35

367 34 0
                                    

~•°•°•~

Happy reading

....


Sekarang mereka sudah berada di taman. Masih di mall yang sama.

Keduanya sama sama memegang se cup eskrim dengan wajah penuh bahagia.

"Jadi aku menang kan" ucap Ara

"Ah itu mah kamu curang" balas Chika sembari menyuapkan sesendok sendok eskrim ke mulutnya

"Lah, kok curang sih, emng aku ngapain tadi?" Tanya Ara

"Pokoknya kamu curang, tadi aja nyuruh aku buat teriak, makanya aku teriak, kalo ga ya aku gabakal teriak" ucap Chika mengomel dengan mulut penuh eskrim

"Itu mah malah aku ngebantu kamu tau" ucap Ara memperhatikan wajah chika

"Bantu apa coba, pokoknya kamu curang, aku ga kalah, titik ga pake koma" ucap Chika menolak di katai kalah

Ara tersenyum "ngga ah, kamu kalah aku menang" ucapnya mengejek Chika

Dn hal itu tentu saja membuat chika kesal "iss enggaa, aku ga kalah araa~" ucap Chika merengek

"Ngga mau ah, orang kamu kalah juga, wlee" ucap Ara menjulurkan lidahnya

Chika yang melihat itu kesal dn memukul ara namun tak kena.

Ara buru buru bangkit dn lari menghindari tabokan dari Chika. Keduanya kejar kejaran di taman itu, Ara yang puas tertawa sedangkan Chika yang kepalang kesal "araa" teriak Chika kesal masih mengejar Ara

"Hahhaha, wlee ga kena ga kenaa" ucap Ara berlari.

Mereka terus berlarian yang tentu saja membuat keduanya lelah.

"Hahh hahh raa capekk" ucap Chika dengan nafas tersengal mendudukan dirinya di rumput jepang

"Iya ca, aku juga capek, udah ya aku nyerah" ucap Ara ikut mendudukan dirinya lalu tak lama tidur telentang.

Keduanya diam sama sama mengatur nafasnya yang memburu sembari menikmati keindahan sang pencipta yang tak ada duanya.

Lama terdiam hingga Ara membuka suara.

"Ica" ucapnya

Chika menoleh "hm? Kenapa" ucapnya masih dengan matanya menatap langit

"Makasih" ucap Ara

Chika mengernyitkan alisnya heran "buat?" Ucapnya dengan nada heran

Ara tersenyum "everything" ia mengucapkannya sambil menatap wajah Chika

"I can't say I love you, but I am lucky because you are always the source of my happiness"

"I'm very happy, thank you, i love you... as your friend" ucapnya akhir dengan senyum manis.

Chika yang mendengarnya tentu saja senang, namun kalimat terakhir yang diucapkan oleh Ara membuat dirinya menoleh menatapnya dengan tatapan tak bisa di artikan.

Ara yang mengerti dan peka dengan tatapan Chika untungnya kemudian membuka suara sembari mengelus surau Chika "it's okey, aku bakal selalu ada untuk kamu kapan pun itu, tapi dari jauh ya ca, soalnya yang disisi kamu nanti itu badrun" ucapnya lanjut dalam hati

Chika cemberut "kok ngomong gitu sih Ra kamu kayak mau pergi jauh aja, emng mau kemana, jahat banget ga ngajak ngajak" ucapnya

Ara tersenyum dn mengajak Chika untuk duduk di kursi taman yang ada di sana.

Ia mengangkat tangannya dn kembali mengelus lembut surau Chika dan bilang "hehe aku ga kemana mana kok" ucapnya sekali lagi

Chika menghembuskan napasnya kasar dengan wajah cemberut sembari mengangguk "janji ya" ucapnya menampilkan jari kelingking sebagai perjanjiannya.

I'm expecting youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang