41

186 26 3
                                    

~•°•°•~

Fiony merasa hancur
tapi dia tahu, bahwa dirinya harus menghormati keputusan Ara

dengan berat hati, dia hanya bisa mengangguk dn melangkah pergi, meninggalkan Ara dengan pikirannya sendiri di halaman belakang sekolah.

Setelah beberapa menit, Ara memutuskan untuk pergi dari situ

dirinya berjalan menuju kelasnya, berusaha mengalihkan pikirannya dari semua yang baru saja terjadi

memikirkan itu semakin membuat kepalanya akan pecah sekarang.

*****
Sesampainya dikelas, Ara langsung mendudukan diri dn mencoba fokus pada pelajaran yang berlangsung

tapi perhatiannya tak bisa lepas dari Fiony.

Ia mengingat saat saat ketika Fiony selalu ada untuknya, meski hatinya masih terikat pada Chika.







Sementara itu, fiony berusaha mengontrol emosinya

ia merasa bersalah karena telah menyinggung Ara

tetapi dia juga tidak bisa menahan diri untuk tidak bicara tentang Chika

"Apa harus diam aja?" Pikirnya

"sepertinya Ara butuh seseorang yang bisa bantu dia move-on."















Setelah pelajaran selesai, Fiony mengumpulkan keberanian dn menunggunya

"Ara!" Fiony berlarian mengejar Ara, suara nafasnya bisa terdengar "tunggu!"

Ara berhenti, tapi tidak menoleh "ada apa lagi?"

Fiony menarik napas dalam dalam
"Aku cuma mau minta maaf. Aku nggak seharusnya ngomong kayak gitu tentang Chika, aku terlalu emosi dan..."

"itu bukan soal maaf," potong Ara, menoleh dengan wajah serius

"aku hargai kamu peduli, tapi aku butuh waktu sendirian, fio. Aku ngga siap buat Nerima orang baru" ucapnya to the poin

"Tapi aku..."

"Aku hargai perasaan kamu, tapi kadang kita harus menghadapi masa lalu sebelum bisa melanjutkan ke masa depan."

"Jangan maksa aku buat milih antara kamu dn juga Chika. Itu bukan keputusan yang mudah aku ambil."

Lagi lagi fiony merasa patah hati mendengar kata kata Ara

tapi dia tahu bahwa apapun keputusan nantinya, ia harus menghormatinya.

"Oke, aku paham. Aku cuman mau kamu tahu kalo ada aku disini, kapanpun kamu butuh."

Dengan itu, Ara berbalik dn pergi, meninggalkan fiony dengan segala kebingungan dan rasa sakit.

Fiony hanya bisa menatap kepergian Ara, berharap suatu hari nanti dia bisa membuatnya melihat, bahwa dirinya juga layak untuk dicintai.

Dan setelahnya, ia pun pergi meninggalkan tempat itu.

Tanpa keduanya sadari, sedari tadi ternyata Chika melihat interaksi mereka namun dari kejauhan

dan karena itu, Chika tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan.

Dirinya hanya bisa tersenyum masam melihat hal itu.

I'm expecting youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang