah itu keluarga Alfarazel pun langsung mengikuti bankar yang membawa anak laki laki itu kesuatu ruang inap VVIP.

“Dad, kenapa kau seolah selalu menatap dia dengan dalam dari tadi?”  Tanya Zain yang memperhatikan sang ayah menatap lekat anak tersebut.

“Daddy seperti pernah bertemu dengan anak ini dirumah salah satu kolega bisnis daddy, tapi apakah iya dia anak itu?” Ujar Arnesh yang masih menatap lekat anak laki laki yang ditolongnya.

“Apakah yang kamu maksud adalah anak dari Antonio dan Ayzel, sayang?” Tanya Altiar sambil mengelus pundak sang suami. Dan Arnesh pun menganggukkan kepalanya.

“Aku pun berfikir begitu, tapi kenapa bisa anak itu didiagnosa sebagai korban kekerasan? Selama ini aku melihat Antonio dan Ayzel mereka selalu menyayangi anak anaknya.” Ujar Altiar sambil menatap nanar sosok anak laki laki yang masih betah dalam tidurnya.

“Apa yang kita lihat terkadang tidak sesuai dengan apa yang terjadi bubu, daddy. Dan Zain fikir anak ini memang benar benar menjadi korban kekerasan.”

“Kalau memang anak ini korban kekerasan keluarganya, kita mau bagaimana? Bukankah minggu depan kita akan pindah ke China?” Tanya Arnav sambil menatap adiknya.

“Dad, bolehkah aku meminta kalau dia menjadi adikku? Dan kita merubah sedikit identitasnya.” Tanya Kiano sambil menatap kedua orang tuanya.

Arnesh menghela nafasnya, “kita tidak semudah itu melakukan hal tersebut Kiano. Bagaimana jika dia tidak mau?” Ujar Arnesh sambil mengusak surai anak bungsunya.

“Tapi nanti daddy usahakan.” Tambah Arnesh sambil tersenyum hangat.





Tbc

Ryuzaki Rigel ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang