25

181 21 1
                                    

Tak terasa waktu cepat berlalu, hari ini Ara akan masuk sekolah seperti biasanya. Namun yang berbeda adalah ia akan menggunakan mobil tak seperti biasanya. Katanya sih biar ga item,

gue baru tau ternyata seorang buara juga takut item-uthor

"Pagi ayah bundaa" ucap Ara menyapa orangtuanya di meja makan

"Pagii kak" balas shani meletakan koran

"Pagii, udah buru makan" ucap gracia menyedokan suami dn anaknya nasi

*****

"Yaudah, aku berangkat dulu ya sayang" ucap shani mencium kening sang istri

"Aku juga, berangkat dulu ya yah bund" ucap Ara buru buru menyalimi tangan orangtuanya dn berlalu pergi.

"Hati hati ya kak" teriak gracia dn setelahnya beralih ke sang suami.

"Titi DJ brow"teriak shani dn dibalas jempolan oleh Ara dari kejauhan.

Setelah Ara berpamitan kita beralih kepada kedua pasangan suami istri ini.

Gracia merapikan jas shani dn berkata "yaudah gih berangkat, katanya ada meeting penting" ucapnya

Shani hanya diam namun senyumnya merekah menunggu perkataan lanjut sang istri

Gracia mengernyitkan dahinya "kenapa? Kok masih disini, malah senyam senyum sendiri lagi" ucapnya

"Iss kamu mah ga peka" ucap shani mendengus kesal menghentakkan kakinya.

Gracia menjadi gemas dengan tingkah shani

"Kamu udah punya anak juga, masih aja manja kayak gini" ucapnya

"Biarin, yang penting manjanya cuman sama kamu aja" ucap shani dengan wajahnya yang masih cemberut

Gracia tersenyum dn memegang pipi shani "Buru sayang, mumpung cuman kita berdua aja disini" ucap shani menoleh ke kanan kiri, takut pekerja rumahnya melihat. Lalu beralih menatap sang istri dn menarik pinggul sang istri mendekat.

Tanpa babibu ia mencium bibir ranum sang istri beberapa saat, dalam ciuman itu tak ada nafsu sama sekali. Ia sangat tulus dalam ciumannya.

Kemudian tak lama ia melepasnya, lalu mengusap bibir yang menjadi candunya dengan jari tangannya yang lentik.

"Makasih sayang, aku cinta banget sama kamu gee" ucap shani setelah beberapa saat ciumannya terlepas.

"I love you" ucap shani menatap mata sang istri

"I love you to" balas gracia dn menghambur dalam pelukan shani.

Mereka berpelukan beberapa saat lalu terlepas "yaudah, kamu berangkat gih sayang, kasian kliennya nunggu" ucap gracia lembut

Shani tersenyum dn mengangguk nurut "yaudah, aku pergi dulu ya ge, kalo ada apa apa call aku okey?" Ucap shani dn mencium kembali kening sang istri tercintanya.

Gracia mengangguk patuh lalu mengantar shani hingga depan teras rumah.

"Hati hati yah" ucapnya melepas pagutan tangannya

"Yaudah, byee" balas shani dn pergi berlalu meninggalkan sang istri.

*****

"Gimana zoy, gue harus maju apa mundur nih" tanya Ara

"Kalo menurut gue sih, coba aja, siapa tau dengan hadirnya elo, Chika bisa lupain Badrun" ucap Zee memberi pendapat

Ara memikirkan perkataan Zee beberapa hari yang lalu.

"Tapi kalo gue deketin Chika, makan hati banget sih gue" ucapnya membatin melamun tanpa mendengarkan penjelasan sang guru di depan.

"Sstt, Ra Napa bengong bae Lo" bisik Zee menyenggol lengan Ara

I'm expecting youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang