~•°•°•~
Happy reading
...
Disebuah kamar yang bernuansa keabuan, terdapat seorang gadis yang masih di bungkus oleh sebuah selimut tebal. Tanpa merasa terganggu, gadis tersebut masih berada di alam mimpinya, entah apa yang ia mimpikan.
"Kak bangun, udah mau jam 7 loh ini. Kamu ga kesekolah?" Kata sang bunda.
"Hmm, bentar lagi bund. Masih ngantuk" Kata gadis yang masih setia menyelimuti dirinya dengan selimut.
"Yaudah, bunda tunggu di bawah ya sama ayah. Jangan lama lama ingat!" Katanya, berlalu pergi. Meninggalkan anaknya yang sedang mengumpulkan nyawa, entah terbang kemana nyawa-nyawanya itu.
"Gila, gini banget capenya tapi gapapa dengan begitu gue bisa nambah uang jajan" Katanya, berlalu pergi meninggalkan tempat tidur kesayangannya untuk membersihkan dirinya.
30menit kemudian
Di meja makan,
"Pagi ayah bundaa, hehe dari tadi nunggunya?" Ucapnya, tanpa merasa bersalah sedikitpun."Kebiasaan kamu ra, ayah udah laper dari tadi nunggu kamu turun" Ya gadis yang disebutkan adalah anak satu"nya yang lain dan tak bukan adalah Zahra Khaulah Natio.
"Hehe, namanya juga namanya yah" Ucap Ara, dan bersiap untuk memakan sarapan.
"Kamu kesekolah mau pake apa kak?" Ucap sang Bunda.
"Hmm, aku bawa motor aja deh bund, soalnya diluar macet bngt, itung-itung biar ga dihukum OSIS juga" ucap Ara, sambil menyuapkan roti kedalam mulut.
"Yaudah, kamu hati-hati yah, bunda gamau kalo kamu jatuh lagi kyk kemarin" Kata bunda, yang khawatir dengan sang anak.
"Iya iyaa bundaa, kakak ga akan jatuh lagi kok, kan kakak bisa ngendaliin motornya kek rossi, ngeng ngengg..." Balas Ara yang dijawab dengan candaan.
"Ih kamu mah, bunda ngomong serius juga, malah becanda" Kata sang bunda, yang kesal dengan anaknya karena setiap ditanya pasti jawabannya dibecandaiin.
Author( yang sabar ya bund, namanya juga anak-anak wkwk)
"Yaudah, ayah berangkat dulu ya" Kata ayahnya menimpali obrolan anak ibu itu, seperti yang kalian tau yakni shani indira nasional.
Author (kalian tau lah ya, siapa yang ciptain namanya)
"Ayah hati-hati yah" Kata gracia, sambil menyalimi tangan suaminya tersebut.
"Iya sayang, yaudah aku berangkat dulu ya. Kamu hati-hati dirumah, kalo ada apa-apa telpon aku, oke?" Kata shani, sambil mencium kening sang istri.
"Iya-iyaa, posesif banget sih" ucap gracia, yang sudah terbiasa dengan sikap shani yang selalu mengkhawatirkannya, walaupun dia nggak akan kenapa-kenapa sih.
"Ya begini-begini, kamu cinta kan?" Ucap shani, berhasil membuat pipi gracia merah, semerah kepiting rebus.
Tanpa mereka sadari, ada sesosok yang memperhatikan kegiatan mereka sedari tadi.
"Ehemm, seret nih" Ucap ara, berhasil mengembalikan kesadaran kedua orang yang sedang kasmaran di hadapannya.
"Kamu mah, ganggu aja orang ayah lagi mau manja-manja ama bunda kamu" Kata shani yang kesal, karena anaknya itu mengganggu waktunya dengan gracia.
"Huhh, entar juga bisa kan yah kalo kakak udah ga dirumah? Ck, Gini bngtt jadi nyamuk" Katanya, berdecak kesal berlalu pergi meninggalkan kedua orangtuanya yang sedang kasmaran padahal udah tua juga, hadehh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm expecting you
Fanfiction"Pada akhirnya kita kembali pada dunia kita sendiri, saling berpindah kelain hati, saling mencoba jatuh cinta kembali, tapi bedanya kamu berhasil dan aku gagal mencintai orang lagi." Konten ini mungkin akan mengandung adegan dewasa so buat yang boci...