Waktu makan siang pun tiba dan mereka pun makan siang bersama sambil berbincang-bincang di meja makan, Nathan selalu menjadi cucu kesayang kakek dan nenek nya di dua sisi yaitu disisi ayah dan ibu nya.
" Setelah makan kakek akan pergi membeli beberapa kebutuhan untuk di kebun, apa Nathan mau ikut dengan kakek membeli kebutuhan kebun ?" tanya ayah Sonya kepada Nathan.
" Ya kakek, Nathan mau ikut...mah boleh Nathan ikut dengan kakek ?" tanya Nathan kepada ibu nya.
" Baiklah kita akan pergi bersama kalau begitu...ah sebentar ada telepon dari papah, mamah pergi angkat telepon papah sebentar ya." ucap Sonya yang beranjak dari kursi nya dan pergi meninggalkan meja makan untuk menjawab panggilan dari Bagas.
Setelah beberapa menit Sonya berbicara dengan Bagas, dia kemudian pun kembali ke meja makan dengan wajah yang lesu dan membuat semua orang penasaran.
" Ada apa ? apa ada masalah dengan Bagas ?" tanya ayah Sonya.
" Tidak ada masalah dengan Bagas tapi ada panggilan darurat dari rumah sakit, sedang ada banyak pasiean korban kecelekaan di UGD dan aku harus pergi membantu sekarang." ucap Sonya dengan sedih.
" Tidak masalah, pergilah...biar Nathan dengan kakek dan nenek saja disini ya, tidak masalah kan jika hanya kakek dan nenek serta Nathan yang pergi membeli kebutuhan kebun ?" tanya ayah Sonya.
" Ya mamah, Nathan akan pergi dengan kakek dan nenek saja...Nathan akan jadi anak baik." ucap Nathan dengan wajah manis nya itu dan membuat Sonya pun semakin tidak tega meninggalkan anak nya tersebut, Sonya pun memeluk erat sang anak di hatinya terrasa begitu berat untuk meninggalkan anak nya tersebut.
" Pergilah Sonya...banyak orang yang sedang menunggu pertolongan mu sekarang, kamu akan bertemu dengan anak mu lagi setelah pulang kerja nanti." ucap ibu nya Sonya yang mengelus kepala Sonya dengan lembut.
Sonya pun akhirnya pergi meninggalkan kedua orangtua dan juga anak nya untuk urusan pekerjaan yang mendesak. Sesampainya di rumah sakit Sonya bergegas mengurus semua pasien yang membutuhkan pertolongan medis hingga tak terasa waktu pun sudah malam hari karena jam sibuk di UGD.
" Semua pasien korban kecelakaan sudah di tangani dengan baik dok, dokter bisa pulang untuk beristirahat." ucap salah satu staff rumah sakit.
" Kalau begitu saya akan pergi tapi saya mau bertanya, dimana dokter Bagas ?" tanya Sonya.
" Dokter Bagas ada diruangan nya sekarang tapi dia memberitahu untuk tidak di ganggu oleh siapapun." ucap staff tersebut.
" Kenapa ? apa ada masalah ?" tanya Sonya.
" Dokter Bagas gagal mengoperasi pasien hari ini dan membuat dia merasa bersalah jadi dia ingin menenangkan diri dan tidak di ganggu oleh siapapun." ucap staff.
" Baiklah kalau begitu, terima kasih atas informasi nya dan saya akan pulang sekarang." ucap Sonya yang lalu pergi meninggalkan ruangan UGD.
Sonya pergi mandi dan berganti pakaian diruangan istirahat dokter agar dia tidak membawa virus apapun saat bertemu dengan Nathan nanti. Sonya begitu tidak sabar bertemu dengan anak laki-laki nya yang memiliki wajah manis, Sonya pun bergegas pergi menuju ke rumah orang tua nya untuk menjemput Nathan namun tiba-tiba ponsel Sonya berdering dari nomor yang tidak dikenal lalu Sonya pun menjawab panggilan tersebut.
" Selamat malam, apakah ini benar dengan kerabat bapak Hadi ? kami ingin menyampaikan bahwa bapak hadi dan istri serta seorang anak kecil mengalami kecelakaan dan kini berada dirumah sakit Kurnia Sari..." ucap seseorang di balik panggilan itu yang membuat Sonya segera mematikan panggilan tersebut dan bergegas menuju rumah sakit yang disebut.
Sesampainya dirumah sakit tersebut Sonya harus menerima kenyataan bahwa kedua orangtua dan anak nya sudah meninggal dunia karena pendarahan hebat yang dialami mereka semua akibat kecelakaan yang di alami, hati Sonya begitu sangat terpukul dengan apa yang harus dia terima dan Sonya berkali-kali menghubungi sang suami namun Bagas tak kunjung untuk menjawab panggilan Sonya dan hanya membaca pesan yang dikirimkan Sonya hingga akhirnya Sonya pun menghubungi mertua nya untuk memberitahu apa yang terjadi malam ini dan meminta bantuan untuk mengurus semua nya.
" Kamu tunggu disana Sonya, papih dan mamih akan segera kesana." ucap ayah mertua nya Sonya.
Setelah melewati beberapa proses akhirnya kedua orangtua serta anak dapat di bawa pulang untuk dikebumikan dan Bagas pun muncul dengan wajah kusam dan pakaian yang berantakan menemui Sonya dan memeluk Sonya begitu erat.
" Jangan peluk aku, aku benci sama kamu...dimana kamu saat aku butuh kamu Baga, pergi ! aku tidak mau melihat kamu lagi." ucap Sonya.
" Aku minta maaf, aku tahu aku salah karena egois tapi bukan cuma kamu yang berduka sekarang tapi aku juga...kita sama-sama kehilangan anak kita Nathan." ucap Bagas.
" Kalau kamu merasa berduka saat aku menghubungi mu kamu menjawab dan saat aku mengirim pesan yang kamu baca seharusnya kamu segera datang menemui aku tadi malam bukan baru sekarang kamu datang saat ayah ku, ibu ku, dan juga anak ku akan dikebumikan." ucap Sonya.
" Aku tidak bisa menjelaskan alasan ku sekarang tapi aku akan memberi tahu mu nanti tapi aku mohon biarkan aku mengantar Nathan yang terakhir kali nya, aku mohon kepada kamu Sonya." ucap Bagas yang berlutut di depan sang istri.
Bagas pun akhirnya di izinkan untuk hadir di pemakaman hari ini dan setelah itu pemakaman dilakukan Sonya memutuskan untuk tinggal dirumah kedua orangtua nya.
Setelah beberapa hari kemudian Sonya kembali bekerja seperti biasa namun kini Sonya bukanlah Sonya yang dahulu karena kini senyuman di wajah wanita itu hilang dan kini dia juga menjadi orang yang begitu pendiam serta tertutup.
" Berikan obat yang sudah saya resepkan, laporkan segera bagaimana keadaan pasien setelah dua jam pemberian obat...saya akan pergi ke ruangan saya untuk menulis laporan." ucap Sonya yang langsung pergi begitu saja. Sonya duduk diruangan nya sambil mengerjakan laporan yang tertunda selama beberapa hari diruangan nya dan selain itu dia harus menghadiri rapat yang sebenarnya dia tidak ingin hadiri.
" Dokter Sonya, rapat akan segera dimulai...anda diminta untuk segera hadir di rapat." ucap asisten Sonya yang masuk kedalam ruangan Sonya.
" Baik, saya segera datang...tolong kamu selesaikan data ini untuk saya." ucap Sonya dengan nada datar.
Sonya pun memasuki ruangan rapat yang sudah ada Bagas serta ayah mertua nya yang sudah duduk disana, rapat pun dimulai hingga selesai dengan lancar dan setelah rapat selesai Sonya pun pergi meninggalkan ruangan rapat begitu saja tanpa berbicara sedikit pun kepada Bagas yang ada disebelah nya.
Bagas sudah tidak bicara dengan Sonya semenjak hari kematian anak nya itu dan Sonya tidak kembali kerumah sejak hari itu hingga membuat Bagas tidak bisa menahan diri lagi, Bagas pun pergi berjalan menuju ruangan Sonya untuk berbicara dengan istrinya itu.
" Bagas...kamu disini ternyata." ucap seorang pria yang memanggil Bagas.
" Kamu...apa yang kamu lakukan disini ? pergi dari sini." ucap Bagas dengan kasar.
" Tenang...rumah sakit itu tempat umum jadi bukan larangan aku berada disini, aku belum selesai berbicara dengan kamu." ucap seorang itu.
" Tidak ada yang perlu dibicarakan, aku sudah bilang jika aku akan menjadikan hidup dalam penyesalan daripada aku..." ucap Bagas yang terhenti oleh suara Sonya.
" Daripada apa ? bukankah kamu mantan kekasih suami ku yang sudah pergi 7 tahun lalu, mengapa kamu kembali lagi ?" tanya Sonya dengan wajah penasaran namun marah melihat mantan sang suami kembali lagi.
" Dia orangtua pasien anak yang waktu itu gagal dalam operasi yang aku lakukan waktu itu, dia meminta uang lebih banyak dari kompensasi yang aku berikan...aku juga sudah selesai berbicara dengan dia ayo kita pergi." ucap Bagas yang begitu cemas dan menarik tangan Sonya untuk pergi bersama dengan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE&TIME
عاطفيةKETIKA CINTA AKAN MENEMUKAN WAKTU NYA... Sonya hanya seorang dokter cantik yang masuk kedalam kehidupan pria bermasalah yang membuat hidup nya hancur seketika dan menjadikan Sonya adalah seorang dokter yang dingin dan misterius. Namun Sonya bertemu...