40

169 19 0
                                    

~•°•°•~
H

appy reading

....

Saat itu, Chika baru saja selesai memesan minuman dn Jessi yang masih menyusun makanan untuk di bawanya

Chika lebih dulu berjalan kemeja teman temannya berada

namun, takdir memang selalu bekerja dengan cara tak terduga.

Saat Chika lewat di depan meja mereka, tanpa di sengaja dirinya malah melirik ke meja Olla dkk dn melihat ke arah Zee, Olla, Adel, dn seorang gadis yang selalu bersama mereka selama setahun terakhir ini

tunggu, itu adalah gadis yang tak sengaja dirinya tabrak dulu di koridor?

pandangannya langsung tertuju pada seseorang yang terdiam di tempat duduknya - Ara.

Untuk sesaat, waktu seolah berhenti.

Chika sedikit terkejut, namun dengan cepat ia memperlihatkan senyuman seolah dirinya benar benar lupa dengan masa lalu.

Lama hening, Chika memberanikan diri untuk menyapa lebih dulu dengan orang itu

entah keberanian dari mana sampai dia seberani itu, padahal dirinya bisa langsung pergi dn melanjutkan langkahnya tanpa harus berhenti di tempat itu.

"Hai." ucapnya berusaha biasa saja

Ara menahan napas, merasa semakin canggung

fiony melirik kearah Chika
sementara Chika tersenyum menanti respon apa yang Ara berikan

"eh iya, hai-"

belum selesai Ara menyelesaikan ucapannya, fiony dengan cepat memotong

"Kenalin, aku fiony."

Ah, Chika melupakan gadis itu

"ah, iya, aku Chika" balasnya

Chika berdiri disana dengan nampan di tangannya, tampak ragu sejenak.

Ada keheningan yang menggantung di udara, hingga suara Jessi menghancurkan kecanggungan itu

"eh kalian disini juga" ucap Jessi baru selesai menyusun makanannya dn pergi menyusul Chika

"he'em, dari tadi malah" balas Adel

"kalian baru mesen?" dn dibalas anggukan oleh Jessi.

"Kamu temen lama Ara ya, Chika?" Tanya fiony tiba tiba

mereka yang mendengar itu tiba tiba menjadi hening terutama Ara

ia ingin menjelaskan tapi ini bukan situasi yang tepat

"ee... kita-"

"iya kita temen lama kok, fio" ucap Chika

Ara dkk dn Jessi yang mendengar itu menoleh kearahnya melihat raut wajahnya yang malah tersenyum lebar

"loh kok pada diem sih" ucapnya melihat raut wajah mereka satu persatu

I'm expecting youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang